ZAVARA 8

326 7 0
                                    

"Ara, Raisa, Nika, tolong Jagan beris-" ucapan Bu Ersih terpotong oleh suara bel istirahat

Kringggg kringggg kringggg

Bel istirahat berbunyi memotong ucapan Bu Ersih. Para siswa pun mulai keluar dari kelas dan tak menghiraukan guru di depan mereka, Karna mereka tau kalo Bu Ersih mengajar atau berbicaranya terpotong oleh suara bel, pasti dia akan mengamuk dan membuat para murid tak istirahat.

"Eh kalian mau pada kemana? Ibu belum selesai berbicara" Ujar Bu Ersih

Para murid tak mendengar ucapan guru itu, mereka tetap pergi keluar untuk merilekskan otaknya.

Kini di kelas hanya tersisa Aranzani dkk dan sang ketua kelas. Mereka belum keluar karana sedang membereskan buku

"Kalian tuh kenapa sih kalo saya sedang mengajar keliatan benget ga sukanya" Ujar Bu Ersih

"Gimana ga suka coba, orang setiap hari Jumat kita jarang istirahat Karana ibu lama banget keluarnya" Ucap Raisa

"Udah deh Bu, mending sekarang ibu pergi ke ruangan guru, dari pada di sini nanti kena mental"Ucap Mia

"Bener tuh Bu" timbal Aranzani

Guru itu pun akhirnya keluar dengan wajah yang sudah terlihat akan meledak, mukanya sudah sangat merah seperti di rebus di lahar panas.

"Akhirnya tu guru keluar juga" Ujar Alysa

Saat mereka hendak ke kantin tiba-tiba saja pintu yang tertutup kini sudah terbuka lebar Karna dorongan seseorang.

Di depan pintu terdapat pria tampan dengan wajah yang nyaris sempurna sedang berdiri dan melangkahkan kakinya masuk.

"Gw mau bareng sama Lo, ayo" ucapnya sambil menarik tangan Aranzani

"Aws Zavian pelan-pelan dong sakit tangan gw" Ringis Aranzani

Teman-temannya yang melihat itu pun hanya terdiam mematung seperti Tunggul, mereka masih tak menyangka bahwa sahabatnya akan menikah dengan most wanted sekolahnya.

Tetapi kejadian ini membuat mereka percaya 100% kalo mereka beneran akan menikah sebentar lagi, mungkin sekitar 2 hari lagi.

Merekapun akhirnya mengikuti Zavian dan Aranzani ke kantin. Saat sampai di pintu Kantin ternyata bangku dan meja sudah penuh tinggal tersisa meja dan kursi khusus geng fire of eternity inti.

Saat Aranzani dan Zavian lewat semua pasang mata tertuju pada mereka berdua. Banyak reaksi-reaksi dari mereka, ada yang menatapnya kagum, ada yang menatapnya kaget dan ada juga yang menatapnya sinis dan jijik.

Tapi kedua orang itu tak menghiraukan tatapan dari mereka semua Zavian dan Aranzani terus saja berjalan ke arah kursi yang kosong itu.

"Temen-temen gw boleh duduk di sini kan?" Tanya Aranzani

"Boleh"

Aranzani pun melambaikan tangannya ke arah teman-temannya, peka terhadap lambaian Ara mereka bertiga pun menghampiri Aranzani dan Zavian

"Gapapa nih kita di sini?" Tanya Raisa yang tak enak dengan Zavian

"Gapapa kok, yakan Vian" Ucap Aranzani sambil menatap Zavian. Zavian mengangguk bertanda iya.

Tak lama kemudian teman-teman Zavian pun datang membuat kursi yang tadinya sunyi kini sangat berisik

"Wah kalian ga ngajak-ngajak kita" ujar Rizal

"Iya nih, ayang Zavian ga ngajak-ngajak mau makan sama empat bidadari" Dramatis Doni

Mendengar ucapan Dion Zavian memutar bola mata malas, ia sudah sangat malas meladeni tingkah Dion yang sudah level akut gila nya.

"Lagian Lo siapa mau di ajak sama si bos" Ujar Rizal

"Jahat kau mash, kau sangat jahat aku benci kamu" dramatis Doni

"Banyak drama" Ujar Rafael

Setelah di bilang banyak drama oleh Rafael, Dion langsung terdiam di tempatnya ia berpura-pura mengambek kepada temannya itu. Tetapi mereka semua hanya diam mengabaikan dirinya yang sedang memanyunkan bibirnya.

