Duduk terdiam dibelakang rumah menjadi kegiatan Jeno setelah pulang dari rumah jihoon, mendengarkan apa yang renjun katakan mengenai jihoon cukup bagi Jeno menganggap dirinya tak tahu apa pun mengenai jihoon.
Tak ada yang berkunjung ke rumah jihoon bahkan yoongi yang ingin datang saat malam pun akhirnya batal karena tak mendapat ijin dari Jimin dan soonyoung, terhitung satu Minggu sejak Jeno melihat kondisi jihoon saat itu.
Dari ambang pintu belakang soonyoung dan guanlin hanya melihat Jeno yang satu Minggu belakangan ini murung, soonyoung kira Jeno sakit namun kata guanlin bocah berbadan kekar itu tak sakit sama sekali.
"Apa yang terjadi di rumah jihoon saat itu Guan?"tanya soonyoung
"Aku tak paham Hyung hanya saja saat Jeno keluar dari kamar ji Hyung wajahnya langsung berubah"sahut guanlin
"Memangnya jihoon kenapa?"
"Ji Hyung sakit saat itu, tapi kata renjun sudah baikan bahkan sudah bisa berkebun lagi"
"Sakit apa?"
"Mana aku paham Hyung, kenapa tidak kau tanyakan langsung pada ji Hyung dan lagi apa kau betul-betul tak ingin berdamai dengan ji Hyung"
"Kau tahu Guan? Ingin rasanya kembali berdamai namun mengingat bagaimana ia meninggalkan ku dalam keadaan sekarang itu membuat ku sakit"Guanlin dan satu desa tahu bagaimana jihoon pergi meninggalkan pulau ini terlebih lagi meninggalkan soonyoung yang tengah sekarat bersimbah darah di dekat pantai, mungkin jika jihoon tidak pergi dan berhianat mereka tak akan membenci jihoon dan mungkin sekarang jihoon dan soonyoung sudah berkeluarga.
Pintu rumah soonyoung terbuka dengan begitu kerasnya dan mendapati jaemin datang dengan Jisung serta tas kecil yang mungkin berisi bingkisan dan ini juga satu keanehan bagi soonyoung sejak pulang dari rumah jihoon tidak hanya Jeno saja yang dibuat aneh tapi juga jaemin yang setiap hari datang membawa bingkisan untuk Jeno.
"Soonyoung Hyung...tiang! Aku datang dengan senyuman manis yang membawa bahagia"ujar jaemin yang sudah dihafal oleh soonyoung pasalnya setiap kemari jaemin selalu mengatakan hal itu.
"Ini rumah jaemin bukan hutan"ujar soonyoung
"Ah sama saja lagian ini desa juga ada di tengah hutan"celetuk jaemin
"Kenapa kemari?"tanya guanlin
"Tentu saja mengunjungi Samoyed ku yang tengah bersedih itu"sahut jaemin
"Hyung bawa apa?"tanya jisung
"Makanan untuk kalian semua ini perintah dari yoongi-ssi jadi mohon dihabiskan lalu berikan lagi tempat makannya pada ku, aku tak ingi leher ku berlubang karena kotak makan mengerti"
"Yak kami mengerti, sana temui Jeno nanti biar Jisung yang antarkan minumnya"ujar soonyoungJaemin dengan senang hati langsung bergegas pergi menghampiri Jeno yang ada di taman belakang rumah, sungguh jaemin tak suka melihat manusia yang sejak awal ia temui gagah menjadi lembek begini
Jaemin memilih untuk duduk didekat Jeno sebetulnya ia tak tahu Jeno itu manusia macam apa tapi karena ia juga tak tega melihat salah satu adik jihoon jadi sedih ia memilih untuk menghibur Jeno karena jika jihoon yang menghibur dipastikan akan di usir oleh soonyoung
Jaemin kadang bingung apa yang terjadi pada jihoon dan penduduk desa ini sehingga banyak sekali perselisihan paham, ia hanya tahu jika jihoon berkhianat saja dari tuan Nakamoto namun yang ia tahu sebelum ia datang kemari jika jihoon adalah mantan tahanan namun renjun tak menceritakan itu pada Jeno kemarin.
"Makan ini"ujar jaemin sebari memberikan kotak makanan yang ia bawa tadi
"Aku belum lapar"sahut Jeno murung
"Jihoon Hyung yang membuat, kau tak mau memakannya? Ya sudah aku saja yang makan"
"Ji Hyung sudah sembuh?"
"Sudah, renjun bilang sudah lebih baik karena ia sudah bisa saling lempar skop dengan renjun di kebun"
"Sepuluh tahun tak bertemu namun sekalinya bertemu yang ku temui malah dalam keadaan sakit"
"Tak ada yang tahu jalan takdir yang bisa kita lakukan hanya menerima dengan ikhlas"
"Sebetulnya apa yang terjadi selama sepuluh tahun itu"Jaemin hanya diam karena ia juga tak tahu harus menjawab apa, ia tak tahu bagaimana kehidupan jihoon sebelumnya yang ia tahu hanya sebatas jihoon itu mantan napi dan sakit jihoon, jika ingin bertanya pada jihoon rasanya tak mungkin karena ia tak punya hak untuk meminta jihoon membuka luka masa lalunya.