Bonus Chapter End

8.1K 752 298
                                    

*Halo ^^ Ini mommy. Terima kasih sebelumnya sudah menyukai cerita ini, mom senang sekali.

*Bacalah dengan perlahan ya. Jika ada typo bilang saja kepada mom lewat komentar.

Taeyong termenung seorang diri, duduk di tepi jendela dengan segelas jamu hangat buatan ibuk, khusus untuk kandungannya yang kini sudah hampir sembilan bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong termenung seorang diri, duduk di tepi jendela dengan segelas jamu hangat buatan ibuk, khusus untuk kandungannya yang kini sudah hampir sembilan bulan

Sejak kembali dari alun-alun seminggu lalu tatapan si cantik itu begitu sendu, dirinya hanya diam seorang diri dengan wajah mendungnya.

Perlahan ia menaruh mobilan kecil di atas perutnya, tak lama dentuman kecil terlihat hasil tendangan baby bump.

"Sehat-sehat ya sayang.." Bisik Taeyong tersenyum lembut.

Ia mengusap perutnya sembari menghela nafas memandang keluar jendela. Tidak terasa sudah cukup lama ia di kampung bersama Taehyung yang senantiasa merawat dan menjaganya, kedekatan pria itu pun padanya semakin lama semakin intens..

"Kak.." Suara Mark membuyarkan lamunan Taeyong.

Si cantik itu perlahan menoleh kearah Mark yang kini tersenyum.

"Hm?"

"Mark sama bapak mau mancing lagi nih, kakak mau ikut?"

Kepala Taeyong menggeleng, terlihat begitu sendu membuat Mark meremas pintu sejenak.

"Habis mancing kita rencananya juga ke alun-alun lagi loh, yuk." Ajaknya kembali dibalas gelengan calon ibu muda tersebut.

"Kaka mau sendiri aja.." Lirih Taeyong.

Hal itu sanggup membuat Mark tersenyum kecut, dirinya pun hanya bisa mengangguk sembari kembali menutup pintu kamar yang sejak tiga hari lalu mengurung kakaknya.

Klik..

Mark menghela nafas dihadapan ketiga orang tersebut, ada bapak, ibuk dan Taehyung yang menunggu.

"Gimana?" Tanya ibuk berharap.

"Tetap gak mau buk." Lirih Mark membuat kedua orang tuanya menghela nafas.

"Ingat-ingat lagi coba, kembali dari alun-alun minggu lalu ada gak kau singgung hatinya?" tanya bapak dibalas gelengan oleh Mark.

"Gak pak, gak ada." Ia menghela nafas sebentar, "Mungkin memang rindu sama mas."

Bapak dan Ibuk tertegun sesaat kemudian menghela nafas dengan wajah sendu. Segitunya, sampai Taeyong tak mau keluar kamar dan hanya memilih duduk di jendela. Berulang kali dibujuk, dihibur berbagai macam cara namun tidak ada yang berhasil.

"Gimana pak? Kasihan Taeyong.." Ucap ibuk pelan membuat Donghae diam sejenak.

"Gimana keadaan Jaehyun?"

Wajah Mark sendu seketika akan pertanyaan bapak. "Naik stadium dua. "

Dahi Donghae mengerut seketika, menatap tidak mengerti kepada Mark.

Asmara (Pasusu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang