Duduk termenung dibawah pohon belakang rumah menjadi hal yang tengah soonyoung lakukan sebari memikirkan apa yang jihoon ceritakan kemarin, soonyoung tahu jihoon tak bohong tentang cerita kedatangannya dan anak-anak para mafia yang dulu juga ikut menyerang pulau ini.
Namun yang soonyoung pikirkan adalah pembicaraan terakhir mereka sebelum soonyoung beranjak pulang sehabis berkeliling desa dengan jihoon kemarin.
"Dia datang lagi soon...bukan datang tapi dia tak pernah pergi dari pulau ini mengingat akses pulau ini langsung di tutup pada saat itu...dia juga yang menjadi dalam hal aneh di desa ini saat aku dan anak-anak datang, misi ku melindungi mereka dan memusnahkan dia setelah itu selesai"
Ujar jihoon sebari menatap soonyoung
"Lalu setelah itu kau akan pergi lagi dari pulau ini dan meninggalkan mereka"sahut soonyoung
"Bolehkan aku tinggal dimana kalian tinggal? Melihat kalian yang membenci ku, ku rasa aku tak diijinkan untuk tinggal"
"Sadardiri juga ternyata"
"Boleh aku minta tolong pada mu?"
"..."
"Tolong lindungi mereka"Soonyoung tak menjawab dan langsung bergegas pergi meninggalkan jihoon.
Soonyoung mengacak-acak rambutnya dengan kasar ia semakin dibuat bingung oleh jihoon yang sampai saat ini menyembunyikan banyak hal dari dirinya.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan"
Soonyoung bangkit dari tempatnya duduk lebih baik ia pergi peternakan dari pada harus memikirkan banyak hal yang bisa membuat kepalanya meledak kapan saja.
Langkah kaki soonyoung berjalan dengan santai menuju peternakan namun harus kembali terhenti saat kedua matanya melihat jihoon yang tengah melihat renjun berkebun.
"Oh soonyoung!"teriak jihoon membuat renjun dan chenle menengok melihat siapa yang jihoon panggil
"Kau mau pergi kemana?"tanya jihoon lagi
"Ke peternakan"sahut soonyoung singkat
"Boleh aku ikut?"ujar jihoon
"Yak Hyung kau yang benar saja, nanti siapa yang menggendong mu disana"omel renjun
"Soonyoung kan ada, boleh kan aku ikut?"ujar jihoon penuh dengan semangat
"Terserah kau saja"pasrah soonyoung berjalan kearah jihoon
"Asik, kalian berdua juga ikut, tinggalkan itu semua ayo kita lihat sapi"ajak jihoonIni kalau tak ingat jihoon tengah masa pemulihan sudah renjun tendang perjaka tua satu ini, mudah sekali menyuruh orang ingin rasanya renjun jadi kurang ajar tapi disini hanya jihoon yang mau mendengarkan semua keluh kesahnya, sedangkan soonyoung sendiri mau tak mau harus menggendong jihoon untuk sampai di peternakan.
Sebetulnya hanya alasan saja jihoon ingin melihat sapi padahal jihoon tahu jika semua teman-teman nya dulu selalu berkumpul disana tapi apakah jihoon bisa menyebut mereka semua masih temannya disaat dirinya sendiri dianggap penghianat.
Jihoon sudah siap di punggung soonyoung begitu juga dengan renjun dan chenle yang mengikuti dua perjaka tua itu dengan beberapa barang bawaan, tadinya renjun malas jika harus membawa barang-barang ini namun mengingat bagaimana semangatnya jihoon jadilah mereka membawa barang-barang ini.
Sesampainya dipeternakan jihoon memilih untuk duduk dibawah pohon yang tak jauh dari tempat dimana semua temannya duduk, ia sadar diri tak ingin merusak kesenangan mereka jika ia ikut bergabung sedangkan soonyoung langsung pergi meninggalkan jihoon, renjun dan chenle.
"Hyung kenapa kita malah duduk disini?"tanya chenle bingung
"Kau kalau mau bergabung dengan mereka bergabunglah, jika aku ikut yang ada mereka akan berubah menjadi hantu...hih menyeramkan"sahut jihoon bercanda
"Makan saja Hyung daripada kau bingung mau apa"ujar renjun sebari memberikan buah yang mereka bawa dari rumah
"Kan tadi aku sudah bilang ingin melihat sapi"sahut jihoon
"Jauh Hyung sapinya, dari sini juga ngak kelihatan mending makan kita nikmati awan cerah ini"kesal renjun
"Haiss kau tidak menyenangkan sekali"gerutu jihoon