ZAVARA 16

193 1 0
                                    

Welcome to my second story!!
Happy reading and I hope you like it!!

***

Hari sudah semakin gelap, teman-teman Ara dan Zavian sudah pada pulang, kini sisa mereka saja di dalam rumah ini.

"Zav besok kan hari Sabtu, sekolah kan libur." Ucap Ara memulai percakapan.

"Hm, terus?"

Ara melirik ke arah Zavian yang sedang fokus dengan stik PS nya, "gue pengen ke pantai deh Zav, bareng temen gue, sama temen juga boleh deh ajak." Ucap Ara.

"Yaudah nanti besok kita nginep di villa bokap gue yang ada di Anyer." Ucap Zavian. "Gue mau ngajak gang motor gue juga, biar sekalian liburan bareng sama mereka, udah lama juga gue ga liburan bareng." Ujar Zavian.

"Yaudah terserah lo, yang penting gue ke pantai." Ucap Ara.

"Kasih tau temen-temen loh gih, biar mereka bisa siap-siap buat besok, jangan ngasih taunya dadakan, takut mereka ga sempet paking." Ucap Zavian.

"Iya ini gue mau nelpon mereka," ucap Ara. "Oh iya, btw thanks ya udah mau nurutin kemauan gue." Ucapnya sebelum pergi meninggalkan Zavian di ruang keluarga.

Zavian membalas ucapan Ara dengan anggukan kepala saja.

***

Di dalam kamar Aranzani sedang ber telponan bersama Bestie-bestie nya. "Oh ya, jangan lupa yang punya tripod bawa ya, buat kita foto-foto di sana." Ucap Ara.

"Oke, nanti gue bawa. Ini kita cukup bawa baju sama bawa diri doang kan Ra?" Tanya Raisa di sebrang sana.

"Mau bawa rumah lo juga ga masalah Rai." Timpal Alysa.

"Iya cukup bawa diri sama pakaian ganti aja, semuanya biar Zavian yang atur kita mah terima beres ae." Ucap Ara.

"Kaya nya pesta daster di pantai seru deh." Usul Mia.

"Yang bener aja lo, masa iya pesta daster. Ada juga pesta piyama." Ucap Ara.

"Pesta piyama mah udah banyak yang ngelakuin, mending pesta daster aja biar beda dari yang lain." Ucap Mia.

"Boleh juga tuh ide nya, biasanya di pantai kan banyak noh yang jual daster kita sekalian beli di sana aja," Ucap Raisa.

"Gue ngikut aja sih." Ucap Alysa.

"Yaudah deh, nanti di sana kita pesta daster." Ucap Ara.

Cklekk

Pintu kamar terbuka membuat Ara yang sedang fokus bertelponan terganggu. Ara menoleh kearah pintu, ternyata suaminya memasuki kamar, sambil membawa gelas berisi air putih.

"Gue tutup ya telponnya, ada suami gue masuk kamar." Ucap Ara, tanpa menunggu jawaban dari temannya ia langsung memutuskan sambungan telponnya.

"Kenapa di matiin?"

"Hah? Eh, enggak kok, udah lama juga telponannya udah ga ada yang di bicarain lagi, jadi gue tutup." Ucap Ara.

Zavian hanya membalas dengan mulut yang di bentukkan menjadi O. "Besok jam berapa kita ke pantainya?" Tanya Ara.

"Jam delapanan paling." Jawab Zavian.

"Pagi banget, emang kita bakal udah bangun?" Tanya Ara lagi.

"Bangun lah, habis sholat subuh ga usah tidur lagi, langsung mandi siap-siap." Ucap Zavian.

"Subuh-subuh mandi bisa meriang aku." Ucap Ara.

"Nanti juga bakal sering mandi subuh." Ucap Zavian dengan suara pelan.

"Hah? Lo ngomong apa? Gue ga kedengaran, suara lo ke kecilan." Ucap Ara.

Zavian langsung menggelengkan kepalanya. "Gue ga ngomong apa-apa kok."

"Orang lo tadi ngomong kok, cuma kurang kedengar aja ama kuping gue." Ucap Ara.

"Beneran gue ga ngomong apa-apa, udah lo mending tidur biar besok ga kesiangan, kalo kesiangan ga jadi kita ke pantainya." Ucap Zavian.

Ara pun segera menarik selimutnya hingga menutupi bagian dada nya, dan langsung memejamkan matanya.

Zavian yang melihat tingkah istrinya hanya terkekeh gemas, segitu inginnya pergi ke pantai ternyata.

Zavian pun naik ke atas kasur dan ikut merebahkan dirinya di samping sang istri, sebelum memejamkan matanya Zavian diam-diam mencuri kecupan di kening Aranzani.
"Good night my wife."

***

Pukul 07.30 Zavian dan Ara sibuk memasukkan barang-barang bawaan yang akan mereka bawa ke pantai, barang-barang itu di masukkan kedalam bagasi mobil. Kali ini Zavian membawa mobilnya karena jika bawa motor pasti akan ke sulit-an Karena barang bawaan sang istri sangat banyak.

"Masih ada yang belum di bawa?" Tanya Zavian memastikan bahwa semua barang keperluan istrinya sudah lengkap tidak ada yang tertinggal.

"Udah kok, kayaknya." Jawab Ara sedikit ragu.

"Beneran? Awas aja nanti sampe sana ribut ada yang ga ke bawa."

"Kalo ada yang ga kebawa ya tinggal beli, uang kamu kan banyak, ngapain pusing-pusing." Ucap Ara.

"Hm, yaudah, kita ke basecamp gue sekarang, mereka udah pada kumpul di sana katanya, temen-temen lo juga udah pada di sana." Ucap Zavian.

Tanpa ba-bi-bu lagi Aranzani langsung memasuki mobil, di susul oleh Zavian. "Gue udah ga sabar pengen main pasir di pantai." Ucap Ara antusias.

Zavian yang melihat istrinya begitu antusias ia tersenyum senang. "Udah ga sabar banget nih kayaknya.

"Jelas, gue dah ga sabar pengen bikin istana pasir, soalnya udah lama banget gue ga bikin itu." Jawab jujur Aranzani.

"Kayak bocil aja bikin istana pasir." Ucap Zavian.

"Biarin. Udah ih cepetan nyalain mobilnya, biar cepet nyampe." Ucap Ara yang tak sabaran.

"Iya bawel, ini juga mau jalan." Ucap Zavian.

***

Jangan lupa vote and comment!!!
Tandai bila ada typo!!

Byee sayang 😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZAVARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang