CHAPTER 6

5.2K 443 21
                                    

Sebelum baca tinggalin jejak dulu, yang nggak ninggalin jejak msuk neraca jalur vvip klian😼🙏🏻

HAPPY READING

Lova berjalan riang menuju rumahnya, cewek itu kabur dari Gheva. Demi kelangsungan rencananya tentu saja.

Bibirnya tak henti menyunggingkan senyum lembut, dunia novel ini tak beda jauh dengan dunianya dulu. Tapi tetap saja, dunia novel ini lebih unggul. Terlepas dari visual manusia yang hidup di dunia ini, suasananya juga masih asri dengan pepohonan yang tumbuh di pinggir jalan. Belum lagi pedagang kaki lima yang berjualan tertib dan teratur.

Lova menyukai dunia ini, walau sendiri, ia tak ingin kembali. Lova berharap kedua orang tuanya hidup bahagia meski tanpa kehadiran dirinya lagi.

"DEAAAA!"

Ah, targetnya akhirnya muncul. Lova membalikkan tubuhnya, senyum ramah ia berikan pada Aca.

"Gue mau ngomong sama lo" ujar Aca sembari mengatur nafasnya.

Lova mengangguk, dengan lembut cewek itu mengisyaratkan Aca agar mengikutinya menuju bangku taman yang tak jauh dari mereka.

.
.
.

'Jadi, Aca mau ngomongin apa?' tanya Lova

Aca diam tak menjawab, matanya menatap intens Lova. Manik matanya yang bersih bersinar membuat Aca terhenyak.

"Gue mau minta maaf soal kejadian tadi" tutur Aca, cewek itu menghela nafas "gue nggak tau, kenapa ingatan gue seolah-olah hilang"

"Gue janji" tangan nya terangkat menggenggam lembut kedua tangan Lova "gue bakal nyelesaiin semua masalah yang gue buat, tanpa ngelibatin lo lagi. Dan lo tenang aja, gue nyerah buat ngedapetin Gheva, gue sadar dia cintanya sama lo, bukan gue. Gue mundur, lo pantas buat Gheva, kalian cocok" ujarnya dengan senyum lembut, bukan lagi senyum angkuh yang penuh dengan kesinisan.

Lova nampak linglung, cewek itu mengerjab lucu. Namun tak lama ia mengangguk

'Aku udah maafin Aca'

Nafas legah Aca keluarkan, cewek itu nampak semangat "emmm, lo mau jadi teman gue? Gue nggak maksa kok, kalo lo nggak mau juga nggak papa" ucapnya kikuk

Lova mengangguk semangat 'iya, kita teman'

"Teman" tukas Aca sembari menunjukkan jari kelingking nya, dan di sambut riang oleh Lova.

"Oh, gue mau pulang. Mamah udah nunggu di rumah" Aca beranjak, cewek itu menatap Lova "mau pulang bareng? Gua antar" tawar Aca

Lova menggeleng 'aku masih mau di sini, Aca duluan aja'

"Oke deh, gue duluan ya. Dahhh Dea" cewek itu melambaikan tangannya ke arah Lova. Langkah kakinya semakin jauh

"Dahhhhh" lirih Lova nyaris tak terdengar, cewek itu menunduk menyembunyikan seringai kejamnya.

"Drama ke-dua" bisik nya

"LOV!"

Lova mendongakkan kepalanya, cewek itu tersenyum manis.

"Lo kemana aja si Lov! Gue nyariin, lo belum sembuh" cetus Gheva

'Aku baik-baik aja, aku udah nggak papa kok'

Gheva menggeleng "lo belum sembuh Lov, keadaan tubuh lo belum fit. Luka lebam lo aja masih ada!" tekannya

'Aku udah sembuh, ka--...'

"GUE KHAWATIR LOV!" nafas cowok itu memburu, rahangnya mengeras. Melihat Lova yang terdiam kaku, Gheva mengusap wajahnya kasar.

Cowok tampan itu merutuki dirinya sendiri yang kelepasan membentak Lova.

RIELOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang