Gelap berganti dengan terang, kini sudah pukul 07.30 tetapi kedua insan yang terlelap itu belum membuka matanya. Hingga suara telepon bersuara membuat salah satunya bangun
"Egh, udah pagi ternyata" Aranzani pun membuka matanya dan duduk di pinggir kasur sambil membuka handphonenya yang tadi bersuara
Melihat panggilan masuk dari bunda mertuanya ia pun segera mengangkat telpon itu
"Halo, assalamualaikum bunda"
"Waalaikumsalam, sayang bunda ayah mama dan papa akan pulang sekarang, kamu dan zavian nikmati saja ya di hotel ini"
"Iya bunda, kalian semua hati-hati ya"
"Iya sayang, bunda tutup ya, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Aranzani melihat kearah pria yang semalam tidur dengan nya, ia membuang nafas panjang ternyata sekarang ia sudah jadi istri dari teman baru di sekolahnya, tak terasa kini ia memiliki tanggung jawab yang lebih besar lagi karena harus mengurus suami
Di tengah lamunannya tiba-tiba ada yang mencium pipinya dan refleks Aranzani langsung menengok "udah bangun hm" Tanya Zavian yang sedang menciumi pipinya.
Aranzani memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan dari suaminya itu"Lo liatnya gw udah bangun apa masih tidur" ujar Aranzani dengan nada jengkel
Zavian terkekeh mendengar jawaban istrinya itu "biasa aja kali jawabnya"
Tanpa membalas ucapan Zavian Aranzani beranjak dari kasur dan pergi ke kamar mandi. Dua puluh menit kemudian ia keluar dengan tampilan yang lebih segar.
Aranzani berjalan ke arah Zavian "Nih handuknya, sana mandi habis itu kita sarapan" ujar Aranzani. Zavian menerima handuknya dan pergi ke kamar mandi
Setelah beberapa menit kemudian Zavian keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah "Keringin rambut gw" ujarnya sambil menyodorkan handuk yang di tangannya
"Keringin sendiri gw lagi sibuk siapin sarapan" ujar Aranzani
"Bentar doang yaelah"
Dengan terpaksa Aranzani pun menuruti perintah suaminya itu "Buruan siniin handuknya"
Setelah selesai mengeringkan rambut Zavian mereka pun mulai memakan sarapan masing-masing.
"Habis sarapan kita langsung ke rumah gw apa mau ke rumah orang tua Lo dulu?" Tanya Zavian
Aranzani memberhentikan dulu kegiatan makannya "langsung ke rumah aja, gw pen istirahat di sana" ujar Aranzani
°°°
K
ini mereka sudah sampai di rumah milik Zavian, btw ini rumahnya di beli pake uang Zavian ya bukan orang tuanya, rumah ini di beli pake uang hasil kafe yang di punya.
Aranzani menatap kagum dengan interior rumah minimalis yang di beli oleh Zavian, rumah yang tak terlalu besar untuk mereka berdua, hanya ada dua lantai dan satu kolam renang di halaman rumah ini.
Saat sedang melihat-lihat isi rumah barunya, iya tak sengaja menemukan ruangan yang terlihat sangat gelap dan menyeramkan "ini ruangan apa zav?" Tanya Aranzani
Zavian langsung melihat ke arah Aranzani "Itu ruangan yang belum jadi, niatnya sih buat ruang kerja gw" Aranzani hanya membulatkan mulutnya saja.
"Terus kamar gw di mana?" Tanyanya lagi
"Kamar kita ada di lantai atas pintu warna putih" Ucap Zavian
"Bukannya di rumah ini semua pintu warnanya putih ya" ujar Aranzani
"Ah iya gw lupa"
Akhirnya Zavian mengantarkan Aranzani menuju kamar mereka berdua
"Nih kamarnya"
"Kita tidur berdua?" Tanya Aranzani
Zavian mengangguk"Iyalah yakali pisah kamar, apa kata orang tua kita nanti" Ucap Zavian sambil meninggal Ara di depan pintu kamar
"Lo mau kemana?" Tanya Aranzani yang melihat Zavian menuruni tangga
"Gw mau ke markas" Jawab Zavian
"Nanti pulang sekalian beli makan ya zav"ujar Aranzani dibalas deheman oleh Zavian
Ara pun masuk ke dalam kamarnya dan mulai menata pakaian yang di bawakan oleh orang suruhan papa nya. Bukan hanya membereskan pakaiannya saja tetapi ia juga membereskan pakaian milik suaminya juga.
Setelah selesai membereskan pakaian ia kemudian membereskan rumah yang terlihat sedikit kotor, iya hanya membersihkan debu-debu dan menyapu lantai.
Kegiatan bersih-bersih itu memakan waktu sekitar 5 jam-an, tak terasa kini hari sudah mulai gelap.
"Astaghfirullah gw Belum mandi"
Ia pun langsung bergegas menuju kamarnya dan bergegas menuju kamar mandi sebelum Zavian datang. Lima belas menit sudah berlalu kini Aranzani sudah selesai dengan kegiatan mandinya.
Kini ia sedang menunggu kedatangan sang suami di ruang keluarga sambil menonton televisi.
"Eh itu belum ketabrak masa udah jatuh" gerutu Ara
"Masa mobil masih jauh udah jatuh sih" heboh Aranzani
Saat ia sedang berteriak-teriak menonton televisi yang beradegan tertabrak tiba-tiba pintu terbuka menampakkan seorang lelaki berbaju hitam berjalan ke arahnya
"Lagi nonton apa sih, heboh bener sampe Teriakannya kedengaran keluar"
"Itu masa mobil belum nabrak tapi si korban udah jatuh duluan, mana pas di bawa ke rumah sakit palanya yang di perban padahal yang kena kakinya bukan palanya" jelas Ara ke Zavian dengan sedikit geram akibat sinetron itu.
Mendengar ucapan Ara Zavian hanya terkekeh "namanya juga sinetron"ucap Zavian "Nih makan dulu, belum makan kan dari siang" Ucap Zavian sambil menyerahkan dua kantong plastik.
Ara mengambil kantong plastik di tangan Zavian "Belum lah orang di rumah ga ada apa-apa yang bisa di Makan"
"Nanti besok pulang sekolah kita belanja bulanan" Ujar Zavian
"Harus itu, kalo engga kita ga bisa makan" Ucap Aranzani
"Yaudah sana makan, gw mau mandi badan gw lengket" ujar Zavian sambil beranjak dari duduknya.
Bersambung
.
.
.
Jangan lupa vote!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAVARA [ON GOING]
Teen Fiction"Zav awh sakit, pelan-pelan dong" "Ini udah pelan sayang, Lo tahan dong" "Ahh awh, kasar banget si Lo" "Lo nya aja yang lemah" "Pake perasaan dong VIANN, kalo ga mau bilang donh" "Kalo gw ga mau gw dah tolak tadi Bodoh, lagian ini pelan masa sakit...