Setelah mendengar pernyataan dokter akan kesehatan Keysha, Elvano kembali keruangan tempat dimana Keysha dirawat. Kesehatan Gadis itu mulai membaik, dari fisik maupun psikisnya, namun Keysha harus tetap diperhatikan, jangan membuatnya melamun hingga mengingat kejadian itu kembali.
Tentu Elvano sangat mengerti, dia akan bekerja jarak jauh dari rumah sehingga ia memiliki waktu banyak untuk Keysha.
Elvano membuka pintu rawat Keysha, mendapati ruangan kosong dengan Infus yang terlepas. Elvano mengerutkan keningnya, mencari keseluruhan penjuru ruangan hingga toilet tidak mendapati keberadaan Gadisnya.
"Keyy!!"
Shit!!
Elvano menoleh mendengar pintu dibuka, terdapat perawat yang beberapa beberapa obat ditangannya.
"Dimana Keysha?!"
Perawat itu bingung, setaunya Keysha sedang duduk dikasur saat ia izin sebentar mengambil obat untuk diminum hari ini.
"Ma-maaf tuan, tadi beliau disini..." Cicitnya pelan lalu menunduk, melihat wajah Elvano begitu menyeramkan, ekspresi datar bercampur panik, kepalan tangan Elvano hingga urat-urat tangannya berlihat. Mengingat kejadian penculikan Keysha membuat Elvano kembali takut kehilangannya.
"Minggir!"
PRANGG!!
Bunyi botol kaca pecah mengisi heningnya rumah sakit, diiringi Perawat yang ikut jatuh ke lantai dengan beberapa bercak darah yang menancap lengannya akibat botol kaca.
Elvano membuka kasar pintu, lalu...
Bugh..
"KEMANA SAJA KALIAN?! KERJAKAN TUGAS MU DENGAN BENAR SIALAN!"
Elvano menghajar pengawal yang seharusnya bertugas menjaga Ruangan Keysha. Mati saja orang tidak berguna ini!
Elvano beralih memukul dinding hingga retak. "Cari Keysha keseluruhan penjuru rumah sakit!"
Nafas Elvano naik turun. Membuka Blezer yang Ia pakai lalu membuangnya sembarangan, menggulung kemeja putihnya yang menetes darah dari telapak tangannya.
Ia berjalan untuk ikut mencari Gadis-nya yang manis. Mendekap erat Keysha di genggamannya. Elvano berhenti mendengar suara dari earphone miliknya. Ia mengepalkan tangannya hingga darah kembali menetes banyak tanpa rasa sakit.
_____
Keysha menatap kedepan, melihat luas indahnya pemandangan lingkungan rumah sakit, sebut saja Keysha norak, ia baru pertama kali lihat rumah sakit ada lahan seperti taman, banyak bangku untuk santai, apalagi bunga memenuhi seluruh taman, ada juga taman bermain, lahan sepedaan dan banyak lagi. Namun sayangnya taman ini jauh dari ruang rawatnya.
Keysha menatap lurus kedepan, lalu beralih menunduk menatap kedua tangannya. Mengingat kejadian penculikan kemarin.
"Apa aku pantas mendapatkan itu?"
"Ayah.. Mama... Apa aku telah berdosa?" Keysha menatap langit biru cerah diatas sana. Matanya memancarkan seolah berbicara pada kedua orang tuanya di surga.
Keysha menunduk, lalu menangis.
GREP!!
Persekian detik, Keysha tiba tiba ditarik untuk berdiri, lalu seseorang memeluk dengan erat sekali, Keysha diam mematung, terkejut. Tubuh kekar menyelimuti tubuhnya dengan nafas yang naik turun dengan cepat dan parfum orang ini Keysha mengenalinya. Elvano..
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO
RomansCerita ini tentang CEO Tampan bernama Elvano Satya Mahendra(23) yang sudah lama menahan hasratnya agar tidak berhubungan kepada wanita siapapun. Kecuali kepada Keysha Rayshiva(18) gadis belia yatim piatu. Elvano mencintai Keysha. Mencintai hatinya...