Mystery Island

1

"Tahanan 1713 kau dibebaskan dari segala hukuman, kau bisa keluar dari sel hari ini"

Suara sipir membuat pemuda mungil yang tengah asik membaca buku menatapnya dengan penuh tanda tanya begitu juga dengan teman satu sel nya.

Lee jihoon tahan yang menghuni sel selama sepuluh tahun lamanya hari ini dibebaskan yang mana setahu jihoon ia harunya masih menjalani Hukuman dua tahun lagi sebelum ia dihukum mati.

Satu penjara tahu kasus apa yang jihoon lakukan bahkan banyak yang takut dengan jihoon namun hari ini satu tahanan di gemparkan dengan jihoon yang keluar dari penjara

Tak butuh waktu lama untuk jihoon keluar dari bangunan yang penuh dengan penjahat itu bahkan petugas yang menjaga pintu memberikan salam perpisahan untuk jihoon karena sudah terlalu lama berteman lama dengan tahanan yang masuk dalam usia muda ini.

"Jaga diri ya Jihoon, semoga hari mu jadi lebih baik kedepannya dan ini sedikit uang saku dari kami para petugas disini"ujarnya dengan hari
"Terimakasih pak Lim, ini akan sangat membantu ku dan sampaikan terimakasih ku pada yang lain...aku pergi ya"ujar jihoon melangkahkan kaki keluar.

Bebas itu yang jihoon rasakan saat pintu gedung tahan itu kembali tertutup harusnya ia mendapatkan tahu karena baru keluar dari tahan tapi mengingat ia tak punya siapa-siapa jadi jangankan tahu, yang menyambutnya saja tak ada.

Baru saja jihoon ingin melangkahkan kaki sebuah mobil berhenti tepat dihadapan jihoon yang mana juga membuat jihoon terhenti.

"Tuan Lee jihoon..."ujarnya
"Ya?"sahut jihoon bingung
"Tuan Kim sudah menunggu mu, silahkan masuk"

Tanpa pikir panjang jihoon langsung masuk kedalam mobil, jika ditanya apa jihoon tak takut di culik? Jawabannya tidak lagian siapa yang ingin mencukur pria hampir kepala tiga ini dan lagi jihoon tahu ini mobil bukan sembarang mobil.

Butuh waktu satu jam dari tahan menuju gedung yang sangat banyak orang ingin kunjungi ini namun tidak dengan jihoon yang justru membenci gedung ini, jihoon punya banyak kenangan buruk di gedung ini.

Ruangan pribadi tuan Kim sesuai sebutan sang supir yang menjemput jihoon menjadi tempat jihoon jihoon duduk dengan tenang bertatap mata dengan orang yang sangat ia kenal yang sayangnya tak ada kontribusinya dalam membatu hidup jihoon saat dulu.

"Ada apa gerangan seorang presiden menemui mantan napi seperti ku"

Presiden? Ya yang sedang ada di hadapan jihoon kini ada presiden yang baru saja menjabat di pemerintahan sekitar satu tahun yang lalu dan kini jihoon ada di blue house

Orang yang ada di hadapan jihoon hanya bisa tersenyum mendengar kata sarkas dari jihoon, baginya tak ada yang berubah dari anak kesayangannya dulu.