18

323 38 7
                                    

Butuh waktu satu Minggu untuk jihoon bangun dan selama satu Minggu itu juga soonyoung dan yang lain berjaga dirumah jihoon tak jarang mereka malah membuat kerusuhan yang mana membuat renjun naik darah sendiri dan chenle angkat tangan.

Contohnya pagi ini niat hati renjun bangun pagi untuk membuatkan jihoon sarapan malah harus berhadapan dengan para babi yang sudah duduk dimeja makan menghabiskan beberapa lauk yang sengaja jihoon buat tempo hari lalu sebelum peristiwa itu terjadi.

"Yak! Kalian kalau mau jadi babi bukan disini! Dan kenapa cucian piring itu masih menumpuk!"omel renjun sedangkan yang lain hanya tersenyum tanpa dosa
"Tenang saja njun akan kami bereskan"ujar guanlin mulai bangkin dari duduknya.
"Selamat pagi"sapa soonyoung
"Pagi, Hyung kopi mu minta pada si tiang sinyal itu aku malas menatap mereka"kesal renjun
"Kalian melakukan apa lagi?"tanya soonyoung menatap guanlin dan Jisung
"Guanlin memasak tadi malam Hyung dan belum dibersihkan jadilah renjun Hyung mengamuk"jelas JiSung pada soonyoung
"Njun tidak perlu memasak sarapan nanti yoongi Hyung akan datang bawa sarapan untuk kita dan jihoon"jelas soonyoung
"Baik Hyung dan kalian berdua aku tak mau tahu kalian harus cari telur puyuh yang kalian habiskan aku dan ji Hyung harus naik gunung agar dapat telur itu"kesal renjun.

Yap untuk telur puyuh memang jihoon den renjun harus penuh perjuangan mencarinya terlebih lagi mereka tak menternak hewan itu jadilah jihoon harus mencari habitatnya sendiri.

Dan yah sepertinya mereka akan mencoba ternak hewan dari penghasil telur puyuh itu, renjun dan chenle keluar dengan keranjang yang ada ditangan mereka masing-masing yang mana membuat mereka bingung karena baru kali ini mereka melihat itu.

"Kalian mau kemana?"tanya soonyoung yang sibuk dengan kopi buatan guanlin
"Ke hutan"sahut renjun
"Untuk apa? Bukankah kebutuhan dapur kalian masih ada?"tanya soonyoung lagi
"Kami setiap Minggu memang akan pergi kehutan untuk cari sesuatu yang bisa dimakan untuk dibawa pulang, seperti buah dan sayuran liar mengharapkan dari kalian itu tak mungkin, memberikan satu buah apel pada jihoon Hyung saja kalian tak berikan"sahut renjun sebari mengomel.

Soonyoung dan yang lain pun hanya terdiam mendengar apa yang dikatakan renjun terlebih lagi jika mengingat seperti apa situasi jihoon dan renjun dulu, karena faktor kebencian yang mereka punya sampai mereka lupa jika jihoon juga membawa manusia hidup tinggal bersamanya.

Benar apa yang dikatakan renjun sejak jihoon tiba di pulau bahkan satu apel pun mereka tak memberikannya untuk jihoon dan renjun terlebih lagi jika mereka sedang panen atau baru saja menyembelih ternak jihoon dan renjun tak pernah mendapatkan itu apalagi ketika masuk kerumah ini bahkan renjun memiliki klinik sendiri hanya untuk merawat jihoon yang tak mendapat perawatan di klinik mereka.

Renjun dan chenle pergi meninggalkan rumah bahkan hanya pamit seadanya pada yoongi yang baru saja datang karena bagi jihoon dan renjun mereka lebih takut lapar dari pada mati.

"Renjun dan chenle mau pergi kemana?"tanya yoongi duduk disamping soonyoung
"Mereka mau kehutan Hyung"sahut soonyoung apa adanya
"Untuk apa kehutan?"
"Mencari sesuatu yang bisa dimakan kata mereka"
"Mereka kehabisan makanan? Kenapa tidak minta pada kalian?"
"Hyung tidak lupa kan? Bahkan satu buah apel saja kita dipulau ini enggan memberinya"

Yoongi terdiam mendengar apa yang dikatakan soonyoung berarti benar ada jika saat penyerangan mereka dulu jihoon tak ada campur tangan sama sekali bahkan jaemin dan haechan juga memberikan pernyataan yang sama jika mereka melihat jihoon dari atas bukit.

"Jihoon sudah bangun soonyoung?"tanya yoongi mengalihkan pembicaraan
"Masih tidur Hyung"sahut soonyoung ramah
"Bangunkan jihoon soon...jihoon harus makan lalu minum obatnya kan?"
"Hyung...renjun melarangku untuk membangunkan jihoon, kata renjun biar jihoon yang menentukan ingin bangun kapan"

Yoongi lagi-lagi terdiam sudah begitu jauhkan mereka sampai renjun yang lebih memahami jihoon saat ini, yoongi masih ingat bagaimana tidak sukanya jihoon saat dibangunkan dulu namun yoongi tetap memaksa jihoon untuk bangun.

Soonyoung sendiri hanya menuruti apa yang dikatakan renjun yang lebih mengerti kondisi jihoon saat ini terlebih lagi sejak kejadian kemarin soonyoung benar-benar tak berani mengganggu gugat apa yang diputuskan renjun.
.
.
.
Duduk diam menatap jendela adalah hal yang tengah jihoon lakukan saat ini, sebetulnya ia sudah bangun sejak tadi namun ia enggan memanggil orang di depan sana terlebih lagi hari ini renjun dan chenle memang sedang ada kegiatan mencari bahan makanan di hutan, lagi pula ia tak bisa kemana-mana karena kejadian kemarin membuat penyakitnya kembali kambuh.

"Hyung"

Panggil chan seraya membuka pintu kamar jihoon sedangkan jihoon hanya tersenyum menatap chan, sejak semalam jihoon tahu jika Chan selalu menemaninya dikamar bahkan Chan menemaninya tidur juga.

"Sudah sarapan?"tanya jihoon karena tahu adiknya ini sulit sekali untuk disuruh sarapan
"Nanti saja, menunggu soonyoung Hyung dan yang lain pergi"sahut Chan
"Kenapa menunggu yang lain pergi?"
"Hanya kurang nyaman saja disana, biasanya aku sarapan dengan Hyung tapi sekarang meja makan nampak ramai, jadi aku kemari untuk menemani Hyung saja"
"Terimakasih"

Mereka berdua sama-sama hening memandangi langit dibalik jendela kamar, ingin rasanya jihoon pergi keluar dan ikut renjun ke hutan untuk cari bahan makanan atau mengurus perkebunan dibelakang rumahnya.

Chan tahu jika jihoon ingin pergi keluar tapi Chan juga sadar jika dia akan kesulitan membawa jihoon keluar dari kamar.

"Hyung..."panggil chan
"Heum?"sahut jihoon menatap chan lembut

Chan terdiam cukup lama dan hanya memandangi wajah cantik hyung nya ini, Chan memeluk tubuh mungil jihoon dengan hangat ia senang memeluk jihoon seperti sama seperti saat jihoon memeluknya dulu waktu ia kecil dulu

"Kenapa heum?"tanya jihoon sebari mengusap rambut halus Chan
"Aku sangat menyayangimu hyung"sahut Chan
"Hyung juga sangat menyayangimu"

Mereka meneruskan acara pelukan mereka sampai Chan akhirnya memilih untuk menyusul renjun dan chenle.

Dihutan renjun dan chenle masih asik mencari beberapa sayuran memilih untuk istirahat sejenak ditepian aliran sungai kecil yang ada di tengah hutan, jihoon memang sering mengajak renjun kemari untuk mencuci sayuran atau buah yang mereka dapat dan kali ini memang berniat untuk mencuci semua yang mereka dapat.

Disaat renjun tengah sibuk mencuci apa saja yang mereka dapat chenle memilih untuk bermain air sampai pandangan chenle tertuju pada satu bongkahan batu kecil berwarna cerah yang ada di antara pasir sungai.

"Hyung...."panggil chenle
"Apa?"sahut renjun
"Kau tahu kan aku selalu bertanya-tanya kenapa pulau ini pernah mengisolasi diri dari luar?"
"Iya kenapa memangnya?"
"Aku sekarang tahu jawabannya Hyung dan jihoon Hyung memiliki tujuan yang sama, saat aku di culik aku kurang paham dengan apa yang jihoon Hyung bicarakan dengan orang jahat itu tapi setelah melihat apa yang ku temukan aku tahu jawabannya...ayo Hyung kita pulang"

Renjun yang bingung hanya mengangguk menuruti apa yang dikatakan chenle tanpa mereka sadari sepasang mata menatap mereka berdua dari balik pohon yang yak jauh dari mereka.

"Mereka tahu"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
______________________________________

"Hi! Na balik

Maaf ya belakangan ini kalau up lama bahkan bisa berbulan-bulan baru bisa up lagi, alasnya na sibuk kerja jadi emang jarang buka hp dan kalau di rumah biasanya langsung tidur.

Nanti na usahakan satu Minggu sekali na up biar ini cerita cepet kelarnya

Sampai bye bye

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mystery IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang