Bagian Sembilan

11 4 0
                                    

Menghindar

Dalam suara bass seseorang menghentikan aktifitas Uqi membuka amplop itu dan hanya meletakkan di meja . Gadis itu bergegas keluar kamar .

Di dapur terlihat Sinan berdiri di antara meja dapur meletakkan sepiring kue merah yang terlihat menggiurkan .

“ Waaaah , red velvet” , gadis itu buru-buru mengambil sendok lalu mencongkel kue lembut itu penuh keinginan .

Sinan terkekeh mendapati kepala Uqi bergerak ringan kekanan kekiri saat menikmati sensasi kue yang masuk kedalam mulut kecilnya . Segera Ia merebut sendok di tangan Uqi lalu menyendokkannya untuk di lahap sendirian .

“ Sinan jorok , ambil sendiri sendok lo . Bekas gue juga main serobot aja”

“ Lebay lu” , cowok itu menoyor kepala Uqi enteng .

“ Gue pinjem charger lo dong”

Uqi masih sibuk memindahkan potongan cake dari piring ke mulutnya . Bunda Nirmala memang juara kalau lagi gabut , suka bereksperimen di dapur yang ujung-ujungnya memakmurkan perut Uqi .

“ Ambil sendiri di kamar”

Terdengar derit pintu kamar di buka

Cepet banget tu cowok

“ Di meja belajar nancep sama stop kontak” , teriak Uqi sembari memasukkan potongan red velvet ke dalam mulutnya gadis itu tak bisa berhenti sampai semua yang ada di piring habis di lahapnya .

Karena sedikit lama Uqi menyusul Sinan kedalam kamar .

“ Ketemu nggak ?”

Cowok tinggi itu berdiri diantara stop kontak dekat meja belajarnya ia segera memutar badan dan menunjukkan charger di tangannya .

“ Gue bawa ya . Baterai lo masih aman kan ?”

" Tenang , gue masih punya cadangan"


—-—-—-—

Gara-gara perut mules , Uqi jadi telat berangkat kesekolah , sepanjang pagi waktunya di habiskan buat bolak-balik ke WC . Sialan perasaan kemaren nggak makan aneh-aneh kenapa perutnya bikin gara-gara aja sih .

Sampai turun dari ojek online nya pun gadis itu makin panik , gerbang sekolah dalam keadaan tertutup rapat .

Duh gimana ya , mau manjat tembok mana tinggi banget belum lagi rok pendeknya yang sudah pasti berkibar seperti bendera yang di gantung di tiang upacara .

“ Butuh bantuan ?”

Uqi menoleh , terlihat Cos berdiri dengan kedua tangan di masukkan saku . Jaket army kombinasi putih dengan motor tak jauh dari tempatnya terparkir entah sejak kapan .

Uqi menimang beberapa saat , belum sempat menjawab cowok itu sudah berjongkok .
“ Naik buruan , tawaran gue nggak berlaku dua kali loh”

“ Makasih” , Uqi melangkah dengan kaku tapi menurut juga untuk naik ke punggung Cos dengan sepatu yang ia lepas dahulu .

Rasanya hmbbbb , nano-nano sekali . Semua rasa berkumpul hingga pikiran Uqi tak bisa memikirkan apapun , tidak tahu mana yang lebih dominan antara malu , salting , seneng , panik juga takut ketinggian .

“ Gimana ini naikknya Cos jangan lepasin gue please gue takut ketinggian”

“ Lo pelan-pelan naiknya gue pegangin . Sorry ya sebelumnya gue nggak maksut cabul , gue cuman mau bantuin lo”

“ Lo pegang bokong gue , Anjir” , gadis itu terkejut luar biasa . Apa sekarang celana dalamnya keliatan dari bawah ? Mana ia tadi kelupaan nggak pakek short pants .

SIN , COS , TANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang