chapter 18 - Kebahagiaan El

4.9K 216 21
                                    

Berpenampilan rapih walau hanya memakai pakaian rumah, Elvano menuruni tangga bawah, setelah sampai pandangannya langsung tertuju pada Pria yang diketahui sebagai ketua dari 3 orang Pria yang berusaha membawa Gadis-nya.

Menghampiri Pria yang sudah sangat babak belur dengan darah disekujur tubuhnya, sedang duduk diatas kursi dengan dikelilingi alat setrum.

Srek

"AGGHHH SIALL!"

Pria itu itu berteriak keras saat melihat kepala penuh darah rekannya jatuh tepat pada kakinya.

Pria yang pertama mati dengan alat cabik berkarat. Dan Pria kedua mati dengan singa yang mencabut kepalanya dan memakan tubuhnya.

"PEMBUNUH! Tolong lepaskan saya!"

Zzzztt

"AAAGGGHHH"

Elvano menekan tombol merah, menghidupkan listrik tenaga tinggi lalu listrik mulai mengalir menyetrum Pria ini. Ia berteriak keras, rasa sakit dan panas mulai mengupas kulitnya. Setelah listrik berhenti Ia memuntahkan darah.

"Katakan.."

"Siapa yang memerintahmu menyulik Keysha?"

Elvano bersuara berat, menatap Pria itu penuh benci.

Pria ini tetap bungkam setalah disiksa berbagai cara, membuat Elvano tidak bisa menahan amarahnya lebih lama lagi.

"Katakan! Atau aku akan membunuh seluruh keluargamu dengan keji."

Pria itu menggelengkan kepalanya, menatap Elvano dengan wajah memohon, Ia tau betapa berbahaya CEO ini, keluarga tidak tahu apa apa.

Tapi ini rahasia yang tidak dapat di ungkapkan hingga dia mati.

"Namun jika kau bicara, kau akan melihat kematian mu sendiri"

Ternyata pria itu telah memilih takdirnya sendiri, Elvano mengepalkan tangannya. Mengambil Pistol didalam sakunya lalu menembak Pria itu tepat pada kepalanya, lalu meninggalkan ruangan.

"Sandi, cari tau seluruh keluarga si Berengsek itu, bunuh mereka semua."

______

Dua penjaga didepan pintu rumah sakit menundukan tubuhnya, memberi hormat kepada tuan mereka, lalu membuka pintu ruang rawat VVP.

Dilihat dari mata CEO itu, menatap lurus pada Gadis cantik yang tengah duduk diatas kasur rumah sakit, menatap lurus pada tembok, tatapan kosong. Walau begitu banyak hiasan didalam kamar inap ini, Keysha tetap menatap tembok putih.

Elvano menghampiri Keysha, mengusap kepalanya lembut, Keysha tetap tak berkutik, seperti patung cantik.

"Key.."

Elvano berfikir keras. "Ayo kita jalan - jalan, kau bosan bukan?"

Keysha tetap tidak berkutik.

Pria itu mengeluh, lalu membalikkan tubuh Keysha untuk menghadap kepadanya. "Jawab pertanyaanku Key!"

"Dengar, aku akan berada di samping mu sampai kau benar-benar melupakan kejadian kemarin, aku tidak akan kemanapun. Aku disini Key, dan aku tidak akan menyakitimu seperti mereka, okey" Elvano berkata lembut membuat Keysha menatap tepat pada retina Elvano. Tatapan penuh cinta dan kasih sayang, itu yg Ia butuhkan.

Ia membutuhkan kasih sayang ini.

Selain dari Bu Diah sang perawat dari Panti asuhannya.

CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang