Bab 9

24.3K 2.6K 113
                                    

Mobil mewah hitam yang dikemudikan oleh supir pribadi Vein melaju lebih cepat menuju rumah sakit kota. Duduk di kursi belakang, Vein menatap pria kecil yang masih menutup mata di pangkuannya. Kedua tangannya bergerak mendekap omega di depannya lebih erat.

"Byeon, bangun, hei..."

Menghapus beberapa jejak darah di wajah Byeon yang masih tertinggal. Vein tidak menyangka hari dimana dia dan timnya menyelesaikan kasus yang di garap malah berubah jauh dari bayanganya.

Ini salahnya, bar ramai penuh dengan pelanggan, Vein juga melihatnya mondar-mandir membawa pesanan, pria kecil ini dipastikan lelah.

Menatap jalanan yang lebih sepi tengah malam, Vein sedikitnya lega kendaraan miliknya tidak menemui hambatan di dalam perjalanan, namun dia masih tidak tenang. Vein mulai cemas dengan jauhnya jarak bar dan rumah sakit kota.

Vein menatap omeganya lalu menutup matanya pelan, alpha itu merasakan jantungnya ditekan erat. Dia hanya berharap mereka tiba di rumah sakit sedikit lebih cepat.

...

Dokter dan perawat yang mengetahui bahwa marshal mendatangi ruang gawat darurat dengan sigap keluar untuk melakukan tugas mereka. Mendapati Vein berlari keluar dari pintu mobil yang dibuka oleh supir miliknya, dengan tergesa alpha tinggi itu terlihat membawa seorang omega di dalam gendongan.

Dokter melihat omega itu tidak sadarkan diri terbungkus jas besar yang jelas terlihat merupakan milik Tuan Vein.

"Cepat, cepat," dokter berkata dengan tergesa, omega merupakan harta kekaisaran, mereka tentu diperlakukan dengan hati-hati. Para perawat dengan cepat mempersiapkan ranjang dorong khusus pasien, meletakkan Byeon di atas ranjang, lalu membawanya pergi menuju ruang lain.

Vein berdiri di tempatnya, menatap tubuh Byeon yang dibawa masuk jauh ke dalam ruangan untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.

"Tuan, silahkan duduk dan menunggu pemeriksaan."

Duduk di kursi tunggu, Vein menatap telapak tangannya yang ternoda darah, pakaian miliknya yang rapi kini kusut berantakan. Vein menghela napasnya kasar. Mengusap ke atas rambut yang turun menutupi dahinya. Vein menutup matanya pelan.

Apa yang telah dia lakukan?

...

Beberapa saat berlalu, dokter yang bertugas pada malam hari akhirnya keluar dari balik pintu. Sedikit tergesa berlari menuju Vein, sebagai dokter di pemerintahan dia tentu tidak ingin membuat marshal kekaisaran di depan membuang waktunya percuma.

Keduanya berdiri berhadapan, dokter itu menelan ludahnya pelan, menatap pria yang jauh lebih tinggi darinya. Dia kembali mengingatkan dirinya sendiri jika saat ini sebagai dokter biasa dia sedang berhadapan dengan seorang mulia bangsawan tinggi kekaisaran. Berdehem pelan, dokter itu akhirnya berbicara, "Tuan, pria yang anda bawa tentunya dengan jelas merupakan seorang omega. Saya menemukan beberapa lebam lama di lengan, selain itu suhu badan yang cukup tinggi dan keringat di beberapa bagian tubuh juga memperburuk kondisi fisiknya. Bisa dipastikan kelelahan total. Terlalu banyak melakukan pekerjaan berat, kantung mata yang terlihat samar, biasanya dalam kasus kelelahan berat seperti ini beberapa orang akan mengalami mimisan. Pembuluh darah yang melemah akan pecah--"

"Ya, benar." Vein memotong perkataan dokter di hadapannya. Pikirannya kacau dengan kondisi omega miliknya. Vein mulai memikirkan tentang berapa lama sebenarnya pria kecilnya bekerja tanpa sepengetahuannya?

[Edit] Heavenly Pregnant Pair [M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang