Bonus Chapter 1

7.6K 736 67
                                    

"Ini jeje kasih makan, awas kalau kucing ga bilang terima kasih!" -Jeje

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini jeje kasih makan, awas kalau kucing ga bilang terima kasih!" -Jeje

*Typo bertebaran

*Typo bertebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya tampar."

Donghae diam, sedangkan disisinya ada Yoona yang sekarang tertegun sembari menatap cemas kepada sang suami.

Sebenarnya apa yang Jaehyun lakukan kepada Taeyong hanya di ceritkan kepadanya seorang, sedangkan Donghae hanya tau jika keduanya terlibat permasalahan, itu saja.

Baik Taeyong maupun Yoona menyembunyikannya hanya mengingat dan menimbang bagaimana rekasi kepala keluarga itu nanti saat tau anaknya disakiti.

Namun tak disangka Jaehyun sendiri mengaku demikian di hadapan sosok yang sangat dihormati warga desa itu.

"Kamu tau, alasan saya mau menikahkan kamu dengan anak sulung saya?" Tanya Donghae dibalas gelengan oleh Jaehyun.

"Karena ayah kamu sendiri yang bilang, jika anak tunggalnya ini adalah anak yang bertanggung jawab."

Jaehyun menunduk. "Maaf, pak." Gumamnya pelan.

Suara malam menemani ketiganya, di ruang tamu sederhana yang cukup sempit seperti sekarang, dimana biasanya warga kampung datang meminta penyelesaian masalah kepada Donghae.

"Saya serahkan anak saya, maka seluruh hak atas dia ada pada anda." Ucap Donghae dingin dengan raut sangarnya.

Di depan meja kayu biasa itu ada dua cangkir kopi yang telah dingin, disisinya ada satu koran yang selesai dibaca setengah.

"Mau anda apakan dia, terserah. Toh dia sudah jadi milik anda." Donghae mengambil cangkir miliknya, meminum sedikit kopi tanpa gula tersebut kala keadaan berubah hening.

"Bapak.." Lirih Yoona pelan.

Pria yang sudah lima puluh tahun lebih itu menaruh kopinya lagi, kembali menatap Jaehyun yang mengangkat wajahnya.

"Tapi anda pikir-pikir lagi, saya serahkan anak saya bukan untuk anda sakiti, tapi saya serahkan untuk anda lengkapi kasih sayang yang tidak bisa kami berikan sebagai orang tua, yaitu kasih sayang seorang pasangan." Ucapnya membuat Jaehyun mengangguk pelan. Pertanda ia paham kalimat penuh makna itu.

Asmara (Pasusu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang