Sinar matahari menyeruak masuk kesela-sela tirai hitam di kamar hotel milik Javier dan Elgar.
"Enghh" racau Elgar, sembari mengerjapkan matanya.
"Good morning baby" ucap Javier pada Elgar yang kini memeluknya erat.
"Too" balas Elgar.
Pria itu hendak duduk dari posisi tidurnya.
"Awss, sialan pantatku" ucap Elgar sembari meringis.
"Apakah itu sakit sayang? Maafkan aku" kata Javier, Elgar hanya menatap Pria di sampingnya itu datar.
"Aku akan membantumu" lanjut Javier, namun Elgar menolak tawaran itu.
"Tidak usah, aku bisa sendiri" kata Elgar, pada Javier. Pria itu hanya mengangguk paham dengan apa yang di katakan oleh Elgar.
Elgar berdiri tertatih dari ranjang. Pria itu berjalan dengan membungkus tubuh polosnya dengan selimut.
"Apa yang membuat mu malu dengan itu bub?" Tanya Javier.
"Aku bahkan sudah melihat setiap inci tubuh indahmu itu" lanjut Javier menggoda Elgar yang tengah berjalan tertatih menuju kamar mandi.
"Sialan! Tutup mulut kotor mu itu Javier" jawab Elgar, Javier hanya tertawa guna mengejek prianya itu.
"Haha, aku ingin ikut mandi bersamamu sayang" teriak Javier.
Javier berlari menyusul Elgar, kedua pria itu masuk dalam bilik kamar mandi bersama.
"Javier, aku ingin memukul wajahmu. Namun tak bisa" ucap Elgar dengan emosi.
"Karna kau mencintaiku" jawab Javier pada Elgar, pria di hadapannya Javier itu tersenyum malu, dan memalingkan wajahnya ke arah tembok.
"Sudah, cepat mandi aku ingin pergi ke Arc De Triompe." Ucap Elgar.
Elgar hendak masuk kedalam bathub, namun pantatnya begitu sakit untuk melangkah.
"Shh" desah Elgar kala ia melangkah masuk ke dalam bathtub, dan duduk berendam dalam air hangat pagi itu.
Javier pun ikut masuk dalam bathtub, pria itu menyabun punggung Elgar perlahan.
Elgar tengah memeluk Javier, pria itu menyabun punggung Elgar dengan posisi saling memeluk satu sama lain.
"Apa begitu sakit sayang?" Tanya Javier.
"Sangat, tapi tidak masalah." Jawab Elgar.
"Kau ingin aku mengolesi saleb?" Tanya Javier balik.
"Tidak perlu, aku baik." Balas Elgar lagi.
Kedua insan itu tengah melanjutkan ritual mandi dengan bermesraan.
###
Saat urusan mandi sudah kelar, Javier dan Elgar hendak turun ke guna mencari sarapan dan pergi ke Arc De Triompe.
Javier menuntun Elgar berjalan, pria itu berjalan dengan tertatih, namun tak begitu terlihat.
"Shh" desah Elgar beberapa kali terdengar.
"Bub, kau yakin ingin pergi?" Tanya Javier memastikan, karna tampaknya Elgar begitu kesakitan dengan keadaannya.
"Aku baik, ayo lanjut berjalan" ucap Elgar.
Elgar dan Javier telah sampai di restaurant hotel, mereka memesan sedikit makanan, Karna akan pergi untuk menjelajahi kota Roma.
"Ingin ku suap?" Tanya Javier.
"Tidak, kau lanjutkan saja makanmu." Jawab Elgar, sembari menunjuk piring makanan Javier.
Kedua pria itu makan dalam hening. Sesekali melirik satu sama lain, mereka fokus pada makanan yang ada di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Javiel [END]
Fiksi Penggemar[ minimal vote lah kakkk] "aku mencintaimu! Aku menyukaimu, kau adalah milikku, Javier ferdice" ucap Elgar dengan nada penuh penekanan. Javier tersenyum senang dengan pengakuan Elgar, yang selama ini ia tunggu. "A-ahh shh " desah Elgar tak tertahan...