Pagi tiba dengan begitu cerahnya namun tak ada ketenangan dipagi hari ini karena beberapa penduduk sudah sibuk berlalu lalang kesana kemari bahkan jihoon melihat guanlin dan Jeno yang sedari tadi bolak balik sebari membawa perlengkapan potong dan lainnya.
Jihoon tahu hari ini ada pemotongan hewan yang mana nanti hasilnya akan dibagikan pada penduduk, jihoon tahu tradisi ini bahkan dulu ia sempat ikut meski hanya satu kali namun jika melihat keadaan sekarang rasanya tak mungkin yang ada mereka menatap dirinya dengan benci.
"Hyung sudah selesai menyiram bunganya?"tanya renjun datang dari dalam rumah
"Sudah, memangnya kenapa? Kau masih lapar?"tanya balik jihoon
"Tidak, hanya saja Hyung tak kembali masuk rumah"
"Oh, kau kenapa keluar?"
"Menunggu orang gila yang sedari semalam meneror HT milik ku"
"Siapa?"
"Siapa lagi kalau bukan tiang berjalan, ia minta di buatkan kimbab untuk pagi ini, apa dia sudah memapir kesini?"
"Yang kau maksud tiang berjalan siapa? Manusia tinggi disini banyak"
"Guanlin"
"Oh itu orangnya"Renjun menoleh dan benar guanlin datang bersama soonyoung dan Jeno sebetulnya jihoon juga heran kenapa dua orang lainnya ikut dengan guanlin.
"Pagi renjun, pagi ji Hyung"sapa guanlin
"Pagi"sahut renjun dan jihoon bersamaan
"Sebentar ku ambilkan"ujar renjun masuk kedalam rumah
"Kau minta apa dengan renjun?"tanya soonyoung
"Kimbab Hyung, aku tahu kita tak akan sempat sarapan jika ada kegiatan seperti ini"sahut guanlin
"Ji Hyung sudah sarapan?"tanya Jeno
"Sudah, kau ingin sarapan disini?"tanya jihoon
"Boleh?"tanya Jeno lagi
"Tentu saja, pintu rumah ku selalu terbuka untuk mu"sahut jihoon
"Soonyoung Hyung boleh aku mampir ke rumah ji Hyung? Tugas ku sudah selesai nanti jika sudah selesai aku langsung kesana"ujar Jeno
"Terserah kau saja"sahut soonyoung
"Kalian kalau ingin masuk saja"Jihoon bergegas masuk kedalam rumah di ikuti oleh Jeno yang berjalan dengan riang di belakang jihoon, sejenak soonyoung kembali ingat bagaimana ia pertama kali bertemu dengan jeno dan jihoon dimana ia masih melihat Jeno selalu mengikuti kemana pun jihoon pergi.
Lamunan soonyoung terpercaya saat guanlin menarik tangannya untuk ikut masuk dan sarapan lagi pula meminta yoongi memasak kembali akan berakhir ia akan mendapat ciuman hangat dari penggorengan kesayangan yoongi.
Soonyoung dan guanlin bergabung dengan Jeno yang tengah asik melihat jihoon menyiapkan sarapan untuknya begitu juga dengan soonyoung dan guanlin, tak butuh waktu lama untuk membuat sarapan untuk mereka karena tadi memang jihoon memasak cukup banyak.
"Maaf jika sarapannya tidak selengkap di rumah kalian"ujar jihoon merasa tak ingat mengingat yoongi termasuk pecinta meja makan lengkap.
"Kenapa minta maaf Hyung, masih untung kita beri sarapan mereka"ketua renjun yang masih sibuk dengan beberapa barang di depannya
"Mulut mu njun"celetuk guanlin
"Mulut ku kenapa? Mulut ku sexi?"sahut renjun
"Kalian ingin minum apa? Jeno ingin kopi atau susu?"tanya jihoon
"Susu saja Hyung"sahut Jeno
"Guan mau apa? Kau soon mau minum apa?"tanya jihoon
"Apa yang kau ingat saja"sahut soonyoungJihoon langsung kembali bergabung dengan renjun, jihoon masih ingat minuman apa yang soonyoung minum saat tengah sarapan setelah selesai baru ia memberikan pada soonyoung dan yang lain lalu kembali membatu renjun membuat bekal.
Mereka selesai dengan sarapan mereka bersamaan dengan jihoon dan renjun yang juga selesai membuat bekal untuk mereka atau lebih tepatnya hanya renjun karena jihoon tak ada niatan memberi bekal jika pada akhirnya tak ada yang makan.
"Yak tiang ini yang kau minta, aku membawakan ini lengkap jadi jika sudah selesai kembalikan lagi tempat makannya kalau sampai hilang ku pastikan salah satu bagian tubuh mu akan ku gulung dengan bahan kimbab"ujar renjun dengan serius membuat yang lain merinding seketika.
"Astaga njun bisakah mulut cantik mu itu berbicara dengan nada lembut? Seram sekali ancaman mu"protes guanlin karena sungguh setiap berhadapan dengan renjun banyak sekali ancaman menyeramkan yang ia dapat
"Bodo amat"singkat renjun
"Kau ingin bergabung dengan kami?"tawar soonyoung
"Jika di ijinkan aku ingin ikut namun karena aku tahu reaksi kalian jadi aku tak ingin mengganggu kalian, aku ingin jelajah bukit dengan renjun"sahut jihoon tenang
"Untuk apa jelajah bukit?"bingung Jeno
"Hyung ingin melihat biji yang Hyung tebar dulu, apakah tumbuh atau mati tak terawat dan di hutan pasti banyak buah kesemek dan apel jadi Hyung ingin memetik itu"sahut jihoon
"Untuk apa?"bingung guanlin
"Ini masuk musim gugur bodoh dan sudah pertengah bulan, sudah sana pergi"usir renjunSoonyoung pergi meninggalkan rumah jihoon begitu juga dengan yang lain, soonyoung baru ingat jika dulu jihoon menanam beberapa pohon di hutan untuk dirawat namun sejak kejadian itu Soonyoung tak lagi datang kesana bahkan untuk buah seperti kesemek dan apel saja sekarang sudah ada perkebunannya sendiri dan mungkin baru sore nanti atau besok di bagikan begitu juga dengan beberapa buah yang lain.
Terkadang jika melihat jihoon seperti ini bahkan sampai harus ke hutan untuk mencari buah musim gugur membuat soonyoung ingin berbaik hati pada jihoon namun mengingat sejak kedatangan jihoon tak ada ketenangan di pulau ini soonyoung memilih untuk waspada.
.
.
.
Renjun tak tahu jika ia bisa menjumpai pohon pir bahkan jeruk di hutan meski hanya beberapa saja, sedangkan jihoon senang jika pohon yang ia tanam dulu tumbuh dengan subur meski tak terawat.Renjun memilih untuk meletakan keranjang yang ia dan jihoon bawa sedangkan jihoon memilih untuk membersihkan sekitaran pohon yang lebat dengan rumput liar dan tumbuhan merambat.
"Hyung aku menemukan pohon ubi, boleh ku ambil?"tanya renjun pada jihoon
"Boleh ambil saja lalu bantu Hyung mengambil beberapa buah ini"sahut jihoon
"Siap Hyung"Selesai membersihkan sekitaran pohon baru jihoon dan renjun mengambil beberapa buah untuk mereka bawa pulang, berbeda suasana dengan soonyoung dan yang lain yang tengah tertawa karena kegiatan hari inilah yang menjadi kesenangan mereka.
Saat ini soonyoung dan wonwoo memilih untuk duduk menemani guanlin dan para anak muda yang lain yang tengah asik menikmati makanan yang di bawa guanlin.
"Kau kemarin kenapa bertengkar dengan renjun?"tanya soonyoung santai
"Karena dia sok tahu"singkat wonwoo
"Sok tahu masalah apa?"
"Dia sok tahu tentang kehidupan jihoon, padahal selama dia memutuskan pergi pasti kehidupannya terjamin tapi anak itu bilang jika kita tak tahu apapun tentang jihoon"
"Bukankah ada benarnya renjun bicara seperti itu? Akses kita baru di buka kembali tiga tahun yang lalu yang mana kita tak tahu apa pun mengenai jihoon selama 10 tahun belakangan ini"
"Aku yang lebih lama hidup dengannya jadi aku tahu betul peringai jihoon bagaimana"Jika begini soonyoung hanya bisa diam soonyoung tahu seberapa lama wonwoo dan jihoon bersama namun tak menutup kemungkinan jika jihoon masih memiliki segudang rahasia yang jihoon simpan.
Di hutan jihoon tengah membantu renjun menata buah yang mereka dapat kedalam keranjang tak ada yang istimewa karena dua orang itu tengah asik mengunyah buah pir yang ada ditangan mereka.
"Hyung boleh aku bertanya?"ujar renjun masih sibuk dengan buah pir ditangannya
"Tanyakan saja"sahut jihoon
"Kau itu sebetulnya apa? Aku masih kurang paham dengan kata dibuang kesini oleh mu"
"Renjun-na ingat ini baik-baik, tidak semua pertanyaan harus kita jawab langsung kita tak tahu apa yang akan terjadi nanti pohon disini mereka punya telinga untuk mendengar pembicaraan kita"Syut...
Belum sempat renjun menjawab perkataan jihoon sebuah anak panah melesat didepan mata mereka dan berakhir menancap pada pohon yang tak jauh dari mereka yang sontak saja membuat renjun membeku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
______________________________________"Jangan lupa vote dan coment ya, na usahakan di hari na nanti ini cerita selesai