17. Rasa Bersalah, & You Ok?

79 5 0
                                    

"Buat kalian yang punya rasa trauma masa lalu, atau trauma karena suatu hal, proud of you! Kalian hebat udah bisa bertahan sejauh ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buat kalian yang punya rasa trauma masa lalu, atau trauma karena suatu hal, proud of you! Kalian hebat udah bisa bertahan sejauh ini. You deserve better than yesterday."

-RYAN

∆∆∆

"ABAAAAAAAAAAANG!!!" 

Zeline berlari sambil berteriak sangat kencang, melihat kakak kesayangan satu- satunya dihantam kayu oleh Alden.

Di susul oleh Elena, Maureen dan Zara.

Mereka berempat menghampiri Bryan yang tengah tergeletak tak berdaya, kesadarannya di ambang batas. Zeline segera memangku kepala kakaknya dan menyandarkan di pahanya, ia merobek seragamnya untuk menyeka darah yang mengalir dari kepala Bryan.

Detik itu juga, air mata Zeline luruh di pipi. Apa yang ia pendam dan tahan- tahan selama ini meledak saat itu juga, pikirannya sudah kemana- mana hingga terlampau jauh.

"LO GA BOLEH TINGGALIN GUE BANG! GUE TAU LO KUAT, PLEASE BERTAHAN BUAT GUE! KALO LO GA ADA, GUE SAMA SIAPAA??!"

Suara Zeline serak akibat menangis, dadanya sesak dan bergemuruh. Otaknya tak dapat mencerna apa yang sedang ia lihat sekarang, nyata atau bukan? Zeline tak mau kehilangan orang yang dia sayang. Lagi.

Tangan Bryan terulur mengusap air mata yang terus menetes deras di pipi adiknya. "Gua janji bakal sama lo terus Zel,"

Setelah itu, mata Bryan tertutup rapat dan tangannya terjatuh dari pipi sang adik, membuat Zeline semakin memekik histeris.

"BANG BRYAAAAAANN!!"

Sementara itu, Maureen menenangkan Zeline.

Zara dan Elena mencari bantuan agar Bryan bisa ditangani oleh medis segera.

Dan Rayya masih terduduk di samping Bryan dengan pandangan kosong, tapi air matanya mengalir sangat deras.

Disisi lain...

Mengetahui jika sang ketua telah tumbang, sebagian anak Defdz kocar kacir tak menentu.

Arsen sebagai wakil tentu saja tidak hanya diam, ia mengambil alih apa yang seharusnya.

Walaupun suasana hatinya saat ini gundah gulana mendengar suara jeritan princess-nya, belum lagi Bryan yang pingsan. Sungguh Arsen rasanya ingin mengamuk menghadapi posisi ini.

"GUA HARAP KALIAN TETAP TENANG! FOKUS SAMA LAWAN KALIAN, JANGAN MUDAH BUAT NYERAH GITU AJA! BUKTIKAN KALO KALIAN BUKAN PECUNDANG KAYA MEREKA!!!" ucap Arsen lantang, aura kepemimpinannya sangat kuat dan matanya sangat tajam seperti sebilah pedang, hilang sudah aura tengil khas-nya.

Disaat Arsen sibuk mengambil alih Defdz, lain halnya dengan Jay, Ryan dan Aaron. Mereka bertiga terlihat sedang membekuk Raga, Edgar dan Alden.

Sementara Daniel dan Gavin berhasil mencekal Rayya, namun Rayya berontak dengan mencakar wajah babak belur mereka, menambahkan karya yang sangat indah di wajah mereka berdua.

Amitié ÈternelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang