ZAVARA 12

339 5 1
                                    

Sinar mentari kini mulai muncul dan memasuki celah-celah jendela dikamar kedua pasturi yang sedang tertidur pulas, sinar itu menyoroti wajah Aranzani yang sedang tertidur pulas "eugh"

Ia mulai membuka matanya dan melihat kearah jam dinding, matanya yang terpejam kini terbuka lebar melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 06.22 ia langsung bergegas turun dari ranjang dan pergi menuju kamar mandi

Sudah siap dan rapih dan pakaiannya kini Aranzani membangunkan laki-laki yang tertidur terlentang di kasur

"Zavian bangun udah mau telat ini" Ucap Aranzani sambil membangunkan laki-laki itu

"Eugh, bentar lagi, lima menit lagi" ucap Zavian Dengan nada serak khas bangun tidur

"Gaada lima menit lima menitan, buru bangun ini udah jam setengah tujuh Lo mau telat hah" Geram Aranzani

"Ck, iya nih gw bangun, Puas Lo" ujar Zavian

Aranzani tersenyum mendengar itu "Sangat-sangat puas, sekarang Lo mandi, gw mau nyiapin sarapan"

"Hm"

Aranzani keluar dari kamarnya dan pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan, sedangkan Zavian pergi untuk bersiap ke sekolah.

°°°

Pukul 07.13 Aranzani dan Zavian sampai di parkiran sekolah. Banyak siswa-siswi yang menatap keduanya.

'Eh kok ayang gw bareng anak baru itu'

'Siapa tuh cewe, beruntung banget'

'Gatel banget sih tuh cewe'

'Masih anak baru aja udah songong'

'calon istri gw kok bisa bareng sama si Zavian'

'Cantik-cantik kok mau ya sama si Zavian'

'jelas lah Zavian kan ganteng, ga kayak lo'

Aranzani tak mengambil pusing dengan ucapan mereka-mereka ia terus saja berjalan menuju kelasnya karena 2 menit lagi bel masuk akan berbunyi.

"Ara tunggu dong, masa suami Lo di Tinggal sih" ucap Zavian yang sudah ada di samping entah sejak kapan itu.

"Ga usah ngomong-ngomong suami inget ini di sekolah awas aja sampe ada yang tau hubungan kita, Lo ga boleh tidur di kamar" Ancam Aranzani

Mendengar ancaman dari Ara Zavian langsung melebarkan matanya "Mana bisa kek gitu" Sarkas Zavian

Aranzani tak menghiraukan ucapan suaminya itu, ia langsung pergi ke kelasnya sebelum bel berbunyi

Kringggg

"Udah bel Gih sana ke kelas" ucap Zavian. Tak ada balasan dari sang istri ia pun membalikan badannya melihat ke arah tempat berdirinya Aranzani tetapi ia tak melihat sang istri di tempat tersebut 'sial gw ditinggal' batin Zavian. Zavian pun langsung bergegas menuju kelasnya.
.
.
.
Kini Ara sudah ada di kelasnya, ia tak melihat satu pun temannya di dalam kelas, apa mereka belum dateng atau lagi keliling pagi. Tanpa memikirkan itu Ara langsung menuju kursinya untuk menaro tas yang ia gunakan.

Tak lama kemudian Raisa datang menggendong tas ransel berwarna merah "Pagi pengantin baru, kok udah masuk sih, emang ga pergi bulan madu apa Ama suami" canda Raisa

"Apaan bulan madu, gw masih sekolah ga mau punya anak dulu, udah lulus baru bikin deh" ucap Ara

"Halah paling dua atau tiga bulan lagi perut Lo udah ada Zavian junior" tutur Raisa

"Eh iya Rai, gw mau tanya deh sama Lo"

"Nanya apa?"

"Lo kan kemarin di tembak ama sepupu gue kan si Rafael, kenapa ga lo terima aja sih, biar lo ga jomblo akut kaya sekarang ini." Ucap Ara. Dan diangguki oleh Alysa dan Mia

"Gue masih bingung ama perasaan gue sendiri" jawab Raisa

"Hm, yaudah deh gue ga bisa maksa lo buat nerima si Rafael, tapi semoga aja sih kalian jadian, nanti kita berempat ngedate bareng." Ujar Ara.

"Gimana mau fourdate orang gue ama si mia aja kagak ada cowo." Timpal Alysa

Mia menganggukkan kepalanya bertanda ia setuju dengan apa yang di ucapkan Alysa.

"Lo ama si Rizal, terus Mia biar ama si Doni aja, kan pas tuh jadinya." Ujar Raisa memberi saran.

"Hm, nanti kita bicarakan lagi, udah ada bu tut tuh nanti kena omel lagi karena ngobrol terus." Ucap Alysa.

Mereka pun kini membungkam mulutnya agar tidak melanjutkan gosip mereka, karena bu Tuti sudah datang, kalau saja bu Tuti tidak galak dan cerewet pasti mereka masih melanjutkan obrolannya.
.
.
.
Jam pulang sekolah sudah berbunyi lima belas menit yang lalu para murid sudah pada kembali ke rumahnya masing-masing, kecuali yang hari ini ada kegiatan ekskul. Aranzani berdiri di depan parkiran menunggu suaminya datang, tetapi yang ia tunggu sedari tadi tak kunjung datang, apakah dia lupa kalo ada yang menunggunya sedari tadi

Karna kesel suaminya itu tak kunjung datang, dengan terpaksa ia menelponnya,

Tutt tutt

"Angkat dong" geram Aranzani

"Hallo, kenapa Ra?" Tanya Zavian di sebrang sana

"Lo di mana Zavian? Gw nungguin Lo di parkiran ini, panas tau" ujar Aranzani

"Astaghfirullah gw lupa Ra, kalo gw balik bareng Lo, tunggu bentar gw lagi di rooftop, sekarang gw turun nih" ucap Zavian dan mematikan telponnya sepihak

"CK, ternya dia malah nongkrong di rooftop" cibirnya

Lima menit kemudian Zavian datang dengan cengiran di bibirnya "hei sayang, maaf aku lupa tadi"

"Ga usah sayang, sayangan Lo tau gw udah hampir setengah jam nungguin Lo, liat nih muka gw udah penuh minyak" gerutu Aranzani

"Lo kumpulin ga tuh minyaknya, kan lumayan buat masak di rumah" canda Zavian

"Ga usah banyak cincong Lo, mending buruan ngambil motor Lo tuh, gw dah Cape pen tidur"

"Iya" ucap Zavian

°°°°°°°°°°°°°

Jangan lupa vote and comment!!
Tandai bila ada typo!

ZAVARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang