ZAVARA 7

315 7 0
                                    

"jadi cowoknya itu-"

Kringggg kringggg

Bel berbunyi membuat keempatnya terkejut "Bel bangsat, ngagetin"

"Iya ih bikin jantungan aja" Ujar Mia

"Udah istirahat nih, mau ke kantin apa di kelas aja?"

"Kantin aja lah" Ujar Aranzani

"Tapi Lo belum ngasih tau kita siapa cowo yang bakal jadi suami Lo" Ucap Alysa

"Bener tuh kata Alysa, Lo belum ngasih tau namanya" ujar Raisa

"Oke gw lanjutin tapi abis itu kita ke kantin ya, perut gw udah laper nih" Ucap Aranzani

"Siap, jadi siapa namanya dan kapan kalian bakal nikah?" Tanya Raisa

"Zavian dia orangnya dan pernikahannya bakal di laksanakan pada hari Rabu"

Mereka kompak melebar matanya Karna terkejut mendengar nama cowo yang bakal jadi suami sahabatnya ini

"Lo serius Ra? Ga salah nama kan?"

"Gw serius malah gw udah fitting baju pengantin bareng dia"

"Lo beruntung banget Ra bisa dapetin si Zavian" Ujar Raisa

"Udah ah ga usah bahas Zavian terus, gw laper pengen makan nih" ujar Aranzani

"Yaudah hayu ke kantin"

Mereka pun akhirnya pergi ke kantin untuk memberi makan para cacing-cacing yang ada di dalam perut..

°°°

Zavian dkk sedang berkumpul di rooftop, mereka tidak hanya berempat tetapi banyak anak geng fire of eternity juga yang ikut menongkrong di rooftop saat jam istirahat berlangsung.

Mereka memilih rooftop ketimbang kantin, Karna Kantin sangat ramai jika di jam istirahat, jadi mereka biasanya ke kantin saat jam pelajaran berlangsung agar mereka leluasa memilih tempat duduk dan memakan tanpa keributan para betina.

Ya walaupun terkadang mereka ke kantin saat istirahat, tetapi itu sangat jarang, jarang sekali terkecuali perutnya sudah tak bisa menahan rasa lapar mereka akan langsung ke kantin untuk makan.

"Besok Lo sekolah Zav?" Tanya Rizal

"Mungkin"

"Sekolahlah, Zavian mah mana pernah ga sekolah. Walaupun rajin ke sekolah tapi kalo masuk kelas jarang" Ucap Doni

Rizal menoyor kepala Dion "Lah kan si bos mau kawin hari Rabu, yakali dia sekolah"

"Nikah bukan kawin" Ucap Zavian

"Yaelah sama aja kali bos, malemnya Lo pasti kawin" ucap Dion tanpa dosa dan langsung dihadiahi tatapan tajam Zavian, melihat tatapan Zavian Doni hanya cengengesan.

"Jangan lupa berbagai pengalaman ye bos"Ucap Langit dan di angguki oleh mereka semua.

"Nanti kalo si bos cerita yang ada Lo pada pengen lagi ngelakuin itu" Ucap Erfan

"Ya tinggal nikah" Ujar Doni" gitu aja kok ribet" sambungnya

"Emang Lo punya calonnya? jangan kan calon istri calon pacar aja lo mah kagak punya" Ujar Rizal

"Yee jangan salah, gini gini gw punya pacar 39" Ucap Doni dengan sombong

"Itu pacar apa ternak cewe bro? Banyak banget"Ucap Reza

"Emang ga ribet ya ngurusin segitu banyaknya cewe, gw aja punya 1 pusingnya sampe ke tulang-tulang" Ucap Felix

"Oh tentu tidak, gw kan sudah profesional" Ungkap Doni

"Kena karma mampus lu" Timpal Rafael.

"Nah Lo di doain sama bang Rafa, Kena batunya baru tau rasa lu bang" Ujar langit

"Ssstt, bocil ga usah ikut campur" Ujar Doni

"Gw udah ga bocil"Tekan Langit

"Udah terima aja kalo Lo bocil" Timpal Rizal dan Reza.

Langit yang tak terima di Katai bocil oleh mereka pun akhirnya menonjok Wajah mereka satu persatu.

Bugh

Bugh

Bugh

'woy Langit muka ganteng gw jadi bonyok nih'

'aws Lo kalo mau nonjok aba-aba-in dong

'aj***, muka tampan gw kena Bogeman'

Mereka terus ber ribut saling ledek-ledekan. Anggota yang sedang bersantai di teras pun pada menghampiri mereka yang sedang ribut dan mereka pun ikut serta mengejek Langit.

Zavian lelah melihat temannya yang ga ada akhlak itu, ia pun bingung mengapa punya temen yang otaknya berfungsi hanya setengah, kayanya cuma dirinya dan Rafael saja yang otaknya berfungsi full.

Zavian tak menghiraukan mereka yang sedang ribut. Zavian keluar dari rooftop dan pergi menuju kelas MIPA 1.

°°°

Aranzani sedang berada dikelasnya, ia sangat bosan karena sekarang ia pelajaran sejarah Indonesia, ia paling benci dengan pelajaran ini karena di pelajaran ia gurunya sering mendongeng jadinya ia mengantuk.

Aranzani sudah tak tahan dengan rasa kantuknya akhirnya iapun izin untuk ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

Aranzani mengangkat tangannya "kenapa Ara?" Tanya Bu Ersih

"Saya izin ke toilet Bu" Ucap Aranzani

"Oh iya silahkan" mendengar ucapan gurunya itu Aranzani pun akhirnya berdiri dari duduknya dan pergi keluar kelas, saat melewati Bu Ersih Aranzani mendengar ucapan pelan Bu Ersih "Jangan lama" ucapnya Aranzani hanya membalas dengan anggukan kepala.

Saat di kamar mandi Aranzani langsung mencuci wajahnya dan rapihkan rambut dan bajunya yang sedikit acak-acakan. Sudah selesai dengan kegiatan di kamar mandinya Aranzani pun langsung bergegas menuju kelas.

Walaupun 15 lagi istirahat tetap saja ia harus masuk kelas karena guru itu mengabsen di akhir jam pelajarannya, jadi ia tak bisa berlama-lama di kamar mandi, takut di alpa kan oleh guru yang satu itu

"Assalamualaikum Bu" ucap Aranzani sambil memasuki kelasnya

"Waalaikumsalam, langsung duduk aja ya nak Ara"

"Iya Bu" Aranzani pun kembali duduk di meja nya. Ia pun mulai mendengar apa yang di ucapkan oleh guru itu, Walaupun tak mengerti menjelaskan apaan Aranzani tetap mendengarkan tetapi dengan muka yang ogah-ogahan.

"Bentar lagi istirahat, nanti kita beli capcin yu di deket gerbang sekolah"

"Emang ada yang jualan ya di situ Mi?" Tanya Raisa

"Kemaren gw liat sih ada, bukan cuma penjual capcin tapi banyak jajanan lainnya juga" ujar Mia

"Gw kira sekolah elit ga ada penjual kaki limanya, ternyata ada kirain cuma ada Kantin doang" Ungkap Aranzani

"Ara, Raisa, Nika, tolong Jagan beris-" ucapan Bu Ersih terpotong oleh suara bel istirahat

Kringggg kringggg kringggg

Bersambung
.
.
.
Jangan lupa vote ya guys

ZAVARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang