Beberapa bulan berlalu dengan cepat hari ini hari yang ditunggu oleh jihoon yaitu panen beberapa sayuran yang sengaja ia tanam, tak ada yang berbeda sejak yoongi dan beberapa dari penduduk mengajak jihoon berbincang sejenak di dermaga beberapa sebagian besar masih menatap jihoon dengan sinis meski ada sedikit interaksi.
Hari ini jihoon akan panen sendiri, renjun dan chenle memilih untuk pergi bersama Jisung dan guanlin untuk memancing entah itu memancing ikan atau memancing masalah mengingat kedua bocah itu memiliki kesabaran setipis tisu dibagi tiga.
Soonyoung sudah pulang ke rumah dimana ia tinggal sebelumnya bersama yoongi dan Jimin beserta beberapa buntutnya jadi jihoon tak perlu repot menyiapkan bahan pembicaraan untuk mengobrol nanti.
"JIHOON! LEE JIHOON!"
Sepertinya kegiatan memanen sayur jihoon harus tertunda karena suara Kim kelinci gila doyoung menggema dipelataran rumah jihoon, jihoon tahu pemukiman ini ada di sekitar hutan tapi bukan hal yang tepat teriak seperti orang gila di depan rumah orang.
Jihoon bergegas membuka pintu sebelum doyoung masuk dan membuka semua pintu yang ada di rumah ini hanya untuk mencarinya.
Tegang dengan cengiran tak berdosa itulah yang jihoon lihat pada wajah doyoung namun yang membuat jihoon penasaran adalah amplop coklat yang ada ditangan doyoung.
"Apa?"tanya jihoon
"Ini"sahut doyoung sebari memberikan amplop coklat itu pada jihoon
"Kau atau taeil Hyung sudah membukanya?"
"Belum karena itu atas nama mu, kapten kang memberikan ini pada taeil Hyung saat kau sedang sibuk dengan barang pesanan mu bulan lalu"
"Untung kau yang diamanati"
"Boleh aku tahu apa isi itu?"
"Sesuatu yang mungkin akan membuat kau terkejut, terimakasih sudah memberikannya pada ku...kau bisa pulang aku ingin lanjut panen"
"Ikut!"Menolak pun akan susah karena manusia satu ini jika dilarang maka akan semakin ribut dan menjadi jadilah jihoon membiarkannya ikut terlebih lagi ia bisa menghindari omelan renjun nanti jika ia terlalu lelah belakangan ini sakitnya tidak kambuh sesering dulu.
Dilain tempat soonyoung tengah berkumpul dengan namjoon, taeil dan seungcheol untuk membahas amplop yang doyoung bawa untuk jihoon dari merek belum ada yang membuka isi amplop itu meski mereka bisa membukanya lebih dulu dan menggantinya dengan amplop baru namun mereka baru ingat jika jihoon manusia dengan segala ketelitiannya.
"Hyung dia tak sedang kembali terikat dengan para bandit sepuluh tahun yang lalu kan?"tanya soonyoung penasaran meski ia siap kapan saja berperang namun ia tak ingin mengulang kembali kejadian mengerikan itu.
"Tidak tahu, kedatangan jihoon kemarin didasari perintah dari junmyeon tak ada informasi yang lain"sahut namjoon juga ikut bingung
"Aku takut kejadian sepuluh tahun lalu terulang kembali Hyung dan kita juga belum tahu mengapa anak-anak yang dibawa jihoon itu ada disini"ujar seungcheol
"Satu-satunya nya cara kita harus bicara dengan jihoon"timpal taeil
"Ya kau benar Hyung tapi tolong kendalikan emosi karena setiap kita ingin bicara dengan jihoon pasti saja ada yang terpancing"ujar soonyoungYa soonyoung sadar itu entah siapa saja yang tengah bicara dengan jihoon pasti ada saja yang terpancing dan melukai jihoon terakhir soonyoung tahu sehari sebelum ia pulang jihoon pulang ke rumah dengan satu goresan panjang dan cukup dalam yang membuat renjun harus memberikan beberapa jahitan.
Hari mulai petang kegiatan hari pertama panen berakhir dengan tenang beruntung doyoung tak membuat gaduh dengan berbagai banyak alasan, malam ini jihoon memilih untuk tidak makan malam bersama renjun dan chenle karena kedua bocah itu langsung tidur saat tiba di rumah dan selesai membersihkan diri.
"Ada masalah Hyung?"tanya Chan yang ada disampingnya
"Mungkin"sahut jihoon
"Butuh solusi? Mungkin aku bisa membantu?"
"Pak tua itu mengirimkan apa yang ku mau, tapi Chan pulau ini kembali dalam bahaya anak-anak sudah mulai dalam bahaya"
"Apa setidaknya hyung memberitahu pada para tetua tujuan mereka dibawa kemari, setidaknya ada yang membantu Hyung dalam menjaga mereka"
"Haruskah ku beritahu alasannya? Aku takut mereka tak mau membantu ku menjaga mereka setelah tahu latar belakang mereka"
"Hyung mau bagaimana pun latar belakang keluarga mereka, mereka tak salah apa pun Hyung yang perlu Hyung jelaskan jasa para orang tua mereka pada para tetua daripada dosa mereka"
"Terimakasih chan sudah mau membantu Hyung dan maaf"
"Tak apa Hyung itu sudah tugas Chan dan Chan juga mengerti...Chan masuk dulu ya Hyung"