CHAPTER 4

6K 557 15
                                    

HAPPY READING

Perlahan mata teduh itu terbuka, menampakkan iris hitam pekatnya. Menoleh ke samping, Dea melihat Gheva yang tertidur pulas dengan tangannya sebagai tumpuan.

Cewek itu mengusap pelan rambut lebat Gheva, senyum tipis terukir di bibirnya.

Susah payah Dea menyingkirkan tangan Gheva dari tangannya dan akhirnya berhasil, cewek itu mencabut infus lalu perlahan turun dari brankar.

Ceklek!!!

Memastikan keadaan yang cukup sepi, Lova mulai keluar dari ruangannya. Cewek itu berjalan perlahan agar tak menimbulkan suara.

"Gue jalan kaki masa, tapi nggak papa deh biar ni tubuh nggak kaku-kaku amat" gumamnya pelan nyaris tak terdengar.

Satu jam cewek itu berjalan hingga sampai di rumah sempitnya, ia mengambil kunci yang berada di bawah pot bunga lalu membuka pintu.

Menghempaskan tubuh mungil nya di atas sofa kecil "CBL, capek banget loh" ujarnya

Keringat membanjiri pelisnya, baju yang ia kenakan basah "gue harap si Gheva belum nyadar, gue masih capek buat nge-drama"

"Mandi dulu deh, gerah banget" Lova bangkit lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Lima belas menit cewek itu keluar dengan tubuh yang segar, membuka lemari mencari pakaian yang akan ia kenakan. Hingga pilihannya jatuh pada baju kodok dengan dalaman kaos putih.

Rambut panjangnya Dea gerai, memoleskan liblam pada bibir pink nya lalu menyemprotkan sedikit parfum pada area leher dan pergelangan tangan nya.

"Perfect" ucapnya dengan senyum manis.

Tok!!

Tok!!

Tok!!

Kening Lova mengernyit "ah pasti si Riel" ujarnya dengan nada malas

"Oke Lova, saatnya memerankan cewek baik lemah lembut" menarik nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan, kaki jenjangnya mulai melangkah mendekati pintu.

Ceklek!!!!

Bruk!!!

Belum sempat Lova melihat siapa yang datang, tapi tubuhnya sudah di di tubruk dengan sebuah pelukan erat.

"Lov, gue khawatir" lirih Gheva

Tangannya terangkat membalas pelukan itu, di tepuknya pelan bahu tegap Gheva.

Melerai pelukannya, Gheva menangkup pelan kedua pipi Lova "Lov, kalo gue ada salah kasih tau!, jangan gini. Lo seakan-akan ngehindarin gue Lov"

'Kan udah aku bilang, kamu nggak salah. Aku cuma pengen sendiri aja'

"Lo udah nggak papa kan Lov, masih ada yang sakit? Lo sih belum sembuh udah keluar aja dari rumah sakit" pertanyaan beruntun dari Gheva membuat Lova tersenyum, cewek itu menggeleng.

'Aku udah nggak papa, udah sehat kok'

"Beneran?" tanya Gheva memastikan

Lova mengangguk 'ayo masuk dulu'

Gheva menurut, cowok itu masuk dengan tangan yang menggenggam erat tangan Lova.

★★★

Seminggu berlalu sejak pertama kali Lova memasuki dunia novel ini.

Melihat pantulan dirinya di depan cermin, senyum manis terukir di bibirnya "nggak sabar gue"

"Deby, selamat datang di dunia novel ini. Mari kita bermain" tukasnya dengan senyum yang senantiasa terpatri di bibir mungil itu.

RIELOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang