Bagian Empat belas

10 4 0
                                    

The Devil  ,Sinan

😈😈😈😈

Seorang cowok yang kelebihan kalsium membuat tubuhnya menghasilkan tungkai kaki panjang yang kini terjulur melebihi panjang sofa sehingga menghasilkan juntaian yang separuh turun ke lantai , tengah asik menonton video yang baru saja di kirim teman SDnya .

Menjadikan lengan sofa sebagai bantalan cowok itu terlihat begitu girang sambil sesekali mengayunkan kaki diiringi tawa renyah yang justru menghasilkan mimik ngeri dari teman-teman yang memperhatikannya .

“ Selama 10 menit Dage udah play video itu yang ke 20 kali , dan dia nggak berhenti ketawa nontoninnya” , bisik Eja di telinga Cosmo .

Cowok itu mengangguk tanpa mengalihkan perhatian dari Sinan “Udah lo beresin kan tempatnya , yakin nggak ada yang cepu dan ngrekam aksi Sinan ?”

“ Aman , tapi masalahnya sejak pulang Dage kaya orang ketempelan . Dia nggak bisa berhenti ngeplay entu pidio”

“ Video paan ?” , kali ini Cosmo menoleh sambil mengernyitkan dahi , Eja sendiri hanya mengangkat bahu lalu menggeleng pelan .

Cosmo yang duduk diatas meja menghadap Sinan akhirnya memutuskan bertanya langsung pada cowok itu perihal video yang di maksut Eja .

“ Lo lihat muka Nico pas dikatain sama Tanda ,cubang” , Sinan menunjukkan Video yang memeperlihatkan adegan dimana Uqi menyumpahi teman SDnya dengan berbagai umpatan .

Cosmo ikut tertawa melihat aksi Uqi yang dengan berani mengolok Nico dengan  makian kebun binatang .

“ Gimana kalau rekamannya kesebar dan dujadiin alat buat nyerang Uqi ?”

“ Nggak mungkin bisa . Karena apa ? Karena cuman gue yang punya ini . Lo udah beresin sisanya yang ada di mereka kan Ja ?”

“ Beres ge , semua aman di tangan Eja . Nggak cuman video Uqi , koleksi mereka juga sebagian Eja format , kurang baek apa coba Eja”

“ Kurang kerjaan lo ” , timpal Gerry disebelah pintu sibuk mengelap helm terbarunya dengan tissue basah .

“ Karena dengan begitu gue bisa bikin orang menderita tapi malah dapet pahala , hahaha”

“ Dage sebenernya kenapa dah tu bocah segitunya nggak suka sama Uqi , perasaan gue lihat Uqi tu cewek baek dan nggak banyak ulah” , tanya Gerry kali ini meletakkan helmnya ke nakas sebelahnya .

“ Ya apalagi ? Karena gue nggak suka dia tapi dia nggak bisa bales makanya nyasarin ke Tandara”

“ Dia saat ini pasti sedang meratapi dua giginya yang patah sama sikunya yang beuh... padahal tadi cuman sekali tendang sama 2 atau 3 tonjokan ya Gerr tadi ?”

“ Dua” , sahut Gerry sambil sesekali mengelap kembali bagian kaca depannya .

“ Dua tonjokan langsung bergeser rahangnya , menggelepar tak berdaya”

“ Gimana tadi keadaan Tandara ?” , tanya Sinan sudah bangkit dari sofa dan meletakkan ponsel di atas meja .

“ Tadi dia nangis tapi waktu gue anter balik udah baik-baik aja”

Sinan mengangguk sembari mengerucutkan bibir , entah memikirkan apa .

“ Gue pikir lo nggak bakal dateng karena lagi sama Tania” , Cosmo melirik Sinan yang langsung mengubah mimik sedikit tak nyaman .

“ Oh tadi gue pamitan begitu dapet dikirimin video Tandara yang lagi berantem”

“ Sampek kapan lo berencana boongin perasaan sendiri ? Sampek Uqi jatuh ke tangan orang lain , baru lo akan nyesel”

SIN , COS , TANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang