bercinta?

1K 41 2
                                    

Javier dan Elgara tengah duduk disebuah meja makan Restaurant, hotel yang ia singgahi selama satu sampai dua minggu kedepan.

"Bub, satu bulan telah berlalu. Aku memenuhi syarat yang kau berikan, bersediakah mau menjadi kekasihku, Elgara Damiyan?" Ucap Javier pada pria di sebrang mejanya.

Bukannya mendapat jawaban, Elgar malah menatap pria dihadapannya itu dengan tatapan dalam. Tatapan yang sulut untuk du Artikan, makna sebenarnya.

Tak ingin jika nafsu makan Elgar hilang karna perkataan Javier, pria itupun membuka topik pembicaraan lagi.

"Ah sudahlah, kau boleh lanjut makan. Mungkin ini bukan tempat yang cocok untuk membicarakan masalah itu" lanjut Javier, Elgar hanya mengangguk sembari menatap Javier merasa bersalah.

"Maaf, Javier." Jawab Elgar, Javier hanya tersenyum kecut ke arah pria du hadapannya. Matanya tak dapat berbohong jika pria itu tengah kecewa.

Dua insan itu lanjut memakan makan malam mereka tanpa membuka topik pembicaraan.

Tak lama acara makan malam telah usai, Javier menunggu Elgar yang masih sibuk memakan sisa steak nya.

"Huh.. perutku sudah penuh dengan makanan" ucap Elgar sembari tersenyum ke arah Javier.

Mereka berjalan ke arah lift, naik ke lantai dimana kamar mereka berada. Sesampainya di depan puntu kamar, Elgar masuk. Namun anehnya Javier tidak ikut masuk ke dalam.

"Javier, kau tidak masuk?" Tanya Elgar.

"Tidak, aku ingin pergi mencari angin di luar hotel" jawab Javier.

"Oh baiklah, jangan kembali terlalu larut." Peringat Elgar pada Javier.

"Baiklah, selamat tinggal" ucao Javier sembari melambaikan tangan ke arah Elgar.

###

Kini Javier tengah berada disebuah bar kecil samping hotel. Ia duduk disebuah sofa bersama seorang wanita, berpakaian kurang bahan.

Javier tengah di sentuh liar oleh wanita sexy itu. Sudah sekitar satu setengah jam Javier berada dalam bar itu. Di gelayuti beberapa wanita dengan pakaian kurang bahan.

"Shh" racau Javier kala wanita itu tak sengaja menggesek kejantanannya.

"Oh, kau pria tampan. Dengan siapa kau kemari?" Tanya Seorang wsnita penghibur itu. Sembari meremas kejantanan Javier.

"Ahh" desahan nikmat tak sengaja keluar dari bibir indah pria itu.

Wanita penghibur itu berpindah posisi, ia duduk di pangkuan javier sembari menghisap leher Javier, dan menggesekkan kewanitaannya dengan kejantanan Javier.

"Ahhh shh" desah Javier, terasa nikmat.

Wanita penghibur itu melumat bibir Javier dengan nikmatnya. Hingga sebuah suara mengejutkan kedua insan itu.

"JAVIER FERDICE!" tariak seorang pria du hadapan Javier dan Wanita penghibur itu.

Javier menatap terkejut kearah pria di hadapannya.

"Bub, Kau.." ucap Javier.

Elgar menarik tangan Javier kasar, mengajaknya kembali ke hotel, dengan menariknya seperti anjing peliharaan.

Sesampainya di hotel, kedua pria itu memasuki kamar, Elgar begitu marah dengan apa yang di lakukan Javier.

"Kau.. BEBERAPA JAM LALU KAU MENGATAKAN JIKA KAU BENAR MENCINTAIKU JAVIER! NAMUN, KAU MALAH INGIN MELAKUKAN SEX DENGAN WANITA PENGHIBUR DI BAR!" teriak Elgar menggema.

"AKU TIDAK SUKA JAVIER! KAU ADALAH MILIKKU, HANYA MILIKKU!" tegas Elgar.

Javier yang mendengar itupun sontak terkejut dengan apa yang di katakan pria di hadapannya.

Javiel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang