CHAPTER 12

3.9K 351 20
                                    


Awas! Hati-hati, typo brtebran. Tolong tandain ya...Hehe

*
*
*

HAPPY READING

Lova sampai di depan sebuah rumah megah, ah ini bukan lagi rumah tapi mansion.  Mansion mewah dengan gaya eropa, manik matanya menatap pagar tinggi menjulang berwarna hitam itu, Lova berfikir bagaimana caranya masuk.

"Nggak mungkin gue dobrak, gila kali gue" gumamnya

Cewek cantik itu membuka maskernya, dengan keyakinan ia menghampiri satpam yang duduk di pos jaga.

"Permisi" sapa Lova

Satpam itu berjalan menghampiri Lova dengan kening mengerut "ada yang bisa saya bantu, Nona?"

"Emm, saya teman Tuan muda Pak. Mau membahas tentang tugas sekolah tadi, kebetulan laptop saya ada pada dia" jelas Lova dengan alasannya

Satpam itu melihat Lova dari atas hingga bawah, menilai apakah perempuan ini berbaha atau tidak bagi Tuan muda nya. Jika Lova mengetahui isi kepala si satpam, sudah di pastikan ia akan mengamuk.

Sialan, dua kali gue di liatin kayak gini. Batin Lova menggeram

"Baik, silahkan masuk Nona" ucap satpam itu sembari membuka pintu gerbang ketika di rasa perempuan ini adalah perempuan baik.

Lova yang mendapatkan izin berteriak senang dalam hati, cewek itu masuk dengan langkah riang "terimakasih, Pak" ujar nya

"Sama-sama"

.
.
.

"Mewah banget, ini jalan dari gerbang ke pintu utama nggak capek apa? Heran gue sama orang sultan" kata Lova dengan decakan kagum keluar dari bibir mungilnya

Cewek itu sampai di depan pintu utama, sebuah pintu raksasa dengan cat putih, terlihat elegan dan mewah.

"Pintunya aja segede gaban" tutur Lova sembari menggeleng "di dalamnya nggak kebayang semewah apa"

Hendak mengetuk pintu, namun ia urungkan ketika melihat pintu raksasa itu tidak tertutup dengan sempurna "langsung masuk nggak ya" gumam Lova

"Tapi, kalo langsung masuk nggak sopan" ujarnya bimbang "udah kayak maling gue anjir"

"Langsung masuk ajalah, gas" dengan perlahan Lova membuka pintu itu, dan terlihatlah ruangan klasik bergaya eropa dengan berbagai furnitur mahal, tak lupa sofa mewah dengan guci besar di sudut ruangan, ada juga lampu gantung mewah dengan berlian di tengahnya.

"Kayaknya gue orang paling miskin deh di dunia ini" monolog nya

Lova menghiraukan kekagumannya, tujuan nya adalah mencari tau tentang pertunangan itu. Sengaja Lova datang ke rumah Gheva, siapa tau nanti Lova menemukan sesuatu yang berarti, jika di tanya dari mana ia tau alamat nya, maka jawabannya adalah ia yang bertanya pada Gheva dua hari yang lalu. Mudah bagi Lova menemukan alamatnya, selain jalan di dunia novel ini yang tidak berbelit, mansion ini juga lebih mencolok dari yang lain. Sesuai apa yang Gheva jabarkan.

Baru empat langkah ia memasuki mansion itu, suara pukulan mengagetkan Lova, cewek itu dengan cepat melangkah namun tetap berhati hati.

Matanya membola ketika melihat seorang pria paruh baya yang sedang memukul Gheva dengan brutal, sedangkan Gheva hanya diam tanpa ada niat untuk membalas.

"ANAK SIALAN KAMU! MALU MALUIN KELUARGA! SAMPAI KAPAN KAMU AKAN MEMBUAT SAYA MALU GHEVA!" ujar Emanuel dengan nafas memburu

"Gheva udah pernah bilang, Gheva nggak suka sama pilihan Ayah sama Bunda. Tapi kali-..."

RIELOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang