CHAPTER 3

6.1K 582 16
                                    

HAPPY READING

Lova tersenyum memandang dirinya di cermin, penampilan nya mencerminkan anak baik dan sopan.

"Awali hari dengan tersenyum" ucapnya, kemudian berbalik melangkah keluar dari kamar.

"Nananana" Lova mengoleskan selai strawberry ke rotinya sembari bersenandung kecil, tubuhnya ikut ia gerakkan sesuai dengan irama lagu yang ia nyanyikan.

Memakan roti itu dengan tenang, setelah selesai Lova bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

"Gue mampir ke supermarket bentar deh, ngidam susu strawberry gue" tukasnya

Mengunci pintu, Lova mulai melangkah dengan senyum riang. Tapi langkahnya terhenti ketika melihat Gheva yang bersandar dimobilnya, mata cowok tampan itu terpejam.

Lova mengedikkan bahunya acuh, cewek itu tetap berjalan tanpa menghiraukan keberadaan Gheva.

Sret!!!!

Namun tak lama matanya membola ketika pinggang ramping itu di peluk oleh tangan kekar seseorang.

"Gue jemput lo dan lo ngabaiin gue, Lov kalo gue ada salah tolong jelasin!" ujar Gheva, cowok itu memeluk erat Lova dari belakang, kepalanya ia tenggelam kan di ceruk leher Lova.

Lova tersenyum sendu, cewek itu berbalik lalu mengusap lembut rambut hitam Gheva 'kamu nggak salah, aku emang lagi pengen sendiri aja'

Gheva memandang Lova intens, lalu kemudian mengusap wajahnya kasar "ayo, berangkat bareng" ajak Gheva

Lova menggeleng pelan 'aku mau ke supermarket bentar, kamu duluan aja Riel'

"Bareng Lov!" tekan Gheva, cowok itu menarik tangan Lova dan menuntunnya masuk ke dalam mobil.

Setelah Lova masuk, Gheva kemudian memutari mobil, membuka pintu lalu duduk di kursi kemudi. Cowok tampan itu menoleh dan mendapati Lova yang sudah memasang sabuk pengaman nya.

Tanpa sepatah kata cowok itu mulai melajukan mobilnya, dan berhenti di depan supermarket.

'Makasih Riel' setelah mengatakan itu, Lova turun dari mobil.

Langkahnya yang riang di tambah parasnya yang cantik berhasil menarik perhatian sebagian orang yang tengah berbelanja. Senyum Lova mengembang ketika melihat susu kotak kesukaan nya.

Tangan lentik itu mengambil satu susu kotak, Lova menunduk melihat susu kotak itu, ia ingin membeli lebih tapi ia tak punya cukup uang.

Sebuah keranjang belanja tersodor ke arahnya, cewek itu mendonggak dan terlihat Gheva yang tersenyum tipis menatapnya.

"Ambil apa yang lo mau, biar gue yang bayar" ujar Gjeva

Lova menggeleng, ia tak mau mempunyai hutang kepada cowok tampan ini.

"Ambil Lov!" tekan Gheva, cowok itu mengambil tangan Lova lalu memindahkan keranjang belanja yang ia pegang kepada Lova.

Melihat Lova yang kunjung bergerak, Gheva menghela nafas kasar. Cowok itu mengambil seluruh susu kotak yang ada dan memasukan nya ke dalam keranjang belanja.

Gheva menarik tangan Lova menuju kasir, dan membayarnya. Menarik tangan Lova kembali menuju keluar supermarket, namun terhenti ketika Lova melepaskan tautan tangan mereka.

'Kenapa kamu ngelakuin semua ini Riel?' mata Lova menyorot sendu Gheva

"Lov, lo pacar gue. Emang salah gue nyenengin pacar sendiri?" tanya Gheva, cowok itu memasukkan sekantong penuh susu kotak tadi ke dalam mobil.

RIELOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang