Keesokkan harinya Rosie dan lainnya mengikuti kelas kecantikan tentu saja kelas ini khusus untuk para wanita. Sebagian menikmati kelas ini dan sebagian tidak, untuk Rosie ia sibuk meracik obat untuk Jade nanti.
"Bau apa ini?" tanya Nona Gilbert
Rosie sangat panik pasalnya bau ini pasti berasal dari obat yang ia buat, Garnet mengikuti arah bau itu dan melihat Rosie yang sedang meracik
"Rosie" bisik Garnet, ia memberi tatapan tajam pada Rosie
Rosie hanya tersenyum "Tolonglah aku Garnet"
Garnet memejamkan mata pasalnya ada saja tingkah laku temannya ini
"Mungkin dari kelas sihir nona biasanya mereka meracik sesuatu untuk membuat hal aneh" ucapnya dengan lantang
"Hmm betul juga kalian lanjutkan saja, aku akan memeriksa kelas itu berani-beraninya membuat kelasku hilang fokus"
Rosie tersenyum pada Garnet "Terima kasih aku akan memberikan kue bagianku untukmu" bisiknya
"Senang bekerja sama denganmu" ucap Garnet sambil tertawa karena kue adalah favoritnya.
Setelah kelas berakhir waktu sudah menunjukkan petang hari , Rosie terburu-buru pergi ke persputakaan
"Jade"
Tidak ada sautan
"Jade"
Tetap tidak ada sautan
"Jade jika kau tid-"
"Tidak perlu berlarian seperti itu kau bisa jatuh nanti"
"Kau melihatku berlari?"
"Tidak"
"Bohong"
"Aku hanya mendengar deru suara nafasmu itu"
"Oh aku kira kau tidak datang"
"Jika tidak memangnya kau akan lakukan apa?"
"Hmm belum kupikirkan tapi mungkin aku akan mencarimu dan melempar obat ini di mukamu kemudian menekan lukamu itu hingga kau merasakan rasa perih itu kembali"
KAMU SEDANG MEMBACA
21st Century Women
General FictionKetika wanita abad 21 merasakan kehidupan kerajaan, bertemu dengan hitam dan putih kehidupan. sihir dan perang terjadi di depan matanya. "Genggamlah tanganku akan ku sembuhkan dirimu" "Kau tidak akan macam-macam kan?" "Jika kau ingin-" Maybe someday...