14

719 78 9
                                    

***

"Yi Ren! Gege pulang!"

Xiao Yi segera berlari mendapatkan adiknya yang didukung ibunya keluar kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Yi segera berlari mendapatkan adiknya yang didukung ibunya keluar kamar.

"Ei... ei... mengapa baru bangun? Sayang tidak naik mobil."

"Yi Ren mandi dulu, Ge. Nanti kita naik mobil biar Gege jadi sopir."

"Huh, gege baru pulang dari kantor. Cape." Yibo tertawa dari belakang dan menangkap kepala Xiao Yi dalam telapak tangannya.

Xiao Yi selalu menyetop mobil ayahnya sebelum masuk ke pekarangan, lalu masuk ke dalamnya dan berkata pada adiknya bahwa dia baru pulang dari kantor, sangat lelah, dan minta kopi.

"Kau sudah kerja terlalu keras, ya? Bagaimana kalau kita beli es krim?" Dan melihat cahaya mata Xiao Yi yang bersinar-sinar, segera disambungnya,

"Sayang Papa baru pulang dari kantor. Cape." Tanpa menoleh pada Xiao Yi yang tercengang, Yibo memberikan tasnya pada Xiao Zhan lalu merampas Yi Ren dari pelukan ibunya.

'"Mmm mmm bau susu belum mandi" Digelitiknya perutnya dan anak itu terkekeh-kekeh kegelian.

Yibo mendudukkan Yi Ren di atas meja makan dan bersama Xiao Yi digodanya gadis cilik itu sampai terkekeh-kekeh kehabisan suara.

"Tadi aku pulang terlambat. Rupanya A Yi khawatir juga. Dia sibuk mau menelepon ke rumah sakit... hei, kau dengarkan aku tidak???!!"

"Mmmm..." gumam yang ditanya sambil terus menggoda Yi Ren.

Dengan dongkol Xiao Zhan menghentikan bicaranya.

Yibo tiba-tiba sadar.

"Mmm... iya ya kau pulang terlambat tidak apa-apa, kan?! Pokoknya tidak kesasar ke benua atau planet lain. Lalu kau bilang A Yi kenapa?"

Xiao Zhan memandangnya setengah geli, setengah dongkol.

"Iya. A Yi mencoba mau menelepon," sambung Bibi Min yang mendengar sedikit pembicaraan mereka, lalu ikut duduk di situ.

"Bibi bilang, apa kau tahu nomor telepon ibumu? Dia bilang, tidak tahu. Lalu disuruhnya Bibi mencari dalam buku di ruang kerja ayahnya. Buku di ruangan ayahmu banyak, buku yang mana, tanya Bibi. Dia naik ke atas lalu mengambil buku telepon. Bibi bilang, di rumah sakit ada lima nomor telepon. Yang mana nomor ibumu? Dia memandang Bibi lalu katanya tiba tiba, telepon Papa! Bibi bilang, kenapa? Papa di kantor sibuk, tidak dapat diganggu. Dan kenapa mesti telepon Papa? Bibi bilang, mungkin sekarang ibumu sudah jalan. Bukankah dia dijemput Pak Han? dan Pak Han juga belum pulang? Dia berpikir-pikir. Rupanya termakan juga alasan Bibi. Akhirnya dia diam lalu duduk menanti bersama anjingnya." Bibi Min tertawa senang.

"Anak itu cerdik, lho," kata Bibi.

"Seperti ibunya" Kata Yibo.

"Apa? Ayahnya lebih cerdik!"

XIAO ZHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang