Hari terasa begitu sangat cepat, tak terasa kini sudah hari dimana Zavian dan Aranzani akan melangsungkan acara pernikahannya.
"Gimana para saksi sah"
"SAH"
Kini mereka berdua sudah resmi menjadi pasangan suami istri, setelah membaca doa Ara mencium tangan Zavian, dan Zavian mencium kening Ara
Setelah acara akad selesai kini di sambung ke acara resepsi, Zavian dan Ara kini sudah duduk di tempat yang sudah di sediakan khusus untuk pengantin.
Saat duduk berdua mereka saling diam-diaman tak ada yang berniat memulai percakapan sedari tadi hanya ada keheningan diantara mereka, hingga suara teman-teman memecah keheningan
"Ga nyangka gw Lo udah punya istri aja, perasaan kemaren kita baru ketemu deh" ucap Rizal
"Yang bentar lagi belah duren, jangan lupa live streamingnya ya bos" ucap Doni dan di dihadiahi tatapan tajam dari Zavian
"Hehe becanda bos, tapi kalo serius juga gapapa sih" ucap Doni lagi sambil memamerkan deretan giginya.
"Selamat atas pernikahan Lo, semoga sakinah mawadah warohmah" ucap Rafael sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan sahabatnya "thank udah Dateng" ucap Zavian
Kini giliran Ara yang di kerumuni anak anak inti fire of eternity "selamat ya Ara" ucap Rizal sambil bersalaman dengan Ara
"Selamat ya neng Ara, semoga pernikahannya langgeng Sampe tua, dan semoga cepet punya peliharaan Lucu" Ungkap Doni
"Peliharaan? Peliharaan apaan anjir" Ucap Rizal
Zavian dan Rafael pun melihat ke arah Doni untuk mendengarkan ucapan lelaki itu tentang peliharaan yang di maksudnya tadi.
"Anak Maksudnya, yaelah gitu aja kagak ngerti Lo pada" ucap Doni
"Sembarang aja Lo bilang peliharaan" ucap Rizal sambil menoyor kepala Doni
"Yakan sama-sama di urusin kaya hewan peliharaan" ujar Doni lagi
"Dah lah ga nyambung si Doni mah, udah Ra jangan dengerin ucapan di Doni, ngawur si Doni mah" ucap Rizal
Rafael memeluk dan berbicara di kuping sebelah kiri Ara "selamat atas pernikahannya Ra, gw ga nyangka adek kecil gw udah punya suami sekarang" Rafael melepaskan pelukannya dan menatap manik mata Ara "kalo si Zavian nyakitin Lo bilang ke gw ya, gw pastiin dia juga bakal tersakiti lebih dari yang Lo rasain" ucap Rafael
Ara menggunakan kepala "Iya el, nanti sering-sering main ke rumah ya" ucap Ara
"Pasti" ujar Rafael
Melihat istri dan sahabatnya membuat Zavian dimakan api cemburu walaupun ia Tau bahwa sahabatnya itu sepupu istrinya, tetapi cemburu tidak Mandang status bukan.
"Biasa aja kali Zav liatin nya" ujar Rizal yang sedari tadi melihat tatapan cemburu dari Zavian
Zavian tak mengubis ucapan temannya itu iya terus saja memperlihatkan kedua orang itu.
Setelah semuanya mengucapkan selamat kepada kedua mempelai merekapun turun untuk makan gratis.
Oh iya, teman-teman Ara sudah bersalaman sedari tadi, kini mereka sedang menyerbu meja prasmanan untuk menikmati makan-makan gratis yang tersaji di sana.
Zavian memperhatikan Ara yang sedang memijat kakinya Dedari tadi "Kalo udah ga kuat mending ke kamar aja" ujar Zavian
Ara yang mendengar ucapan Zavian pun menoleh "Nanti para tamunya gimana? Masa iya yang punya hajatnya pergi ke kamar" ucap Ara
Zavian menghela nafas "nanti gw coba bilng ke bunda, supaya kita bisa istirahat duluan" ujar Zavian
Zavian turun ke tempat para tamu dan mencari keberadaan orang tuanya, sedang Ara menunggu di kursi pengantin sendiri.
°°°°
"Akh akhirnya bisa istirahat juga" ujar Ara sambil merebahkan tubuhnya di kasur
"Mandi dulu Gih nanti lanjut lagi tidurnya" titah Zavian dan di balas deheman oleh Ara
Ara pun beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi guna membersihkan badannya yang lengket akibat seharian menyambut tamu.
Setelah beberapa jam akhirnya mereka berdua sudah selesai dengan kegiatan mandinya. Kini mereka sudah siap untuk tidur di malam pertama.
"Zav badan gw pegal-pegal" ujar Aranzani
"Emang Lo doang yang pegel, gw juga pegel lah, seharian nyambut tamu" Ucap Zavian
"Isss ga ada inisiatif nya amat Lo jadi suami"
"Inisiatif gimana maksud Lo?"
"Tau ah cape gw" Ujar Aranzani sambil merebahkan tubuhnya di kasur.
"Yaelah ngambek, sini gw pijitin"ucap Zavian "buru bangun Ra"
Ara pun langsung bangun dan duduk di depan Zavian sebelum pria itu berubah pikiran
"Pijit yang bener, Awas aja kalo ga bener gw ga mau tidur berdua sama Lo" ancaman Aranzani Kepada Zavian
"Zav awh sakit, pelan-pelan dong"
"Ini udah pelan sayang, Lo tahan dong"
"Ahh awh, kasar banget si Lo"
"Lo nya aja yang lemah"
"Pake perasaan dong VIANN, kalo ga mau bilang dong"
"Kalo gw ga mau gw dah tolak tadi Bodoh, lagian ini pelan masa sakit, lebay lo"
"Bukan lebay tapi ini beneran sakit. Ya Lo lagian mijitnya pake otot, sakit lah bodoh"
"Ini gw udah lembut Lo Ra masa masih sakit"
Aranzani terus meringis menahan sakit akibat pijitan dari pak suaminya "ssh sakit banget, udah aja deh yang ada badan gw tambah sakit lagi di pijit sama Lo" Ucap Aranzani
Zavian langsung memberhentikan aksi memijitnya "tuh dah" ucapnya "sekarang giliran gw yang Lo pijit"
Aranzani melebarkan matanya "what? gantian, gw lagi pegal-pegal Zavian, masa mijit Lo"
"Gw aja tadi mijitin Lo, masa Lo ga mijitin gw"
"Tenaga gw udah abis zav, gw cape pen tidur"
"Yudah deh tidur, daripada Lo sakit, gw juga nanti yang repot"Ucapnya
Aranzani pun akhirnya tidur tanpa harus memijit suaminya itu, Zavian yang melihat istrinya tertidur langsung ikut merebahkan dirinya di samping sang istri hingga beberapa menit kemudian ia ikut terlelap.
Bersambung
.
.
.
Jangan lupa vote!!Sampai jumpa di bab selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAVARA [ON GOING]
Teen Fiction"Zav awh sakit, pelan-pelan dong" "Ini udah pelan sayang, Lo tahan dong" "Ahh awh, kasar banget si Lo" "Lo nya aja yang lemah" "Pake perasaan dong VIANN, kalo ga mau bilang donh" "Kalo gw ga mau gw dah tolak tadi Bodoh, lagian ini pelan masa sakit...