໑▸ 5

7.7K 1.4K 264
                                    

"A-anjing lo, Sa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-anjing lo, Sa." gagap Jaehyuk yang masih gemetaran karena kejadian di jalan tadi.

Sedangkan Asahi tampak tertawa saja melihat Jaehyuk yang lari terbirit-birit saat melihat sesuatu di pohon dan hampir meninggalkan motor nya.

"Sawan bener lo, Jae." ledek Asahi yang sepertinya tidak takut sama sekali dengan setan tadi.

"Diem lo! Gue sedot ubun-ubun lo yeah!" seru Jaehyuk merasa kesal pada sahabat nya itu.

"Mau chiki." Askara kembali menawarkan chiki ring rasa keju nya pada Jaehyuk.

"Chiki ndasmu!"

"Kenapa diem aja coba pas tadi ada setan?" tambah nya karena pantas saja Asahi hanya diam saat Jaehyuk terus berbicara.

"Yah biar lo ngga takut lah. Kalo gue bilang, takut entar lo pingsan di tempat."

"Gue males nyeret lo," tunjuk Asahi sebari memakan chiki yang masih tersisa itu.

"Padahal udah gue kasih pucek, tapi setan nya kagak pergi aja."

"Goblok! Yang ada entar dia cekikikan terus nyamperin kita anjir." ujar Jaehyuk tidak habis pikir dengan teman nya itu.

"Sapa tau kan pergi. Yaudah lah yah, udah lewat juga ini." santai Asahi pada Jaehyuk.

"Jantung gue hampir copot anjir pas tau ada kunti dempul di deket pohon yang merhatiin kita." Jaehyuk benar-benar sangat terkejut saat itu.

"Si Mashi sama si Hee. Tega banget lagi ninggalin kita, kagak setia kawan banget." dumel Jaehyuk tidak ada habisnya masih dengan motor yang dia dorong-dorong.

"Angela, sayang. Kamu kapan bisa jalan lagi sih, beb? Mas Jae ini udah lelah jiwa dan raga dorong-dorong kamu." keluh Jaehyuk pada motor mio kesayangan nya.

"Kamu jangan mau kalah sama supra geter Heeseung dong. Tunjukan kalau adalah mio perkasa," ucapnya berbicara selembut mungkin pada mio.

Saat Jaehyuk terus mengoceh, Asahi kembali diam seperti saat sebelumnya.

"Kenapa?" tanya Jaehyuk dengan nada was-was karena teman nya itu diam saja.

"Jangan kesurupan disini dulu anjir. Di tempat rame aja biar gue ada temen nya," khawatir Jaehyuk karena jika sendirian dia bingung bagaimana menyadarkan nya.

"Siapa juga yang mau kesurupan," balas Asahi santai dan mengamati jalan belakang yang telah mereka lewati.

"Terus kenapa?"

"Ehm, perasaan gue tadi ini jalan cuman satu. Kenapa sekarang bercabang jadi pertigaan yah?" heran Asahi pada jalan yang telah mereka lewati.

"Jangan bercanda, su!"

"Gue serius anjim!"

"Anjir, anjirlah. Terus gimana?" panik Jaehyuk langsung merinding bulu kuduk.

Asahi mendekati Jaehyuk yang sejak tadi mendorong motor itu. Dia mencoba menyalakan nya dan ternyata nyala.

Sweet HolidayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang