01: Martabak Keju

11.6K 1K 231
                                    

Rumah tangga mereka baik-baik saja, semua berjalan lancar walau tentu ada sedikit bumbu-bumbu pertengkaran, khas pasangan yang sudah menikah pada umumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah tangga mereka baik-baik saja, semua berjalan lancar walau tentu ada sedikit bumbu-bumbu pertengkaran, khas pasangan yang sudah menikah pada umumnya.

Mulai dari Jaehyun yang tersulut emosi sampai Taeyong yang kadang-kadang marah tanpa sebab di kondisinya yang sudah hamil enam bulan. Ada saja pertengkaran yang terjadi, perselisihan pendapat, atau pun ketidak setujuan atas sesuatu.

"Ya apa salahnya ini kamu angkat, lalu taro didalam keranjang!"

Jaehyun usak rambutnya, "Dek, kamu paham ga mas capek! Ini cuman baju kotor, nanti juga mas taro sendiri!"

"Terus kamu pikir aku juga ga capek?!"

"Iya! Emang kamu ngapain aja seharian selain duduk dan beres rumah! Hah!?"

"Aku ngandung anak kamu mas! Kamu bayangin gimana susahnya buat bawa perut segede ini setiap ha-"

"Aku banting tulang tiap hari buat hidupin kalian!"

Taeyong tertegun.

"Kepala ini sakit, Taeyong! Ada pernah aku ngeluh kayak kamu?! Ada pernah aku ngeluh ga jelas kayak mood kamu?!"

Mata Taeyong berlinang, tangannya mengepal dengan gigi gemertuk.

"Kalau bukan karena anak sama istri ga mungkin aku mau kerja kesetanan seperti ini!" teriak Jaehyun.

"Kalau begitu cerain aku!"

PLAKKK!

...

Jaehyun menghela nafasnya, dilihat ruang tamu yang kacau dengan vas bunga yang pecah. Mereka baru saja bertengkar perkara baju kotor.

Pria dewasa itu melangkah menuju kamar, dibuka pintu yang tadi Taeyong banting sekuat-kuatnya saat tadi berlari meninggalkan pertengkaran mereka.

"Taeyong.."

Taeyong menarik selimut, menutupi tubuhnya dengan punggung gemetar.

Jaehyun yang melihat itu menatap sendu, ia pun duduk disisi ranjang mengelus kepala sang istri lembut.

"Maaf, mas ga sengaja. Coba sini lihat pipinya.." suara Jaehyun penuh penyesalan.

Taeyong menggeleng ribut, mengigit kuat-kuat bibirnya agar tidak mengeluarkan isak.

Tubuh Jaehyun nampak basah oleh peluh, dengan dua kancing diatas yang dibiarkan tak terpasang tak lupa rambutnya yang acak-acakan kini menampilkan paras pias.

"Dek.. maaf.."

"Hiks.." Taeyong menangis juga pada akhirnya, membuat Jaehyun menunduk menempatkan dahinya pada dahi Taeyong yang tertutup selimut.

Asmara (Pasusu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang