Bagian Delapan Belas

9 4 0
                                    

Rahasia yang terkuak

Rahasia yang terkuak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ oOoOoOo ~

Selayaknya bianglala yang berputar indah , berdiri gagah menawarkan pemandangan kota sebagai rooftopnya , beratap kanopi  langit yang berubah setiap harinya . Gelak tawa riang yang tak benar-benar telanjang saat dilucuti , permen kapas yang tak pernah habis dilumat .  Taman bermain menawarkan seluruh kebahagiaan . Namun, ketika lentera sunyi dihidupkan tawa mereka lantas teredam  , gelinding roda kereta yang menukik tajam diikuti aksi jerit para penumpangnya pun terbungkus dalam kepompong nyenyat . Terserap ,tenggelam dalam merdunya orkestra kaki-kaki kecil yang mencari rumahnya .

Beberapa malam membunuh seseorang , menghidupkan realita pahit yang tak semestinya tercecap . Rahasia yang harusnya di tutup rapat , mengepakkan sayap agar sampai dipintu-pintu rumah .

Siapa yang memulai ? Siapa yang menggerakkan loncengnya hingga seluruh orang terbangun ? Namun , bukan itu premisnya . Bahwa semestinya hidup akan menghadapi kejutan-kejutan yang tak terduga , perasaan di bentuk sedemikian rupa untuk melindungi benang tipis nan rapuh yang dinamai— Nurani .

Itulah gagasan bulat yang berusaha dimantapkan Uqi pagi ini . Saat seluruh rahasinya disibak angin membuat segalanya nampak begitu jelas . Tak pernah putus doanya bahwa ini hanya sebagian dari mimpi yang akan lenyap ketika ia membuka mata  . Namun kali ini kenyataan menampar lantang , ketika ia dapati dua pasang iris menatapnya nyalang penuh kekecewaan Uqi sadar . Masanya sudah datang .

“ Rin , Lettt” , please jangan pergi kaya gini dengerin penjelasan gue .

Letta berbalik dari rengkuhan Airin menatap Uqi terluka “ Gue kira kita temenan . Lo salah satu orang yang gue percaya nggak bakal nyakitin , gue pikir kita terbuka tapi nyatanya apa ?”

“ Lo bener sama Sinan, kalian sahabatan ?”

“ Rinnn , please”

“ Please apa ? Dengerin lo ? Apa lagi yang perlu di buktiin ? Qi.... semua yang ditempel di papan mading itu benerkan ?”

“ Please dengerin penjelasan gue . Jangan pergi gitu aja”

“ Yang lo lakuin hari ini , apa bedanya sama Gretta ? Lo pernah kan Qi diposisi ini , tapi kenapa lo tega bikin kita ngrasain ini semua ?”

“ Gue nggak masalah kalau lo pacaran sama Cosmo , tapi kenapa harus sembunyi-sembunyi sih Qi ? Kenapa nggak terbuka , kenapa gue harus denger ini dari mulut orang lain ?” , timpal Letta terlihat yang paling kecewa.

Airin menghela nafas berat ketika berusaha meredam emosi yang menggumpal , tangannya terlipat didada disertai tatapan menghujam .

SIN , COS , TANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang