BAGIAN 7 - Taman

32K 1.1K 21
                                    

20 November 2020
____

Kini 2 bulan sudah Keysha menjalani terapi pada kakinya. Meski sudah tidak terlalu sakit tapi Elvano tetap membataskan pergerakan Keysha. Selama 2 bulan juga Keysha sangat suntuk tidak boleh keluar kamar selangkah pun tanpa Elvano, padahal kakinya sudah tidak apa-apa.

Sore ini cuaca sedang baik baiknya, tidak mendung dan tidak panas. Keysha melihat keluar jendela, dia ingin sekali berjalan-jalan keluar sana dan menghirup udara segar.

Akhirnya Keysha bangkit dari kasur dengan kaki yang masih terbungkus. Berjalan pelan-pelan, walau kakinya sudah tidak apa-apa namun setiap menginjakkan kakinya terasa ngilu.

Keysha menuruni tangga perlahan dan bersorak senang saat sudah sampai dilantai bawah.

"Mau kemana?"

Keysha terlonjak kaget saat suara bariton tegas dibelakangnya, tentu Keysha tau siapa milik suara itu.

"El.." Keysha menunduk saat Elvano sudah berada tepat didepannya.

"Mau kemana hm?" Ujar Elvano melembut.

"Keysha mau cari udara segar, El"

Wajah Elvano berubah datar. "Masuk kamar dan istirahat! Kamu masih belum sembuh Key.." ujar Elvano.

Keysha seketika berjalan mundur sampai dia tidak menyadari sebuah meja dengan Vas bunga berbahan kaca yang besar dibelakangnya.

"Keysha awas!"

Prang

Elvano segera menarik pinggang ramping Keysha sampai menempel di dada bidangnya. Elvano menatap tajam Keysha yang wajahnya sedang ketakutan. Bunyi keras itu membuat Kesyha dan seluruh pelayan berhamburan mencari arah suaranya.

"Kenapa kau keras kepala Key! Jika aku tidak menarik mu, apa yang terjadi tadi hah?!" Ujar Elvano membentak didepan wajah Keysha membuatnya menangis segukkan.

"Ma-maafkan aku El.. hiks.. aku hanya ingin mencari udara segar hiks.. a-aku bosan"

Elvano menghela nafas berusaha memendam emosinya. Tangannya terangkat menghapus air mata Keysha, setelah itu berpindah pada bokong Keysha dan mengangkat tubuhnya membuat kepala Keysha menunduk menatap Elvano dan Elvano mendongak menatap Keysha karena Keysha lebih tinggi saat dia gendong.

"Siapkan mobil!" Ucap Elvano saat sudah menginjak kakinya dihalaman rumah. Dia akan menuruti permintaan Keysha, Elvano tau dia terlalu membataskan Keysha sejak kakinya retak.

Keysha menatap Elvano heran.

"Kita ke taman"

Seketika Keysha bersorak girang dan tersenyum lebar kepada Elvano membuat jantungnya berdebar tak karuan. Keysha-nya sangat manis bagaimana dia bisa tahan.

∆∆∆∆

"Ayo.. hati-hati"

Elvano menuntun Keysha dengan sangat hati-hati, tidak mau Keysha merasa sakit sedikit pun. Setelah itu mendudukan Keysha dibangku besi yang berada ditaman yang tentunya bersih dan higienis.

"Apa kau menyukai tempatnya?" Tanya Elvano menatap wajah Keysha dari samping. Tampak sangat cantik.

"Aku suka.. makasih El"

Elvano tersenyum, senyuman yang jarang dilihat siapapun, sekalipun Sandi rekannya yang sudah 10 tahun menemaninya, yang sering Sandi lihat adalah sebuah senyuman.. Smirk.

"El.."

"Ya?"

"Aku ingin minuman" cicit Keysha.

CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang