Bab 17

24.8K 2.7K 274
                                    

Byeon membuka mata. Menatap ke sekitarnya, "Tempat remang ini?" di mana dia sekarang?

Byeon mendudukan tubuhnya, atap bocor, dinding dengan lumut, baunya seperti hujan dan tanah, "Bukan menyegarkan, baunya memuakkan." Selain itu tempat ini lembab, lantai tidak memiliki sisi rata, penuh cekungan seperti cor semen lama. Jelas merupakan sebuah rumah tua.

Ah! "Anak kecil." Byeon menatap ke sekelilingnya. "Di mana? Bocah!"

Menatap ke sisi kirinya, Byeon melihat ke anak yang meringkuk tertidur di dekatnya. Tempat ini remang, aku tidak bisa melihat dengan jelas. Byeon menunduk, mendekat untuk memeriksa napas bocah di depannya. "Masih ada, tidak pingsan juga, hanya tertidur." Tersenyum singkat, Byeon menghela napas.

Omega itu tertidur di atas lantai penuh debu dengan aroma lumut basah. Anak kecil yang dia bawa kini juga berada di sampingnya. Bocah itu dengan erat mengenggaman tangan dengan sisa darah kering ke ujung pakaian yang Byeon gunakan.

Sudah lewat berala jam mereka berada di tempat ini?

"Astaga sakit sekali." Byeon mengusap belakang lehernya.

Byeon berdiri, pandangannya dialihkan ke sisi lain ruangan. Siapa duga, matanya melebar ketika dia menyadari bahwa bukan hanya dirinya dan anak laki-laki yang dia selamatkan.

"Tempat ini?"

Terlihat di matanya puluhan orang terbaring lemah di sekitarnya. Semuanya dengan pakaian kotor dan tubuh pucat.

"Apa yang terjadi? Bagaimana bisa?"

Mereka semua meringkuk tertidur di lantai lembab, sebagian besar merupakan anak-anak dan beberapa sisanya adalah remaja. Byeon kembali meningat dengan jelas berita di tv besar milik Vein sebelumnya.

"Beberapa orang menghilang di kota, banyak di antara mereka belum ditemukan. Jadi di tempat ini mereka menyembunyikannya."

Sialan.

Byeon menatap anak yang diselamatkannya, dia melepas pelan genggaman kecil pada pakaiannya, mengelus kepala anak itu pelan, Byeon mulai berdiri dan pergi untuk melihat kondisi yang lainnya.

...

"Dua, tiga, empat... puluhan, terlalu banyak. Manusia apa yang menempatkan anak-anak tanpa perawatan di satu ruangan. Sialan! Mereka bukan manusia." Byeon merasakan dadanya tertekan kuat, kedua telapak tangannya mengepal, omega itu marah sepenuhnya.

Mendengar pelan suara tangis dan erangan sakit dari anak di dalam ruangan, jantung milik Byeon kembali ditekan kuat kuat.

"Aku akan membunuh mereka, ku pastikan mereka mati tanpa terlewat!" Seharusnya dia menembak mati semua penghianat kota yang dilukai kakinya. Seharusnya Byeon membunuh semuanya saat itu juga.

Pikiran omega itu kacau, Byeon menekan sisi depan kepalanya, omega itu terhuyung melangkahkan kakinya yang terasa berat, "Jika aku menemukan siapapun dari anggota bajingan ini, aku akan membunuhnya. Aku akan memotong kepalanya."

"Ma."

Byeon tersentak, tubuhnya berbalik ke arah anak yang mengigau di belakangnya. Menunduk, Byeon merasakan suhu hangat dari anak di laki-laki lain di depannya. Omega itu menarik napas dalam.

"Jangan ceroboh, aku sendirian saat ini, sedangkan ada puluhan anak yang harus dibawa keluar." Byeon harus merencanakan sesuatu dengan teliti.

Omega itu mengusap rambut penuh debu anak di hadapannya, "Malnutrisi, demam, ada beberapa luka luar." Byeon mengalihkan pandangan ke yang lainnya, kondisi yang lainnya sama, selain itu Byeon juga melihat bekas luka tusuk kecil di daerah leher. "Jarum suntik?"

[Edit] Heavenly Pregnant Pair [M] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang