Pagi datang dengan cerahnya bahkan jihoon sendiri sudah selesai membuat sarapan hanya tinggal menunggu renjun bangun, jihoon mengajak tak membangunkan renjun apalagi semalam bocah itu demam dan subuh tadi beruntung demamnya sudah turun.
Namun tak lama dari itu suara kaki berlari terdengar ditelinga jihoon di ikuti dengan munculnya renjun yang seperti tengah mencarinya, belum sempat jihoon bertanya renjun langsung memeluk tubuh jihoon dengan erat yang mana makin membuat jihoon bingung sendiri.
"Kau tak apa?"tanya jihoon sebari mengelus lembut rambut renjun
"Hyung..."lirih renjun
"Hemmm"
"Tolong mulai sekarang jangan percaya dengan mereka yang akan berubah"
"Aku tak pernah percaya siapa pun njun"
"Mulai sekarang aku akan terus bersamamu dan jangan saling meninggalkan"
"Iya"Jihoon memang tak tahu apa yang renjun pertengkaran kemarin hanya saja melihat reaksi renjun yang seperti ini sedikitnya jihoon paham jika ini berkaitan dengannya selama ada disini, ini belum satu bulan ia disini kenapa banyak sekali hal yang datang untuk mengusik.
Jihoon memilih untuk mengajak renjun sarapan untuk masalahnya sepertinya memang harus ia selesaikan sendiri dengan tenang dan semoga saja tak ada hal yang jihoon takutkan selama ia ada di sini.
Berbeda dengan kediaman soonyoung yang nampak hening bukan karena merek sariawan namun memang entah kenapa pagi ini sungguh hening bahkan saat soonyoung membantu yoongi memasak pun juga sama heningnya.
"Soon nanti tolong antarkan surat ini pada renjun minta guanlin atau Jisung untuk menemani mu"ujar Jimin memberikan amplop putih pada soonyoung
"Surat apa?"tanya soonyoung bingung pasalnya semalam ia ikut saat hampir selesai saja
"Penonaktifan renjun sebagai dokter diklinik, aku masih ada urusan di kantor desa"
"Ok"Soonyoung tak masalah karena yang harus ia temui renjun lagi pula ia bisa meminta guanlin yang berbicara dengan renjun karena terakhir bicara dengan renjun berakhir ia ditodong dengan pisau bedah.
Soonyoung tak mungkin mengajak Jisung karena hari ini tugasnya yang kelewat banyak dan soonyoung luang di waktu makan siang saja, kalau guanlin bocah itu tidak bertugas hari ini jadi bisa santai beda lagi dengan Jeno yang sudah menghilang sebelum mereka bangun.
"Ayo Hyung kita harus ke peternakan dulu"ajak guanlin
Soonyoung langsung berdiri setelah selesai menghabiskan sarapan miliknya, ia ingat jika hari ini ada beberapa hewan yang akan mereka sembelih dan dibagikan pada warga yang lain itu yang mereka lakukan saat mulai terdampar disini dan itu berlangsung sampai saat ini.
Peternakan seluas lima hektar ini menampung cukup banyak hewan dari mulai unggas sampai dengan hewan penghasil susu, awalnya hanya ayam dan beberapa rusa saja yang mereka pelibar namun saat namjoon mendapat ijin dari kepemimpinan junmyeon barulah ada sapi dan hewan tambahan yang lain.
Langkah kaki soonyoung bergerak menuju beberapa orang yang ia kenal yang tengah menata beberapa botol untuk mereka isi dengan susu karena hari ini memang jadwal pembagian susu.
"Seungkwan-na semua sudah selesai?"tanya soonyoung
"Hanya tinggal beberapa Hyung, besok pagi sudah bisa diantara disetiap rumah"sahut seungkwan
"Hansol sudah memilih hewan yang akan di potong besok?"
"Sudah Hyung kuras besok kita bisa berpesta daging"
"Baiklah, aku akan berkeliling dulu"
"Baik Hyung"Soonyoung pergi meninggalkan seungkwan dan yang lain, di pulau ini soonyoung termasuk orang yang disegani oleh yang lain karena ia termasuk generasi pertama yang ada di pulau atau lebih tepatnya manusia pertama yang tinggal di pulau ini bersam namjoon dan yang lain.
Langkah kaki soonyoung berhenti tepat dibawah pohon yang tak jauh dari perternakkan dulu ia sering sekali duduk dibawah pohon ini bersama jihoon sebelum peristiwa itu terjadi.