Elgar meremas pelan penuh nafsu, kepada adik kecil milik Javier. Pria itu menahan hasratnya, hanya demi menghormati atasannya.
"Ouhh.. Elgar, hentikan!" Teriak Javier, namun Elgar tak juga memperdulikan perkataan Javier. Pria itu melepaskan atasannya, dan membuangnya sembarangan.
"Ahh, Elgar kau.. shhh" ucap Javiee terbata-bata. Nafsunya memuncak kala elgar menggesekkan kejantanannya dengan milik Elgar.
"Ouhh sialan," ucap Javier.
Javier tak tahan dengan perlakuan Elgar pun, pria itu menindih tubuh kekar milik Elgar, melepaskan ikat pinggang miliknya dan menurunkan celana hitam miliknya. CD berwarna abu-abu telihat jelas, dengan benjolan du tengahnya.
"Ouh lihat lah Javier, bahkan milikmu sudah tidak tahan dengan apa yang aku lakukan" ucap Elgar sembari memainkan kejantanan milik Javier.
Javier pun melepaskan seluruh pakaiannya Elgar, dan hanya menyisakan tubuh polos milik Elgar, tanpe sehelai benangpun.
Javier melepaskan semua kain yang melekat pada tubuh atletisnya, dan menampakkan kejantanannya yang berdiri tegak di depan muka Elgar.
Javier memasukkan miliknya kedalam mulut milik Elgar, mendorong kepala Elgar maju mundur.
"Ouhh, ah.. ah.. fuck, yang cepat bodoh erghh" erang Javier pada Elgar. Pria itu melepaskan miliknya dari mulut Elgar.
Javier memutar balik tubuh Elgar yang telah dia tindih, memasukkan kejantanannya pada lubang dubur milik Elgar.
"Oh sial pantatku" ucap Elgar pada Javier. Pria itu memaju mundurkan tubuhnya secara urakan.
"Ahh.. ah.. ah.. sialan, kenapa melakukan sex dengan pria begitu nikmathh ouhh hahhh" ucao Javier sembari menikmati hal baru, yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
"Ouh Javier, sakit akhhh akhhh ouhh fuck" racau Elgar, dengan apa yang Javier lakukan.
Kedua insan itu tengah saling memanjakan kejantanan mereka, suara racauan antara Javier dan Elgar terdengar dalam kamar. Suara desahan itu menggema keseluruh penjuru kamar.
"Ohh yeah, Javier itu sak ahh"
"Ahh.. ahh.."
"Ohh shit"
"Oh elgara ahh ouh.."
"akhh"
"Yeahh yehh ouhh yeah"
"Yes Javier, okeyy fuck ouhh ahh"
"Akhh"
Mereka mencapai sebuah pelepasan bersama, mereka terbaring dalam satu ranjang. Menatap langit langit kamar, Javier menatap nanar ke arah Elgar yang kini matanya tengah tertutup.
"Hah.. hah.. hah.." Javier mengatur nafasnya agar kembali normal, setelah kegiatan yang ia lakukan.
Mereka tertidur dalam satu ranjang, tanpa menggunakan sehelai pakaian pun.
###
Sinar matahari menyeruak masuk kedalam kamar Elgar. Pria itu terbangun, menatap kamar yang sudah rapi, namun hanya mengenakan sebuah Celana Dalam.
"Hah? Sialan! Apa yang aku lakukan semalam?" Ucap Elgar pada dirinya yang tengah berdiri di hadapan cermin full body.
Tak ada seorang pun dalam kamar tersebut, hanya terdapat Elgar sendiri yang tengah menatap nanar tubuhnya.
Tubuh pria utu dipenuhi oleh bercak merah, serta pantatnya terasa sakit.
Ting
Sebuah notifikasi masuk dari handphone Elgar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Javiel [END]
Fanfiction[ minimal vote lah kakkk] "aku mencintaimu! Aku menyukaimu, kau adalah milikku, Javier ferdice" ucap Elgar dengan nada penuh penekanan. Javier tersenyum senang dengan pengakuan Elgar, yang selama ini ia tunggu. "A-ahh shh " desah Elgar tak tertahan...