16.Red Wolf Berulah

102 5 2
                                    

"Cinta itu ribet, makannya ga usah cinta- cintaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cinta itu ribet, makannya ga usah cinta- cintaan. Mending minum ultra mimi sama Aaron. Sini sini,"

-AARON

∆∆∆

Sudah terlampau lama, Red Wolf tak berulah dan sama sekali tak memunculkan batang hidungnya di Antariksa, atau sekedar menantang anak - anak Defdz.

Entah apa yang sedang mereka rencanakan, Bryan menyuruh anak- anak Defdz untuk tetap waspada. Karena bisa saja, Red Wolf muncul secara tiba- tiba disaat mereka lengah dan membuat gebrakan yang benar- benar diluar dugaan.

Bryan, pemuda dingin yang memiliki kedudukan sebagai ketua DefenderZen tersebut tengah bergelut dengan pikirannya sendiri.

Dirinya mempunyai firasat yang kuat bahwa Red Wolf akan muncul di hadapan mereka dalam waktu dekat.

"Sen," panggil Bryan tiba- tiba, membuat Arsen yang tengah sibuk dengan kucing Ryan menoleh.

"Ha?" sambut Arsen

"Lu udah kabarin ke anak Defdz? Buat selalu jaga- jaga?" tanya Bryan memastikan

"Sure. Ga perlu khawatir tentang itu Bry, serahin semua sama gua," kata Arsen mantap

Ryan menyeletuk, " Mereka takut kali, makanya ga berani muncul. Hahahaha,"

Jayden yang mendengar hanya memicingkan mata, seolah tak setuju dengan perkataan Ryan.

Sebab, Red Wolf tak semudah itu untuk di taklukkan, mereka bisa lebih liar dari bayangan orang- orang.

"Inget Ry, mereka lebih licik dari yang lo kira, "tekan Bryan

Akhirnya, ketua Defdz itu beranjak berdiri untuk meninggalkan markas.

" Mau kemana bang bos? Aaron ikut! "

"Beli rokok," alibinya, agar Aaron tak mengikutinya. Karena sore ini dia butuh waktu untuk sendiri.

" Ehehehe ga jadi deh, kalo beli ultra mimi Aaron baru mau! "

Tersenyum simpul sembari menggeleng heran, sudah cukup bagi Bryan untuk menanggapi si bontot.

🌟🌟🌟

Jangan pernah membicarakan soal kesabaran dengan Rayya, mengingat kesabaran gadis itu sebatas sehelai rambut saja.

Sebenarnya, tak ada masalah bagi Rayya jika dipasrahkan untuk menjaga kedua adik kembarnya.

Namun, yang jadi masalah adalah keduanya minta di temani bermain di siang bolong, di taman seberang rumahnya.

"Vanya, Nevan! Nurut kata kakak. Atau kakak pergi juga nih nyusul mama sama abang ke supermarket?" ancam Rayya dengan nada sedikit kesal.

Amitié ÈternelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang