🗣️ S e m b i l a n

19.7K 1.7K 145
                                    


Aku menarik napas berkali-kali saat melihat tumpukkan baju kotor. Sudah hampir empat hari Bi Tuti—ART-ku— tidak masuk karena sedang sakit. Dampaknya ini, tidak ada yang mencuci baju kami.

Aku sudah memberikan solusi agar baju kami dicuci di laundry. Namun, Ayah bersikeras tidak mau. Katanya cuci di laundry tidak bersih. Agak ribet memang orang tuaku.

"Kenapa mukanya kusut? Padahal Minggu ini enggak ada tugas," ucap Pak Prima sambil berdiri di sebelahku

Aku langsung berbalik dan kemudian duduk di sofa. "Aku disuruh nyuci. Padahal ini kan hari Minggu. Aku mau jalan-jalan."

"Habis nyuci kita jalan-jalan," ucapnya sambil ikut duduk di sebelahku

Aku menatap tajam ke arahnya kemudian menggeleng. "Aku mau benaran jalan-jalan. Enggak sambil belajar."

Pak Prima tertawa. "Emangnya kamu mau ke mana?"

"Nonton bioskop, Pak."

"Yaudah, ayo."

"Filmnya aku yang pilih sendiri ya?"

"Film animal planet, ada di bioskop enggak sih? Kalau ada, nonton itu aja. Banyak ilmunya."

Aku menghentakkan kakiku ke lantai kemudian menatapnya dengan kilat-kilat amarah. "Enggak ada! Aku mau film horror."

"Ayo, ayo. Saya ngikut kamu."

Senyumku mengembang kemudian aku langsung berdiri dan berjalan ke arah cucian kotor. "Tunggu aku, sebentar. Aku nyuci memakai kecepatan tinggi." Setelah itu aku mengisi mesin cuci dengan air, memasukkan sabun dan juga pakaiannya. 

"Saya belum pernah nyuci, tapi kalau kamu butuh bantuan, saya bisa bantu."

Eh.

Kok kyut.

"Butuh, butuh. Aku butuh bantuan," jawabku cepat. Kesempatan enggak datang dua kali, kebetulan Pak Prima lagi baik hari ini jadinya aku mau memanfaatkan keadaan.

Aku memisahkan baju ayah dan juga bajuku. Pakaian d*laman Ayah juga aku yang cuci, biar Pak Prima cuci baju-baju aja.

Setelah itu aku memberikan pakaian Ayah kepada pria itu. "Bapak cuci baju ini ya. Kalau Bapak cuci baju aku, apalagi baju d*laman, takutnya Bapak berpikir yang aneh-aneh."

"Ga nafsu."

Aku memicingkan mata. "Serius?"

Dia terlihat gelagapan. "Enggak tahu juga."

Aku memutar mata sebelum akhirnya memasukkan bajuku ke dalam mesin cuci. "Di belakang masih ada mesin cuci. Ayo, aku anterin."

"Nanti kalau timernya habis, diputar ulang ya. Terus nanti bajunya diletakkan di bak, nah dibilas dah. Habis itu...." Aku terus menjelaskan urutan-urutannya, sedangkan Pak Prima hanya mengangguk-angguk. Aku percaya dia orang pintar sehingga aku enggak perlu mengulang untuk kedua kalinya.

"Yaudah, aku ke depan ya. Jangan bilang-bilang Ayah kalau Bapak yang nguci. Nanti aku dimarahin karena enggak sopan."

Dia mengangguk.

"Enggak mau aku nangis kan?"

"Enggak. Sana, sana. Bawel kamu. Saya bisa sendiri."

Nice memang dia, bisa diandalkan.

Aku terkekeh sebelum akhirnya bergegas meninggalkannya. Aku kembali dengan kesibukan mencuci bagianku. Sedang asyik-asyiknya mencuci, tiba-tiba Pak Prima datang dengan membawa baju d*lamanku bagian atas. "Ini terbawa," ucapnya.

Kali ini aku yang gelagapan. Mana itu warnanya merah. Ngejreng banget. "Gimana sih kamu, memilahnya enggak benar."

Aku terdiam, sementara Pak Prima memasukkan d*laman itu ke dalam mesin cuci. Aku menghembuskan napas setelah pria itu berjalan menjauhiku.

"Oh iya, Key," Pak Prima membalikkan tubuhnya lantas dia menoleh ke arahku, "untuk menambah pengetahuan saya, tadi itu kamu ukuran berapa?"

Aku kembali membisu.

Dia juga diam menunggu respons dariku.

Beberapa detik kemudian, aku berusaha meredam rasa maluku sebelum akhirnya menjawab pertanyaannya. "Emangnya pengetahuan buat apa? Bapak mau beliin buat aku?"

Dia mengangguk-angguk kecil. "Kamu mau berapa? Selusin? Dua lusin?" tanyanya santai.

Aku kembali menegang.

"Mes*m! Aku bilangin Ayah ya?"

Pak Prima tertawa terbahak-bahak sebelum akhirnya dia pergi meninggalkanku.

Tahi, tahi.

Bikin orang keringat dingin aja.


Cerita ini Sudah Tersedia Full E-book di Karyakarsa

Pembelian dapat juga melalui whatsapp

Terdiri dari:

- Full E-book (Lengkap)

Total 71 Part ; 329 Halaman

Hanya dengan Rp56.000 kalian bisa akses full e-booknya

Cara Pembelian:

1. Masuk ke aplikasi Karyakarsa bisa melalui web atau aplikasi.

2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya (Full _ Ebook _ My Lecture My Housemate _ TheDarkNight_)

3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut. Harganya Rp56.000.

4. Ubah harga jika kamu ingin memberi apresiasi lebih.

Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.

5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).

6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka"

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Jika ada pertanyaan boleh chat admin aku 085810258853

My Lecture, My HousemateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang