Epilog

5.6K 600 126
                                    

Halo ^^ akhirnya kita sampai pada epilognya. Maaf mom lama sekali bisa kembali updatenya ya, mom kena writersblok parah.

Kemudian, jika berkesempatan mom akan lanjutkan sampai S3, kali ini janji isinya akan funny semua. Mom pun sangat bingung, kenapa ceritanya yang awalnya ditetapkan alur yang happy malah berbelok arah, entah dimana terbenturnya kemarin hihi.

Untuk Mas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk Mas

Tolong.. Tunjukan mas jalan pulang, tolong bawa dia padaku lagi.

Pagi itu, Jaehyun dilarikan ke rumah sakit kota yang cukup jauh dari kampung, mengingat pihak rumah sakit kecamatan tak mampu menampung pria yang sekarat tersebut karena keterbatasannya peralatan medis.

Keadaan Jaehyun begitu kritis saat dilarikan ke rumah sakit. Ketika dibawa oleh ambulan pun tubuh pria itu sudah memucat dan begitu dingin, tak bergerak sedikit pun lagi.

Bidan desa sempat mengelus punggung Taeyong sebelum dibawanya Jaehyun, ia berbisik begitu lirih. "Hal yang paling berat itu ikhlas, maka apapun kehendak yang diatas nanti, cobalah tetap ikhlas."

Seluruh dunia Taeyong bagai runtuh, gemuruh dadanya semakin kencang

Maka disinilah ia sekarang, di sebuah rumah sakit yang cukup besar untuk menunggu kabar Jaehyun. Dirinya duduk bersama keluarganya dan keluarga pak Yunho yang pulang, menyusul Jaehyun yang tiba-tiba kabur dari ruang rawatnya kemarin.

Di sini pula ada Taehyung yang tertunduk sembari menghela nafas berat. Pria itu menggeleng beberapa kali, bukan ia tak bisa menolong Jaehyun, namun dokter umum sepertinya tidak begitu ahli dengan penyakit pria itu, begitu juga bidan desa.

"Iya, iya. Saya tunggu di rumah sakit ini, cepat." Ucap pak Yunho kepada seseorang di telpon.

Yunho diam sejenak, lalu kembali bersuara. "Iya itu nama rumah sakitnya, nanti telpon saya lagi kalau udah sampai."

Setelah kembali bicara sambungan telpon berakhir, Yunho mengusap wajah sebentar sebelum menyimpan handphonenya.

"Gimana yah?" Tanya Jaejoong pelan, wajahnya memperlihatkan rasa cemas penuh harap.

"Dokter ahli bakal datang buat bantu, kita tunggu saja." Ucap Yunho menatap semua orang untuk meyakinkan, "Je pasti baik-baik aja."

Ibu Taeyong yang melihat hal tersebut menghela nafas dengan wajah sendu, ia pun menoleh kearah sang anak yang kini diam meremas jemari sendiri.

"Yong.. Biar ibuk sama bapak disini. Kamu, Mark sama Taehyung pulang duluan ya." Ucap ibuk lembut.

Tatapan Taeyong kosong, memandang pintu tempat Jaehyun hilang dari matanya 1 jam yang lalu.

"Aku mau sama mas, buk." Ucap Taeyong gemetar.

Semua orang menatap sendu.

"Gak baik buat kesehatan kamu dan anakmu.." Ucap ibuk lagi, membuat Jaejoong pun mengangguk pertanda setuju. Tak baik berlama-lama Taeyong disini, akan menjadi beban pikiran untuknya.

Asmara (Pasusu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang