CHAPTER 20 - Berkuda

5.4K 161 7
                                    

"AAAAAAA"

"AAAKKHH"

Azkia memukul bahu Sandi lumayan keras sampai-sampai membuat Pria itu hampir tersandung.

"Kau mengagetkanku tau!" Ucap Azkia tajam.

"Kau yang mengagetkanku, untuk apa kau pakai masker wajah berwarna hitam di jam 1 malam" Sandi berujar datar, kembali mentralkan kagetnya yang konyol.

Azkia tak bergeming

yaa ini memang salahnya

Berkeliling disekitar ruang tamu di tengah malem dengan masker hitam dan lampu yang rata-rata sudah dimatikan, memang terlihat aneh.

"A-aku.."

Hanya iseng.." setelah itu Azkia menyengir konyol.

Sandi menggeleng kepala heran, saat ini Ia sedang sangat sibuk. kadang 2 hari baru pulang, 5 hari atau bahkan sampai berminggu-minggu.

Hari ini pun Ia baru bisa pulang setelah 5 hari bekerja dengan Elvano, itu pun pulang larut malam. Saat membuka pintu apartemen terlihat gelap lalu saat melewati ruang tamu terdapat sosok wajah berwarna hitam dengan dress putih, Sandi yang sedang lesu berubah terkejut.

Sandi dan Azkia sama-sama terkejut.

Sandi beralih menuju pantry dapur, mengambil air mineral dingin untuk menyegarkan dirinya, Azkia menyusul.

"Kenapa kau pulang lama sekali?" Azkia dengan masker wajah berwarna hitam ikut duduk di bangku pantry.

"Vano.." Sandi menyebut nama Bosnya dengan panggilan yang biasa dia dan Elvano saat bersama diluar jam kerja, Azkia juga sudah menjadi teman curhatnya.

"..dia tidak ingin diganggu, jadi Vano menyuruhku menangani Perusahaan Mahen's untuk sementara" Lanjut Sandi sambil membuka jas hitamnya dan mengendurkan dasinya. 

Azkia melotot. "Gila! Elvano segitu percayanya denganmu sampai-sampai menyerahkan dengan cuma-cuma perusahaan yang sangat besar itu?!" Azkia berdiri dari bangku yang ia duduki lalu berjalan mengikuti Sandi yang sedang sibuk meletakan  barang-barangnya dengan apik, Azkia mengoceh panjang dibelakang Sandi. 

"Ini bukan yang pertama kalinya namun hal seperti ini memang jarang" Balas Sandi, ia menaruh beberapa berkas di meja kerjanya lalu dengan santai Azkia naik untuk duduk dimeja besar itu.

Azkia mangangguk cepat. "Memang saat kapan saja Elvano menyerahkan tanggung jawabnya padamu?"

Sandi menghampiri wanita itu lalu melepas masker wajah yang berwarna hitam itu. "Saat semua berhubungan dengan Keysha, itu terjadi dua kali.." 

Sandi beralih memeluk Azkia lembut sembari meneruskan penjelasannya.

"..Pertama saat Keysha masih umur 16 tahun, Keysha yang mengalami kecelakaan hingga membuat Gadis itu tidak sadarkan diri selama 7 hari, Vano akhirnya memutuskan untuk tinggal di Bandung sampai bisa memastikan Gadis sembuh total.." 

"..Dan yang kedua, saat ini Vano berencana untuk menjaga Keysha lebih dekat dan menghabiskan waktu bersama di Mansion barunya." 

Lagi-lagi Azkia terkejut atas penjelasan Sandi tentang Elvano. 

Wah, Elvano memang luar biasa..

"emhh.. Mungkin nanti kau akan sangat sibuk hingga bisa-bisa tinggal di Perusahaan Mahen's dan melupakan Apartement mu" Ujar Azkia sembari memejamkan matanya, tangan Pria ini mulai mengerayangi tubuhnya. 

"hmm.." Gumam Sandi.

Ahhh..

Azkia tidak bisa melanjutkan pertanyaannya saat Sandi menggerakan miliknya pelan hingga cepat, dengan kaki yang satu menggantung bebas dan satunya yang naik keatas meja lalu Milik Sandi yang bergerak cepat, Ia mengalungkan tangannya pada leher Sandi lalu mendesah disana. 

CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang