Javier perlahan terbuai dengab permainan lembut milik Elgar. Pria itu membalas lumatan dari pria di pangkuannya.Kedua insan itu tengah bertukar Slavina dengan nikmatnya, hanya terdengar suara kecupan dari dua insan itu.
"Engghhh" Javier meremas kejantanan Elgar.
Javier melepas perlahan kaos putih milik Elgara, pria itu menatap penuh nafsu ke arah dada Elgara.
"Akhh" desah Elgar taj tertahan kala tangan Javier mencoba masuk dalam celananya.
"Bub, kau tidak memakai dalaman?" Tanya Javier sembari tersenyum ke arah Elgar.
Elgar yang mendengar pertanyaan Javier hanya tersenyum, sembari menggeleng. Kini Elgar meremas balik kejantanan milik Javier.
"Shh, ahhh" desah Javier terdengar dalam Teling Elgar.
Javier melepas celana milik Elgar, pria itu menggerakkan Tangannya yang tengah menangkup sebuah benda keras di bawah sana.
"Ahhh ouhh" erang Elgar kala benda dibawahnya itu di manjakan oleh Javier.
Javier memasukkan benda keras miliknya ke lubang belakang milik Elgar.
Mereka berhubungan sex dengan pelan. Suara erangan mereka terdengar disepenjuru kamar tidur milik Javier.
"Ahh ahh ouhh fagg yeahh"
"Emhh shhh shit"
"Yeah yeah yeah ohh hemm okhh"
"Yahh ouhh shit"
"Enghh enghh Ahhh"
Erang mereka terdengar, bercampur suara penyatuan mereka.
Javier memaju mundurkan pinggulnya, pria itu meremas bokong Elgar dengan keras.
"Ahh awhh sak- kithh" ucap Elgar terdengar sembari menahan desahan dari mulutnya.
"Ahh Javier emhh okeyhhh"
"Ahh ahh shh uhh"
"Yeahh shh"
"Fagg ouhh yeahh"
" Ahh ahh ahh ahh"
Kejantanan mereka tengah mengeras, dan membesar. Javier memejamkan matanya menikmati setiap gerakan yang ia buat.
Sedangkan elgar meremas sprei ptuih milik Javier, pria itu memejamkan matanya sembari menikmati setiap gerakan yang di buat Sempurna oleh Javier.
"Ahh ahh ahh"
" Se.. di.. kithh lagii ohh"
"Shh yeahh emh"
"Ahh ahh ahh ahh"
"Okeyhh huh.. ahh"
Javier menaikkan tempo nya, pria itu memejamkan matanya menikmati setiap gerakan yang di buat Javier.
"Ahh ahh ahh"
"Aohh yehhh aihh"
Kejantanan kedua pria itu mebgeras dengan sempurna, mereka hendak mencapai sebuah puncak kenikmatan yang sedari tadi mereka cari.
"Ahh ahh ahh"
"Akhh emhh"
"AKHHH" erang mereka kala mencapai puncaknya bersamaan.
Javier terjatuh dalam pelukan hangat milik Elgar, mereka mengambil nafas dengan gusar.
"Huh.. huh.. huh.. huh.."
"Nice baby, i love it" ucap Javier, dan di balas kecupan singkat oleh Elgar.
"Yeah, cepat bereskan semua. Kita akan keluar mencari makan bersama" ucap Elgar, sembari mengelus rahang tegas milik Javier.
"Baiklah.." jawab Javier, pria itu melepas pelukan miliknya.
Javier berdiri dari ranjang, pria itu mengambil pakaian yang tengah tergeletak di lantai, dan memakainya kembali.
Javier juga mengambil pakaian milik Elgar, pria itu memasangkan pakaian itu pada sang empu.
Setelah javier selesai memakai pakaiannya, dan selesai memakaikan Elgar pakaian, pria itu menarik tubuh Elgar ke dalam pelukannya kembali. Mencium bibir pria itu dengan manis.
"Aku mencintaimu bub, dan selalu seperti itu" bisik Javier, dan menggendong Elgar.
"Aku juga mencintaimu Javier." Jawab Elgar mengeratkan pegangannya.
Mereka berdua menuju ke ruang utama untuk mengambil tas dan dompet, dengan Javier yang masih senantiasa menggendong Elgar.
"Javier, turunkan aku sayang.." ucao Elgar pada pria itu.
"Baiklah" javier pun menurunkan Elgar dari gendongannya secara perlahan.
Mereka berjalan ke arah pintu untuk keluar. Javier menggandeng tangan Elgar sembari berjalan melewati lorong Apartemen.
Mereka memasuki sebuah lift, dengan Cekalan tangan yang tak pernah lepas.
###
Kini Javier dan Elgar tengah berada di sebuah Restaurant cepat saji.
Javier tengah sibuk dengan game di ponselnya.
Tak lama makanan sampai. Javier memesan sebuah salad, dan Sushi.
Sedangkan Elgar memesan satu piring steak, dan segelas minuman.
"Javier, makan dulu. Lanjutkan game mu itu di apartemen nanti" Ucap Elgar pada pria itu.
Javier menurut Dengan apa yang kekasihnya katakan. Pria itu meletakkan ponselnya, dan memakan makanan yang ada dihadapannya.
"Hati-hati, jangan tergesa-gesa." Ucao Elgar sembari menyuapkan makanan ke mulutnya.
"Iya, bub" jawab Javier singkat.
30 menit berlalu, javier dan Elgar tengah menyelesaikan makannya sedari tadi. kini Javier berjalan ke arah kasir untuk membayar.
Total semua makanannya adalah 1,2 juta rupiah, dengan dua dessert, dan minuman.
Javier membayar semuanya menggunakan sebuah kartu.
###
Javier dan Elgar tengah sampai di apartemen, kedua insan itu pergi ke ruang utama untuk menonton film.
Keduanya tengah saling memeluk, Javier mantap film horor itu dengan serius, namun Elgar tak melihat film itu sama sekali, dan malah berfokus kepada layar ponselnya.
Mereka memakan beberapa snack yang mereka bawa dari Rome. Keduanya tengah sibuk dengan dunia masing-masing.
"Bub, jika kau mengantuk tidur saja" ucap Javier, di balas anggukan oleh Elgar.
Selang 15 menit, Elgar tengah tertidur dalam pelukan hangat milik javier. Pria itu menyembunyikan kepalanya dalam dada bidang milik Javier.
Javier mantap Elgar gemas. Pria itu beberapa kali mencium kening milik sang empu.
"Kau begitu menarik. Aku menyukaimu" ucap Javier. Sembari mengelus kepala pria itu.
####
KAMU SEDANG MEMBACA
Javiel [END]
Fanfiction[ minimal vote lah kakkk] "aku mencintaimu! Aku menyukaimu, kau adalah milikku, Javier ferdice" ucap Elgar dengan nada penuh penekanan. Javier tersenyum senang dengan pengakuan Elgar, yang selama ini ia tunggu. "A-ahh shh " desah Elgar tak tertahan...