10.Miss You Bunda

78 10 18
                                    

"Berhenti dan lupakan semua masa lalumu, jangan pernah mencoba untuk menggalinya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhenti dan lupakan semua masa lalumu, jangan pernah mencoba untuk menggalinya lagi. Fokus dengan kehidupanmu untuk masa yang akan datang dan jangan pernah menoleh lagi ke belakang."

-ZELINE

∆∆∆

"Bryan?Zeline? Itu kalian?!" pekik Sean keras mendapati dua sepupunya yang telah kembali.

"Beneran kalian kan?!"

Melihat Bryan dan Zeline yang sedang duduk di sofa ruang tamu membuatnya tak percaya, dua sepupu kesayangannya telah kembali dan tidak mengabarinya sedikitpun.

Bryan dan Zeline menoleh ke arah sumber suara, melihat Sean berdiri tepat di depan pintu dengan mulut menganga dan telunjuk tangannya menunjuk mereka berdua.

"Sean?" tanya Bryan memastikan, ia tak mungkin salah kira bahwa di depan mereka adalah Sean, sepupunya.

"Bang Sean?" tanya Zeline

"Anjirrr!!"

Sean segera melompat ke tengah-tengah sofa yang diduduki Bryan dan Zeline.

Greppp

Sean memeluk mereka berdua erat sampai nafas Bryan tersengal karena saking eratnya.

"Uhuk uhukk!!" Bryan terbatuk.

"Arsean Derren Alfarez, lepasin gua,"

"Bang Sean, lepasin nggak?"

Sean melepaskan pelukannya, namun pipinya malaj menggembung karena kesal, merengut.

"Sok imut lu bang, ihh..."cela Zeline

"Au ah, bete. Masa gua dateng bukanya di sambut, terus peluk gua lah, tanyain Sean gimana kabarnya?makin ganteng aja lu, gitu lah tai. Jadi sepupu ga ada sweet-sweetnya kalian berdua. Masa kalian ga kangen gua sih," cerocos Sean panjang lebar

"Brisik, itu mulut nanti maju kalo lu nyerocos terus," ceplos Bryan tanpa rasa berdosa, diselingi dengan tangan kanannya menarik mulut Sean hingga si empunya mengaduh.

Sean melirik sinis.

"Sok iye lu Bry, makin makin ya lu dinginnya kek kutub utara. Ga asik ah. Eh iya, btw gimana kabar kalian?"

Dua kakak beradik itu menjawab, "Alhamdulillah, baik, lu sendiri gimana?"

"Alhamdulillah baik juga, ko kalian ga ngabarin gua sih, udah di Jakarta? Kan gua bisa main kesana. Dasar sepupu tiada akhlak lu berdua."

Zeline menampol Sean pelan.

"Ya gimana orang lo ganti-ganti nomer terus bang, males lah."

Sean nyengir hingga menampilkan deretan gigi-gigi putihnya.

Amitié ÈternelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang