Sinar matahari menyeruak kesebuah kamar apartemen, yang terdapat dua insan tengah tidur dengan posisi berpelukan.
"Enghh" racau Elgar, terdengar. Javier menatap dalam setiap inci wajah milik sang empu.
"Morning bub, let's wake up" ucap Javier, pria itu berpindah posisi menjadi duduk.
"Wait, aku masih mengantuk. Bhakan mataku masih menolak Milihat sosokmu di pagi hari Javier" jawab Elgar dengan nada Serak khas bangun tidur.
"Oh benarkah? Itu urusanmu. Cepat mandi, atau kau minta ku mandikan seperti kemarin?" Tanya Javier sembari mengelus perut Sixpack milik Elgar.
"Sialan kau Javier, mood ku bahkan sekarang sudah tak karuan karena ulahmu!" Jawab Elgar pada Javier, pria itu bergegas bangun dan berlari masuk ke kamar mandi.
"Haha, aku semakin jatuh dalam pesona mu Elgara Damiyan." Ucap Javier, dengan senyum tipis di bibirnya.
Sekitar 10 menit berlalu, Javier tengah terbaring di atas kasur miliknya, guna bermalas-malasan.
"JAVIER!" Teriak Elgara dari dalam kamar mandi, pria itu berteriak kencang, dan menggema keseluruhan kamar.
"Ada apa?" Tanya Javier pada Elgar, sedikit keras.
"Tolong bawakan aku Handuk!" Teriak Elgar kembali.
Javier yang mendengar perkataan Elgar pun, segera berdiri dan berjalan mengambil sebuah handuk di gantungan dekat kamar mandi.
Pria itu berjalan ke arah pintu kamar mandi, membuka pintu yang tidak di kunci itu. Terlihat Edgar sedang duduk di atas Closed, dan terlihat Bathub yang telah terisi air hangat.
"AH SIALAN KAU JAVIER, AKU MENYURUHMU MENGAMBILKAN HANDUK, BUKAN MASUK" teriak Elgar, melempari tubuh Javier dengan botol sabun.
Javier yang kesal dengan perlakuan Elgar pun, bergegas masuk dan mendorong tubuh pria itu kedalam Bathub.
"Ahh" teriak Elgar kala tubuh nya di tindih oleh Javier.
"Kau, huh.." lanjut Elgar di hadapan Javier.
"Pergi, ak-" ucap Elgar terpotong kala Javier menyentuh kejantanan, dan menggerakkan pelan tangan Javier, naik turun.
"Ahhhh" desahan lirih Elgar terdengar tanpa seijin sang empu.
"Ahh emphh" desahan Elgar tertahan kala Javier melumat bibir pria itu kasar.
"Stophh ouhh" racau Elgar.
"C'mon baby, kau jangan munafik dengan apa yang kau rasakan. Pikiran mu menolak, namun tubuh mu menikmati" ucap Javier, pria itu semakin menaikkan pergerakan tempo tangannya.
"Ahh ahh aohh fuck"
"Ahh shh J-javier shhh ouh"
"Ohh myy godhh ah"
"Akh ah ah"
"Heummmnhh aohh aahh" racau Elgar dengan menetaskan air matanya.
"Ahh javier ohh fuck, shit ohh ahh" desah Elgar tak tertahan.
Kejantanan elgar mengeras, dan memebesar, pria itu hendak mencapai puncak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Javiel [END]
Fanfic[ minimal vote lah kakkk] "aku mencintaimu! Aku menyukaimu, kau adalah milikku, Javier ferdice" ucap Elgar dengan nada penuh penekanan. Javier tersenyum senang dengan pengakuan Elgar, yang selama ini ia tunggu. "A-ahh shh " desah Elgar tak tertahan...