14.Hah, Jodoh?

97 9 0
                                    

"Berhenti berharap sama sesuatu yang ga pasti,apalagi berharap sama manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhenti berharap sama sesuatu yang ga pasti,apalagi berharap sama manusia. Jangan pernah sekali-sekali berharap sama manusia karena ujungnya sudah pasti zonk. Cuma sakit yang di dapet."

-ELENA

∆∆∆

"Hufft.."

Memasang muka bete adalah jurus andalan Rayya ketika ia sedang badmood. Gadis cantik itu kini tengah berada di kantin sambil menyantap makanannya.

"Kenapa sih Ray? Mukanya kaya gitu terus dari tadi, coba cerita sama kita." Elena membuka percakapan

"Kenapa? Soal kemarin?" Zeline mencari iris mata Rayya untuk ia pandangi, namun Rayya terus saja menghindar.

Gadis cantik berkuncir kuda itu masih saja asyik mengunyah, jangan lupakan perihal kemarin, Rayya badmood kali ini juga karena sahabat-sahabatnya.

Zara datang bersama Maureen membawa nampan yang berisi lima gelas minuman jus buah.

"Ray muka lo bener-bener deh kek kertas kusut, " ceplos Zara asal

Maureen disamping Zara ikut menimbrung, "Rayya tuh marah sama kita gegara kemarin, ya kan Ray?"

Rayya mendengus kesal, akhirnya angkat suara."Au ah, sebel banget sama kalian, malah ngasihin gue ke Bryan."

"Udah gitu semua ngeselin termasuk abang gue juga."

"Terus belum lagi gue ketemu mulu sama Bryan, kenapa sih, keknya selalu ada dia terus dalam idup gue,"cerocosnya tanpa henti

"Jodoh kalii," kata yang lain menimpali

"Hah, jodoh? Gue sama dia? Ogahhh bangetttt!! Ni ya bukan apa-apa tapikan gue dari awal ketemu ga pernah akur!"

Maureen menarik bibir Rayya gemas, gadis itu memang paling jahil diantara mereka berlima.

"Awww!! Sakit bego!!!" sulut Rayya marah

"Sssttt, Reen..."

Zeline menepuk tangan Maureen, memberi kode berharap Maureen paham jika ini bukan situasi yang tepat untuk bercanda.

"Heheh, gemes aja sama tu bibir, kayanya kalo lo ngoceh di depan Bryan kaya gini bakal langsung di cipok deh Ray."

Zara dan Elena tersedak, yang tadinya tengah menikmati minuman mereka.

"Maureen goblokk!"

Rayya melotot, berusaha menggapai lengan Maureen untuk di cubit namun tak sampai.

Zeline pun hanya tersenyum manis hingga membuat sosok laki-laki di ujung sana terpesona, siapa lagi jika bukan Arsen yang dari tadi terus memperhatikannya.

Omong-omong soal 'cipok', Rayya selalu merinding di buatnya, pasalnya hal itu baru saja terjadi kemarin...

Flashback on

Amitié ÈternelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang