Miss him more.

852 37 0
                                        

James dan Elgar telah sampai di restaurant bintang 5 milik MRS. FLORES. Mereka duduk disebuah ruangan khusus dalam restaurant, beberapa pelayan mengenakan pakaian rapih tengah membawa beberapa makanan yang telah di pesan.

"Selamat menikmati Sir" ucap salah satu pelayan cantii itu, sembari membungkuk tersenyum manis.

Elgar hanya mengangguk pada beberapa pelayan tersebut, pria itu mengalihkan fokus nya pada makanan yang telah di hidangkan di meja.

Drtt..

Drtt..

Elgar menatap layar ponsel yang tengah ada panggilan masuk.

Panggilan dari nomor tak dikenal

"Ya, hallo?"

"Selamat siang Tuan, anda memiliki sebuah paket yang belum lunas. Tekan 9 guna melihat rinciannya"

Tut..

Elgar mematikan ponsel itu.

"Dasar manusia jaman sekarang, jika bosan selalu menipu orang lain." Ucap Elgar, James yang melihat Elgar sontak bertanya-tanya.

"Ada apa Gar?" Tanya James.

"Itu, seorang penipu menelpon ku, dia bilang aku belum melunasi sebuah paket. Bahkan Memesan paket dengan cara hutang saja aku tidak mengerti, untuk apa hutang jika uang ku sudah melebihi batas cukup?" Tanya Elgar sembari, memakai Steak.

"Haha, lihatlah Bung, sifatmu yang angkuh dan sombong itu tidak pernah berubah dari jaman kita masih ber study di Tokyo, dasar." Jawab James, pria itu tertawa di hadapan Elgar.

"Oh ya, apa kau sudah memiliki kekasih?" Tanya James pada Elgar.

Elgar hanya diam, memikirkan sesuatu yang orang lain tak tahu.

"Heii Elgara" panggil James.

"Oh ya?"

"Apa kau sudah memiliki kekasih?" Tanya James kembali.

Elgar hanya tersenyum, sembari menggelengkan kepala.

"Yang benar saja kau! Pria se tampan dirimu tidak memiliki kekasih?" Tanya James tak percaya, sembari memegangi perutnya yang keram akibat tertawa.

"Hei James! Tutup mulut sialan mu itu, bukan aku tidak di sukai oleh kalangan wanita. Namun, aku yang tidak minat dengan mereka!" Tekan Elgar pada James.

"Haha, saranku kau jangan terlalu angkuh pada semua orang. Agar dirimu banyak di sukai" ucap James pada Elgar.

"Diam!" Balas Elgar.

###

Sedangkan disisi lain, Javier tengah duduk di tepi perkebunan yang hijau, nan sejuk.

Usut punya usut, pria itu tengah pulang ke kampung halaman ibunya. Kata ayahnya, mereka memiliki urusan penting.

"Javier, ayo. Orang yang kita temui sudah berada di restaurant Seafood biasanya." Panggil ayah Javier, pada putra pertamanya itu.

Ibu, ayah, dan Javier tengah mengendarai mobil sedan milik Javier.

Sesampainya di Restaurant, Javier beserta kedua orang tuanya masuk kedalam. Menuju sebuah meja yang terdapat satu keluarga kecil, tangah bercerita.

"Hallo, Tuan Jake" sapa Ayah Javier.

"Wow, kau sudah sampai Tuan Ferdice?" Jawab pria paruh baya, yang tengah berdiri di samping meja itu.

"Iya, baiklah putra ku tidak memiliki banyak waktu, kita bisa memulai ke inti topiknya" ucap Tuan Ferdice ayah Javier.

Javiel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang