ZAVARA [ON GOING]

ZAVARA 13

Welcome to my second story!!
Happy reading and I hope you like it!

°°°°°°°°°

Suasana di kediaman pengantin baru kini sangat sunyi, penghuninya sibuk dengan urusannya masing-masing.

Zavian yang sedang sibuk dengan kegiatan nge-game nya, dan Aranzani sibuk dengan Drakor nya. Di antara mereka berdua tak ada yang ingin membuka pembicaraan hingga suara telpon Aranzani memecah keheningan diantara mereka berdua

Berdansa dan menari ikuti alunan lagu

Bunyi nada dering itu membuat Zavian menolehkan kepala menghadap ke Aranzani

"Siapa Ra?" Tanyanya

Aranzani mengedikan bahu "Ga tau belum gw liat"

"Bunda, Tumben banget nelpon" Gumamnya

"Angkat siapa tau penting" ucap Zavian

"Iya ini baru mau gw angkat"

"Assalamualaikum Bun"

"Waalaikumsalam, sayang apa kamu lagi sibuk?" Tanya bundanya di sebrang sana

"Engga Bun, Ara Ama Zavian lagi santai-santai aja kok di rumah, ada apa memangnya Bun?" Tanya Aranzani yang sudah kepo

"Ini bunda mau minta tolong, besok kira-kira kalian bisa Dateng ga ke acara yang di Adain temen bunda, bunda harap sih bisa ya"

"Ara tanya Vian dulu ya Bun"

"Iya Ra, kalo itu mau dateng kabarin ya sayang, kalo engga Dateng juga kabarin"

"Siap Bun" ucap Aranzani

"Yaudah bunda tutup dulu ya, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Tutt

"Kenapa Ra?" Tanya Zavian yang sedari tadi melihat Aranzani yang sedang berbicara dengan bunda mertuanya di telpon tadi

"Itu tadi bunda ngajak ke acara yang di Adain temennya" ucap Aranzani

"Terus Lo mau Dateng?" Tanya Zavian lagi

"Gatau, gw gimana Lo aja, kalo Lo mau Dateng ya hayu, kalo engga ya gw juga engga" ujar Aranzani

"Gw sebenernya males, tapi ga enak sama bunda Lo" ucap Zavian

"Yudah kalo ga mau dateng ga usah Dateng"

"Tapi gw ga enak sama bunda" ucapnya sedikit pelan

"Tau lah Cape gw sama Lo, udah mendingan tidur besok sekolah nanti kesiangan mampus Lo"

Zavian pun menurut, ia langsung merebahkan tubuhnya di samping Aranzani. Tak lama kemudian matanya memberat dan mulai menutup matanya.

Aranzani yang melihat suaminya sudah pergi ke alam mimpi pun ikut menyusul ke alam mimpi.
.
.
.
Hari sudah menjelang pagi, Aranzani sudah bangun pukul 04.30 dini tadi, sekarang sudah pukul 05.08 ia sudah selesai mandi, bersih-bersih rumah, dan membuat sarapan untuk dirinya dan suaminya.

Aranzani berjalan menuju kasur yang di tempati oleh Zavian. "Vian bangun Lo ga mau sholat apa" ucap Aranzani sambil mengguncangkan tubuh Zavian

"Euh, bentar lagi Ra, gw masih ngantuk ini, 5 menit lagi" gumam Zavian

"Engga! Pokonya Lo bangun kalo engga gw buang boneka kesayangan Lo itu" ancam Aranzani

"Aelah, iya ini gw bangun" ucapnya yang masih sayu, Zavian bangun dan langsung beranjak dari tempat tidurnya.

Melihat Zavian yang sudah beranjak menuju kamar mandi, Aranzani pun keluar dari kamar dan pergi ke ruang makan untuk menyiapkan sarapan pagi untuk keduanya.

Sedang asik bermain hp di meja makan, tiba tiba-tiba saja kursi disebelah ada yng menariknya membuat Aranzani terkejut.

"Astaghfirullah" refleksnya sambil menolehkan kepala ke arah samping, ternyata ada suaminya yang sudah selesai mandi dan ibadah kini sudah turun kebawah dengan pakaian sekolah yang urak-urakan.

"Masih pagi bajunya udah ga bener" ucap Aranzani

Zavian yang mendengar ucapan istrinya hanya terkekeh saja

"Benerin ih bajunya, ga enak di pandang tau kalo ga rapi gitu"

"Nanti aja di sekolah di rapihin nya" ujar Zavian

"Terserah"gumam Aranzani

"Buru sarapan, nanti telat" titah Aranzani

"Iya nyonya muda" canda Zavian

"Mau bareng apa sendiri-sendiri berangkat nya?" Tanya Zavian sambil mengunyah makanannya

"Bareng, tapi turunin gw di halte sekolah"

"Lah ngapain turun di halte, nanggung lah sampe sekolah aja biar sekalian berhenti nya Ra" ucap Zavian

Aranzani memutar bola mata malas "ogah, yang ada nanti temen satu sekolahan pada tau lagi"

"Yakan udah pada tau, cuma yang mereka tau status kita pacaran bukan suami istri" ujar Zavian

"Terserah lo deh" Gumam Aranzani yang masih terdengar di telinga Zavian

Zavian berdiri dari duduk nya dan berjalan ke arah rak sepatu dan mengambil salah satunya untuk di gunakan ke sekolah. Aranzani pun ikut menyusuli suaminya yang sedang memakai sepatu.

Aranzani duduk di samping Zavian sambil memainkan handphonenya. Melihat Istrinya memainkan handphonenya terus Zavian dengan kesalnya menarik handphone milik Ara dan memasukkan kedalam kantong celananya.

"Ga boleh main hape terus Ra, nanti matanya item kaya panda" ucap Zavian menakut-nakuti Aranzani

"Lo pikir gw bocil apa yang bakal takut sama ucapan Lo tadi" Cibir Aranzani

"Yakan siapa tau, Lo kan bocil juga, cuma bedanya Lo bocil yang udah bangkotan" ucap Zavian sambil tertawa kecil

"Ga lucu Yan" ucap Aranzani yang sedikit kesal. Ingat hanya sedikit tidak banyak:)

"Udah yuk berangkat, nanti kesiangan lagi" Ujar Zavian sambil berdiri dan menarik lengan Ara untuk keluar dari rumah mereka.

Kini mereka berdua pun pergi ke sekolah menaiki motor ninja H2 milik Zavian. Sebelum berangkat Zavian memberikan jaketnya kepada Aranzani untuk menutupi salah satu asetnya.

"Pegang, gw ga mau nanti Lo jatoh" ucap Zavian sedang suara yang sedikit terpendam Karna memakai helm.

Tanpa di suruh dua kali Aranzani langsung memeluk pinggang Zavian. Sebenarnya ia tak ingin memeluknya tapi demi keselamatan dan kelangsungan hidupnya Aranzani terpaksa memeluk suaminya itu, karna Zavian kalo membawa motor kaya orang kerasukan jin Tomang.

°°°°°°

Jangan lupa vote and comment!!!
Tandai bila ada typo!!

Byee sayang 😘