"Bukannya kasian gw malah jijik ngeliat nya" ujar Raisa

"Sama gw juga" Timbal Rizal

Dion menggaplok pundak Rizal "Sialan lo"

"Zal, don, pesen makanan buru" Titah Rafael

"Giliran gini aja Lo nyuruh gw, tadi aja ngeledekin" Ujar Doni

"Mau atau enggak?"

"Iye, pesen apaan buru" ucap Doni

"Kaya biasa aja"

"Gw juga kaya biasa" Ucap Zavian

"Kalian para ciwi-ciwi mau pada pesen apa?" Tanya Doni

"Samain aja biar sekalian" ucap Aranzani

"Iya samain aja" Timpal Mia

"Ok tunggu ya mas-mas, mbak-mbak" Ujarnya sambil meninggal tempat duduk.

Sambil menunggu pesanannya datang mereka berenam berbincang-bincang mengenai pernikahan yang akan di laksanakan 2 hari lagi.

Tak terasa sudah 5 menit mereka berbincang-bincang, tidak semua ikut menimbrung pembicaraan tadi, yang paling aktif di pembicaraan tadi adalah Raisa dan Alysa, sedang Zavian dan Rafael hanya sesekali saja menimbrungnya.

Doni dan Rizal pun datang membawa 2 nampan yang berisi makanan dan minuman. "Nih punya ciwi-ciwi dulu, yang cowo nanti nyusul di anterin Bu Kut" Ujar Rizal

Bu penjualan kantin pun datang membawa makanan yang tadi tak terbawa oleh Doni "Nih Den makannya, selamat dinikmati" Ucap ibu kantin itu

"Iya Bu, terima kasih" Ujar Aranzani dkk

Mereka makan tanpa mengeluarkan suara, saat sedang asyik-asyiknya menikmati makanan tiba-tiba saja ada yang mendatangi mereka dan membuat makan mereka terganggu

"ZAVIAN SAYANG, Riska cantik datang" Teriak wanita yang ber makeup tebal

"Astaghfirullah" kaget Rizal saat melihat wanita yang berteriak memanggil nama sahabatnya.

"Lo bisa ga sih sehari aja ga ganggu Zavian" kesal Rizal

"Ga bisa, kenapa emangnya? Masalah buat Lo" ujar Riska sambil memeluk lengan Zavian

Orang-orang yang ada di meja itu pun terkejut melihat aksi si cabe satu ini, Zavian yang tak nyaman dengan pelukan yang ada di tangannya ini langsung menghentakkannya tetapi pegangan itu sangat kuat dan tangan si cewe itu tak terlepas darinya, sedangkan Aranzani yang melihat adegan di depan matanya ini hanya diam saja.

Melihat tingkah Riska Teman-teman Aranzani pun mulai menyinyir kepada wanita itu.

"HEH CABE, Lo kalo mau caper jangan ke pacar orang dong." Ucap Raisa dengan nada yang sedikit tinggi

"Hadeh lo udah kaya jalang aja ngejar-ngejar cowo" Ucap Alysa

"Kayanya emang jalang sih, hahaha" Ucap Rizal dengan tawa yang sangat keras.

"Gw bukan jalang" bantah Riska

"Terus kalo bukan jalang apaan Hah? Pelacur?" Sarkas Raisa

Memang pedas omongan teman-teman Ara mah gaada lawan (kelazz)

Siska berdiri dan menghampiri Raisa, tangannya terangkat sepertinya akan menampar wajah mulus Raisa.

Saat hendak mendaratkan tangannya di pipi mulus Raisa ada tangan yang menahan lengan Riska, orang itu adalah Rafael. Rafael yang tadi hanya diam pun kini mulai ikut campur, Karna crush yang selama ini akan di tampar oleh ayam sekolah.

"Jauhi tangan kotor Lo dari dia" ujar Rafael penuh penekanan

"Siapa Lo ngebelain dia?"

"Gw cowoknya"

Bersambung
.
.
.
Jangan lupa vote

Bye kawan👋

ZAVARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang