01. Bertemu Kembali

246 23 19
                                    

Gua punya kata-kata buat kalian, nih: "Sahabat adalah chocolate cips dalam cookie kehidupan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gua punya kata-kata buat kalian, nih: "Sahabat adalah chocolate cips dalam cookie kehidupan." Eh, chocolate cips itu bukannya tai kambing ya?

-ARSEN

∆∆∆

Sebuah pesawat mendarat di bandara Soekarno -Hatta di sore hari, turunlah dua anak remaja dengan kacamata yang bertengger di kedua hidung mereka.

Salah satu dari mereka menoleh ke temannya, dan menyeletuk. "Akhirnya kita sampe di Indo juga ya, ngga nyangka bakal dibolehin sama ayah gua buat pulang duluan."

"Sama lah, gua juga ngga nyangka setelah 5 tahun di Prancis kita bisa balik ke Indo lagi. Bersyukur banget," sahut remaja di sebelahnya.

Mereka berdua menghirup nafas dalam-dalam merasakan ketenangan dan kedamaian udara di Indonesia yang telah bertahun- tahun mereka tinggalkan.

Rasa rindu yang sangat mendalam didalam kalbu mereka yang tidak bisa digambarkan lagi saat ini.

Sekelebat bayangan tentang masa lalu mereka di Tanah Air ini membuat keduanya tersenyum lebar. Itu artinya, bisa jadi mereka akan mengulangi semua masa lalu mereka lagi dengan versi yang berbeda. Mereka berharap ada kejutan yang baik kedepannya.

🌟🌟🌟

Sydney-Australia.

Langit malam sudah tentu menjadi favorit seorang Bryan Devandra Alexander, saat ini ia tengah memandangi langit dari balkon kamarnya.

Bryan sangat suka dengan langit yang penuh bintang dan bulan di tengah sebagai objek utama. Ia bisa merasakan ketenangan hanya dengan memandangnya, rasa lelahnya memudar begitu saja.

Semilir angin menyapu wajah tampannya, wajah yang kini menyimpan penuh misteri. Mata indahnya yang dulu menyiratkan kebahagiaan kini hilang, hanya terpatri sebuah kesedihan disana.

Selang beberapa menit, seorang gadis yang berumur sekitar enam belas tahun datang membawa kotak p3k ditangannya dan memanggil Bryan.

"Bang, come here, luka lo kalo gak di obati nanti bisa infeksi," panggil si gadis

Dia adalah Alyssa Zeline Gabriella, adik satu- satunya Bryan.

Ya, dia adalah gadis kecil yang membawa kertas untuk kakaknya lima tahun silam.

Zeline adalah gadis yang selalu ada untuk kakaknya, dia adalah seorang gadis dengan kepribadian dewasa, tegas, dan lembut serta bijaksana seperti almarhumah bundanya.

" No Zel, biarin gua kaya gini, udah biasa," tolak Bryan lembut.

Zeline menghela nafas kasar. Satu tahun lalu sejak bundanya pergi, kakaknya itu menjadi pribadi yang lebih dingin, kasar dan hatinya kaku, beku seperti es yang sama sekali tak tersentuh.

Amitié ÈternelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang