CHAPTER 5

5.8K 497 19
                                    

HAPPY READING

"Ayo ke kantin" Lova mendonggak, cewek itu tersenyum lalu mengangguk.

Keduanya berjalan menuju kantin, Lova menggenggam tangan besar Gheva, sesekali ia goyangkan tangan mereka.

Sampai di kantin, mata elang Gheva menatap Lova lembut. Lalu berjalan ke arah kursi kosong "duduk di sini!, biar gue yang pesan"

Lova menurut.

'Aku mau mie ayam Riel'

'Sama jus jeruk'

Gheva mengusap lembut surai Lova, cowok itu mengangguk "tunggu ya" ujarnya

Sepeninggal Gheva, cewek itu menatap seluruh kantin. Sekilas tatapan teduh itu berubah menjadi tatapan tajam nan menusuk.

Tidak ada yang menyadarinya, Lova pandai dalam hal menyembunyikan. Bahkan seringai kejam sempat terukir di bibirnya, dan hal itu masih tidak ada yang menyadarinya.

"Dor!"

Lova terlonjak kaget, matanya melotot lucu ke arah sang pelaku.

"Hehehe, sorry De" ucap Arka cengengesan.

Lova menatap ketiga cowok itu, ia mendonggak melihat Ryu yang mengelus puncak kepalanya.

"De, gue ada lagi nih" tukas Sakti dengan menyerahkan satu susu kotak.

'Makasih Sak'

"Sama-sama" jawab Sakti, lalu mata cowok itu beralih menatap Arka "pesen sono"

"Iya iya" balas Arka ogah ogahan "mau apa?" tanya nya tak minat

"Nasi goreng, sama es teh. Itu aja samain" pungkas Sakti dan di angguki oleh Arka, cowok dengan tinggi 170 cm itu mulai berjalan ke arah stand makanan.

"Gheva mana?" tanya Ryu

'Dia lagi pesen makanan'

Ryu mengangguk, tak lama Gheva datang dengan nampan di tangannya.

"Ini, habisin!" titahnya pada Lova

'Oke'

"Hai, gue boleh gabung nggak. Meja lain penuh"

Keempatnya dengan kompak mendonggak, alis Lova terangkat melihat penampilan Aca. Rambut yang di kuncir kuda, baju di keluarin, dasi yang tidak terpasang sempurna, kaos kaki yang biasanya panjang menjadi pendek. Ciri khas seorang Debyana Flora.

Lumayan. batinnya

"Kalo meja lain nggak penuh, gue nggak bakal ke sini. Suer gue cuma pengen makan" ujar Aca, tangannya terasa pegal karena memegang nampan sedari tadi.

Lova tersenyum lembut 'duduk aja, ini punya umum kok. Siapa aja boleh duduk'

"De!" ucap Ryu dengan nada protes

'Nggak papa Ryu, kursi di kantin bukan cuma punya kita doang.'

Menghela nafas, cowok itu memilih mengalihkan pandangannya.

"Makanan datang, eh ada si Caca neklam. Mau ngapain lo?" ketus Arka, matanya menatap Aca tajam.

"Gu--..."

"Udah makan aja makan, udah laper gue dari tadi" mendengar ucapan Sakti, Arka mendengus.

"Nih!" ujarnya

Semuanya makan dengan tenang, namun tidak dengan Lova. Cewek itu menatap Aca yang fokus makan dengan seringai kejam.

"Hey!" cewek itu menoleh, ia tersenyum lembut menatap Gheva.

RIELOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang