CHAPATER 21 - Penyesalan Elvano

4K 181 8
                                    

Elvano terus memicut kudanya hingga kuda miliknya berlari cepat mengejar Keysha semakin dekat, dari jarak ini Ia bisa melihat saat-saat Kuda milik Keysha yang mulai mengamuk lalu menjatuhkan Keysha.

"SHIT!"

Elvano mulai memaki kudanya yang begitu lambat, namun kuda itu memang sudah berusaha secepatnya. Elvano mulai kalut saat melihat dengan mata kepalanya sendiri, Keysha-nya terhempas oleh amukan Kuda itu. Setelah dekat Elvano turun tanpa ijak pijakan lalu menghampiri Keysha yang sudah terbatuk darah, sekilas Ia melihat Kuda putih itu yang diantara bokongnya sudah mengalih darah milik kuda itu. 

Berengsek.

Ini bukan kecelakaan biasa..

Elvano mengangkat tubuh mungil itu sembari memanggil nama Keysha dan menyuruhnya untuk tetap membuka matanya. Ia mulai menaiki Kuda hitam miliknya dengan Keysha yang Ia gendong ala Bridal Style, Elvano membawa Kudanya cepat. Dengan wajah datar dan tatapan tajam lurus kedepan lalu turun kearah wajah Keysha yang sudah memejamkan matanya dengan darah disekitar mulut Gadis itu.

"Bertahan Keysha.. Kumohon.." 

______

Elvano berlari diantara lorong Mansionnya menuju ruangan yang sama lengkapnya dengan rumah sakit juga ada Dokter pribadinya. Elvano menyiapkan ini karena Mansion saat ini lumayan membutuhkan waktu lama untuk jalan keperkotaan. Tak lama brangkar datang dan beberapa suster pribadinya. 

"Tangani dia dengan baik." Ujar Elvano, menatap wajah pucat Keysha sesaat sebelum para Suster membawanya keruangan periksa.

Elvano mempercayainya pada perawat itu.

Pria itu duduk, mengusap wajahnya lalu merambat ke rambutnya dan menarik keras rambut hitam yang sudah tertata rapi hingga menjadi berantakan. 

"Elvano bodoh!" 

Elvano menyalahkan dirinya sendiri yang begitu bodoh, melihat Gadis kesayangannya terluka didepan matanya?

Seandainya Ia bisa menyusul, Keysha tidak akan terluka bukan?

Seandainya Ia tidak mengajaknya Berkuda, Keysha tidak akan terluka bukan?

Ya, Ini memang salahnya. 

Elvano merogok kantong celananya, meraih Handpone miliknya dan menekan nomor tangan Kanannya. 

"Kita ketemu sekarang. Mansion bawah tanah."

Dengan T-shirt Pollo hitam yang mencetak tubuh atletis Elvano, celana berkuda hijau tua dan sepatu boots berbahan kulit, Elvano bangkit dari duduknya saat melihat Dokter yang menangani Keysha keluar dari ruangan. 

Tanpa membuka suaranya, Dokter itu memberi pernyataan tentang Keysha. "Tampaknya Nona mendapatkan benturan lumayan keras dipunggungnya sehingga membuatnya memar.."

"..pernafasannya juga terhambat dan sulit bernafas dan benturan keras mengejutkan pada rangsangan tubuh Nona Keysha hingga membuat Nona mengeluarkan darah dari mulutnya namun sekarang keadaannya baik-baik saja, Nona hanya membutuhkan oksigen untuk membuat pernafasannya kembali lancar tanpa rasa sesak"

Elvano mendengarkan penjelasan Dokter dengan seksama setelah itu mengangguk. "Terima kasih."

Pria itu masuk keruang rawat Keysha, melihat Gadisnya yang sangat Ia cintai lagi-lagi terbaring lemah dengan wajah pucat dan selang pernafasan diantara hidung Gadis ini. 

CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang