Pagi ini Javier dan Elgar sudah bersiap. Mereka mengenakan pakaian rapih, dengan sepatu Kets berwarna putih.
"Apa kau sudah siap bub?" Tanya Javier pada Elgar yang tengah sibuk dengan kopernya.
"Sebentar lagi. Lagu pula ini masih jam 5 pagi, Javier." Jawab Elgar, sembari melirik Javier.
"Perjalanan ke Bandara memakan waktu yang lumayan sayang, cepatlah" ucap Javier berjalan menghampiri Elgar.
"Sudah siap, ayo kita turun dan Check out" ucap Elgar, pria itu menggandeng tangan Javier yang kanan.
Sedangkan Javier tangan kirinya membawa sebuah koper besar berwarna coklat, dan tangan kanannya tengah menggandeng kekasih barunya.
Saat check out, mata Javier menatap lekat ke arah resepsionis hotel yang begitu cantik.
"Ayo, Semua sudah selesai" ucap Elgar, sembari menepuk pundak kekasihnya itu.
"O-oh sudah? Baiklah ayo pergi" ajak Javier pada Elgar.
Javier menggandeng tangan kekasihnya dengan seksama. Mereka berjalan ke arah luar hotel.
"Aku memesan sebuah taxi untuk menuju bandara," ucap Javier, hanya di balas anggunkan oleh Elgar.
"Ngomong-ngomong, resepsionis hotel tadi, apakah menurutmu dia cantik?" Tanya Javier lada Elgar. Pria itu memicingkan matanya ke arahnya Javier curiga.
"Tidak, aku tidak menyukainya. Kenapa? Dia cantik ya?" Tanya Elgar pada Javier dengan tatapan garang.
"T-tidak.. wanita itu jelek" ucao Javier, takut melihat tatapan kekasihnya itu.
"Kau, jangan bohong!" Tegas Elgar, Javier hanya terdiam kaku dengan penuturan Elgar.
Tak lama taxi datang menjemput mereka, Javier dan Elgar masuk dalam mobil, sembari memasukkan kedua koper mereka dalam bagasi.
"Sudah pak, kita jalan" ucap Javier pada supir taxi itu.
"Yes Sir" jawab sopir itu.
"Tujuan ke airport sir?" Lanjut supir ini.
"Ya, tolong cepat sedikit" jawab Javier kembali.
###
Sesampainya di airport mereka turun bersama, mereka menaruh koper guna di periksa.
Javier duduk bersama Elgar, genggaman mereka tampak tak terlepas. Seperti tengah di tumpahi oleh lem satu ton banyaknya.
"Sembari menunggu, kau sarapanlah dahulu sayang.." perintah Javier pada Elgar, pria itu hanya mengangguk tanda paham.
"Makanlah, aku membawakan sandwich untukmu, dan beberapa susu kotak full cream kesukaanmu" ucap Javier sembari memberikan sebuah sandwich dan susu kotak kepada Elgar.
"Baiklah. Terimakasih, sayang.." ucap Elgar dengan senyum manis merekah di wajahnya.
"Apa?" Tanya Javier kaget dengan kalimat terakhir yang di ucapkan oleh Elgar barusan.
"Iya, sayang. Aku menyayangimu Javier" ucap Elgar, mencium bibir pria itu sekilas.
"Elgar, ini tempat umum" ucap Javier, sembari menyentil pelan jidat sang empu.
"Apa ini? Kenapa kau sekarang menjadi pemalu?" Tanya Elgar sembari tersenyum nakal ke arah Javier.
Sedangkan Javier tersenyum manis pada Elgar, pria itu mencubit hidung Elgar gemas.
"Aku hanya terkejut dengan apa yang kau lakukan padaku, bub" jawab javier.
###
Kini Javier dan Elgar tengah duduk di dalam pesawat, Mereka memesan Bisnis class.
KAMU SEDANG MEMBACA
Javiel [END]
Fanfiction[ minimal vote lah kakkk] "aku mencintaimu! Aku menyukaimu, kau adalah milikku, Javier ferdice" ucap Elgar dengan nada penuh penekanan. Javier tersenyum senang dengan pengakuan Elgar, yang selama ini ia tunggu. "A-ahh shh " desah Elgar tak tertahan...