໑▸ 8

7.3K 1.2K 1K
                                    

Malam kembali tiba, semua penghuni hotel berkumpul bersama untuk saling berkenalan satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam kembali tiba, semua penghuni hotel berkumpul bersama untuk saling berkenalan satu sama lain.

"Gue pikir ngga ada yang nginep disini karena bapuk, ternyata banyakan toh." celetuk Jungwon memandangi mereka semua.

"Beuh, mani ku bebeledagan amat eta mulut Adek na si Jay." balas Sunghoon yang memang jika adik teman nya itu sudah berceletuk akan sangat asal.

"Diem goblok. Ada Kakek nya," bisik Jay di telinga Jungwon dan mengulas senyum tidak enak pada Kakek Dongil.

"Maafin, Adek saya yah Kek. Saya lupa ngga lem mulutnya."

"Gapapa, Nak. Hotel ini memang sudah agak tua. Tapi Kakek pastikan, kalian semua akan betah disini dan Kakek akan memberikan pelayanan sebaik mungkin," tutur Kakek itu tersenyum tipis ke arah Jay.

Jay hanya bisa menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal sebari tersenyum kaku ke arah Kakek itu.

Kakek itu segera izin mengundurkan diri karena tidak mau mengganggu mereka. Dan senyuman Kakek itu hilang saat melihat salah satu di antara mereka.

"Goblok banget sih lo!"

"Gue jual juga lo lama-lama ke pasar gelap," cerocos Jay dan menjitak kepala adiknya itu keras.

"Sakit ilah, Bang! Lagian kan gue jujur dan jujur itu baik," bela Jungwon sebari mendumel karena kepala nya sakit di jitak.

"Jujur emang baik, tapi jujur lo bikin kena mental anying. Belum aja mulut nya bener di lem nanti," sahut Sunghoon geleng-geleng kepala.

"Lo sih bego. Makanya kalo bego jangan terlalu meresap." senggol Jeongwoo yang berada di sebelah Jungwon.

"Emang, bego nya emang terlalu meresap. Kayaknya terlalu lama di presto tuh," tambah Haruto dan tertawa meledek Jungwon.

"Iye, iye maaf. Dan jangan ketawa lo pada! Gue pites juga lo," ujar Jungwon dengan mata melotot ke arah Haruto dan Jeongwoo.

"Bagus tuh, emang sebaiknya lo cepet tobat Won. Mulut lo tuh boncabe banget," sahut Yedam yang duduk di sebelah Sunghoon.

"Ngga boleh gitu, kagak baik."

"Liat tingkah lo ini, gue jadi inget nasehat Kakek gue di acara kawinan tetangga." Yedam tampak mengingat-ingat nasihat Kakek nya dulu.

"Waktu itu gue sama Kakek gue duduk di deket sound system sampai dimana nasehat nya ngga kedengeran."

"Oalah, asu. Udah serius padahal gue mau dengerin," umpat Jaehyuk yang penasaran nasihat apa yang di berikan kakek Yedam.

Dan mereka yang ada disana tampak tertawa dengan perkataan Yedam tadi.

"Jangan serius-serius Bang. Nanti baper," ujar Yedam dan mengedipkan sebelah mata nya ke arah Jaehyuk.

"Pait, pait, pait." gumam Jaehyuk berkali-kali dan mencari tempat duduk yang sedikit jauh dari Yedam.

"Makanan jadi!" seru Mashiho dari teras depan hotel yang baru saja memanggang beberapa daging yang di berikan oleh Kakek Dongil.

Sweet HolidayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang